menatap ponselnya dengan sarat akan kecemasan yang amat sangat besar.
jisoo berusaha untuk terus menghubungi jennie yang kini tak juga memberi kabar kepadanya sejak hari itu. Bahkan dia tidak masuk kerja sudah dua hari lalu.
🗨️jennie-a, dimana pun kini kau berada, kuharap kau dalam keadaan baik-baik saja.
aku akan terus berusaha mencarimu kemanapun itu 'akan terus ku cari!mengayunkan kakinya dengan langkah lebar menuju parking area. jisoo berniat untuk menghampiri dimana kediaman ayahnya jennie, di pulau jeju dengan menggunakan mobil yang ia pinjam dari temannya.
entah, ini firasatnya benar atau tidak. jisoo hanya terpikirkan bahwa jennie ada disana.
pasalnya, dia tidak memiliki tujuan lain selain ke rumah pria tua sialan itu.
mengendarai mobil berjam-jam lamanya.
akhirnya jisoo sampai di pedesaan kecil itu. ia lekas menuju rumah ayah jennie.
Yang ia ketahui.mengetuk pintu kayu itu dengan tergesa. hingga akhirnya pintu dibuka oleh sang empunya rumah.
"apa jennie ada disini, tuan?"
"memang ada apa dengan putriku? apa dia baik-baik saja?"
Mendengar serta melihat raut wajah sok khawatir itu membuat jisoo muak dibuatnya. sejak kapan dia begitu mengkhawatirkan jennie. bukankah dia begitu kejam kepada anaknya sendiri (?)
heol...
"tuan, kumohon beritahu aku dimana jennie?!" lantangnya jisoo berucap membuat pria berumur tua itu semakin dibuat bingung sekaligus cemas.
"aku tidak tahu, jisoo-ya. apa kau masih memandangku seperti ayah jahat yang sering memukuli putrinya?"
"ya. aku masih membencimu hingga kini."
"diriku yang sekarang bukanlah diriku yang dulu, jisoo-ya. tolong ubah pandanganmu terhadapku."
jisoo menghela nafas kesal. niatnya mencari jennie malah jadi bernostalgia dengan pria tua itu. hah..
ting!
sebuah pesan masuk. jisoo segera merogoh ponselnya dan mendapati pesan dari jennie yang membuat ia terkejut sekaligus tercengang.
"jennie-a tunggu aku. bertahan ya!"
jisoo kembali memasukkan ponselnya, dan hendak kembali pergi menuju seoul.
namun tertahan seketika, sesaat pergelangannya ditahan oleh pria tua itu. Jisoo terpaksa menoleh kembali.
"ada apa dengan putriku?"
"apa tuan masih bertenaga untuk memukuli manusia ?" tanya jisoo terdengar sarkas. "jika iya, ayo ikut dan bantu aku!" imbuhnya, seraya berganti menarik lengan pria itu untuk menuju mobil dan pergi bersama.
dilain sisi. ada terdengar suara isakan sesak berasal dari sebuah bilik kamar minim cahaya.
hiks hiks hiks...
"jisoo-ya, aku takut... ak–aku takut, ji..."
hanya bisa duduk dengan lemah, jennie menangis sesak disana. ia hanya dapat memeluk kedua lututnya erat-erat. berharap seseorang dapat memberi pertolongan kepadanya.
entah apa yang sebelumnya terjadi. dia begitu ketakutan dan seluruh tubuhnya bergetar hebat.
brakk!
jisoo si heroik mendobrak pintu dengan kasar.
Sebab pencahayaan yang minim pandangannya dibuat tak dapat melihat sekitar dengan jelas.
mengeluarkan ponselnya, jisoo berinisiatif untuk menerangi pandangannya menggunakan senter ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
FanfictionJust random short story' about JENSOO. Indonesian language. List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. LOVE WOUND - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick. - oneshot 5. Sweet stalker - 4 chapter - 6. El Di Ar...