Happy reading~
----------Pada suatu malam di tengah gemerlap kota Seoul, Jennie berdiri di depan sebuah kafe kecil yang penuh kenangan. Ia mengenakan mantel hitam yang hangat, tetapi jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Di dalam kafe itu, Jisoo, wanita yang dulu menjadi cinta pertamanya, sedang menunggunya.
Tiba-tiba senyuman kecil diwajahnya tersungging dibibir. Akhirnya, setelah terpisah lama oleh jarak dan waktu dengan Jisoo, ia bisa bertemu kembali dengannya. Meski, dikeadaan yang telah berbeda.
Kini Jennie berstatus sebagai istri dari seorang pria tampan dan kaya bernama Kai, yang selalu memberikan segalanya untuk kebahagiaan Jennie. Pernikahan mereka terlihat indah di mata semua orang, tetapi hanya Jennie yang tahu betapa kosongnya ia sebenarnya. Hari-hari berlalu tanpa gairah dan kebahagiaan, hidupnya seperti sebuah rutinitas yang berjalan tanpa arah.
Namun, segalanya berubah ketika Jennie bertemu kembali dengan Jisoo, teman lamanya yang dulu menjadi cinta pertama yang sangat ia simpan dalam hati, hingga kini.
Pertama kali sejak mereka dipertemukan kembali, sudah sekitar satu bulan lalu.
Pertemuan itu terjadi secara kebetulan di sebuah galeri seni, ketika Jennie datang menghadiri pameran karya seni lokal. Jennie sendiri tidak menyangka bahwa ia akan bertemu Jisoo disana. Jisoo terlihat sama menawannya seperti dulu, dengan senyum hangat dan tatapan mata yang lembut, yang dulu selalu bisa membuat Jennie merasa nyaman dan tenang.
Pada hari mereka bertemu itu, memang tak banyak waktu yang bisa mereka gunakan untuk berbincang. Dan hari ini, Jisoo yang lebih dahulu mengajak Jennie untuk bertemu di sebuah kafe, seakan pertemuan ini bisa memberi sebuah ruang harapan bagi Jennie.
Hendak mengambil langkah, diri Jennie merasa bimbang, hatinya terombang-ambing antara rasa bersalah terhadap suaminya dan cinta lama yang kembali bersemi. Ia tahu apa yang sedang dilakukannya mungkin salah, tetapi perasaannya pada Jisoo terlalu kuat untuk ditepis.
Dengan langkah ragu namun penuh harapan, Jennie mendorong pintu kafe. Sejenak, pandangannya menyapu ruangan hingga akhirnya bertemu dengan sosok yang sudah tak asing lagi.
Di meja dekat jendela, Jisoo duduk sambil memainkan cangkir kopinya, wajahnya tersenyum lembut ketika menyadari kehadiran Jennie. Melihat senyuman itu, hati Jennie seakan meleleh, membuatnya melupakan sejenak beban berat yang membelenggu pikirannya.
"Jennie," sapa Jisoo lembut, seolah menyambut kedatangan seorang teman lama. Namun di balik tatapan matanya, terdapat sesuatu yang lebih dalam, perasaan yang tak terungkapkan oleh kata-kata.
"Hai..." balas Jennie sambil duduk di depannya. Rasa gugup masih melekat, tapi kehangatan suasana dan kehadiran Jisoo membuatnya merasa nyaman.
Obrolan mereka pun dimulai dari hal-hal sederhana. Mereka membahas kehidupan masing-masing, masa-masa muda yang penuh kenangan, hingga akhirnya tertawa bersama mengingat hal-hal konyol yang pernah mereka lakukan dulu. Tak ada jarak di antara mereka, dan Jennie merasa seolah waktu tak pernah memisahkan mereka sebelumnya.
Di tengah gelak tawa yang menggema dan senyum-senyum yang saling dilempar, disana ada keheningan tak kasat mata yang mulai berbicara. Di balik setiap pandangan mata, setiap sentuhan yang seolah tak disengaja, ada perasaan yang terpendam dalam-dalam-perasaan yang selama ini mereka coba abaikan, namun kini, di saat mereka berdua terdiam di antara kebahagiaan sederhana yang tercipta, hati mereka mulai terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
FanfictionJust random short story' about JENSOO. Indonesian language. List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. LOVE WOUND - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick. - oneshot 5. Sweet stalker - 4 chapter - 6. El Di Ar...