Flashback

37.2K 5.9K 4.3K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu 🌟

⚠️Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

__HAPPY~READING__

[BAGIAN:21]

Felichia berjalan gontai di lorong sepi di salah satu club besar negara B. Tadi ia di mintai tolong oleh kedua orang tua Lolita agar menjemput Lolita di sebuah club karena saat itu Lolita sedang mabuk berat.

Waktu itu Felichia sudah satu minggu menjalin hubungan dengan Gabriel, Gabriel adalah kakak tingkat nya di kampus dan ia termasuk gadis beruntung karena berhasil menjalin kasih dengan seseorang yang di juluki pangeran kampus.

Felichia yang mendapat suruhan seperti itu tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan, dan pergi sendirian di club malam dengan baju kurang bahannya yang Lolita selalu berikan padanya karena jika memakai baju ini ia akan tampak lebih cantik kata Lolita.

Sesampainya di club, ia tak melihat Lolita. Ia terus berjalan mencari keberadaan Lolita. Hingga seorang pelayan menawarkannya minuman, Felichia yang sudah kelelahan mengelilingi seluruh area club ini langsung meminum minuman yang di berikan pelayan itu dengan kandas.

Setelah itu ia kembali mencari Lolita di lorong-lorong kamar yang tersedia di club ini, di pertengahan jalan ia merasakan tubuhnya sangat panas. Padahal ia memakai baju yang hampir memperlihatkan seluruh bentuk tubuhnya, tapi tubuhnya tetap panas dan membutuhkan belaian.

Felichia berjalan sambil menunduk, karena langkah gontai nya ia tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

BRUKHH

"Maaf." Gumamnya.

Felichia masih menunduk menahan sesuatu yang berada di dalam tubuhnya yang seperti ingin meledak, ia terus mengucapkan kata-kata maaf pada orang di depannya meksipun setiap kalimat nya tidak di respon sama sekali.

Sampai di mana waktu pria di depannya ingin pergi, Felichia memberanikan diri untuk memegang tangan pria di depannya.

Keras dan berotot.

Merasakan itu tubuh Felichia langsung gemetar, ia membutuhkan seseorang untuk menghilangkan sensasi panas dalam tubuhnya. Ia dengan berani mengangkat kepalanya menatap pria dengan wajah yang tidak terlalu ia lihat karena tempat gelap ini dengan mata memohon.

"To-tolong bantu saya."

Tak ada jawaban, membuat tubuh Felichia semakin terbakar gairah. Ia dengan berani menjinjitkan kakinya dan mencium bibir pria di depannya dengan buas. Ia bermain sendirian, sedangkan pria di depannya hanya diam dengan tubuh kaku. Felichia gak menghiraukan itu, asalkan hasratnya segera terpenuhi ia pun melumat bibir pria di depannya dengan nafsu membara.

Lama ia bermain sendirian, ia memutuskan menjauhkan bibirnya dengan pria itu. Sepertinya tubuhnya sudah terasa lebih baik tidak sepanas tadi, tapi ketika ia ingin menjauhkan wajahnya pria di depannya tiba-tiba saja memegang tengkuknya dan kembali melumat kasar bibir Felichia.

Ia tak diberikan waktu untuk bernafas, pria di depannya sangat kasar dan buas. Bahkan Felichia tak sadar bahwa saat ini mereka sudah di atas kasur dengan tubuh yang sama-sama naked.

Perfect MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang