Happy reading ~•
•
"Sayang, lihatlah ke kamera lalu bergayalah. Aku akan memotretmu.."
Jennie tersenyum tipis ketika mendengar suara khas si pria yang kini berdiri tak jauh dari hadapannya. Si pria mengarahkan kamera miliknya tepat pada titik objek indah di sana sambil mencoba memposisikan spot view yang menurutnya pas guna menghasilkan foto yang terbaik.
*Ckrek*
"Ouh! emang boleh segemas, seindah, dan secantik ini?" Jisoo tersenyum puas sambil memandangi hasil foto yang ditangkapnya.
Kemudian jisoo mendongak kembali menatap Jennie seraya memberi senyumnya untuk si gadis kesayangan.
Jennie melangkah ringan mendekati Jisoo dengan balas tersenyum manis. "Kamu memuji ku atau hasil foto yang kamu ambil?" Guraunya dengan kekehan.
Jisoo pun terkekeh menanggapi kalimat itu. Kemudian mengambil posisi di samping Jennie seraya menggenggam tangan nya
"Sudah sore. Kita pulang ya?" Ajak Jisoo lembut, sembari menarik pelan Jennie agar berjalan mengikuti langkahnya.
Mengikuti langkah Jisoo yang tergesa-gesa, wajah Jennie tiba-tiba menjadi muram. ia tahu Jisoo sedang terburu-buru sekarang karena dia mengejar waktu untuk akan pergi ke luar negeri, yang mana hal itu akan memperlebar jarak antara dirinya dan Jisoo.
Jisoo dan Jennie berjalan meninggalkan biru haru suasana taman yang semula disinggahi, untuk menghabiskan waktu bersama sebelum keberangkatan Jisoo dalam empat jam ke depan.
"Kenapa harus buru-buru?" Jennie menghentikan langkahnya ketika merasa kewalahan mengikuti langkah lebar Jisoo
Spontan Jisoo pun ikut menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah si gadis yang tengah menatapnya.
"Sebelumnya kamu ingin menikmati es krim bersama, 'kan? Maka ayo kita pergi sekarang." ucap Jisoo dengan intonasi yang sedikit terkesan memarahi, membuat Jennie menatap dengan sorot mata sedih.
Menyadari bahwa ucapannya membuat Jennie-nya sedih. Jisoo lekas memposisikan dirinya di hadapan Jennie lalu menangkup kedua pipi gembil milik Kekasihnya itu dengan lembut. "Maaf.. sepertinya aku terlalu bersemangat."
Perlahan Jennie melepas menjauhkan kedua tangan Jisoo di pipinya, berganti untuk menggenggam kedua tangan Jisoo erat
"Aku tahu." Salah satu tangan Jennie kini bergerak meraih garis rahang tegas Jisoo lalu memberikan usapan lembut. "Kamu bersemangat karena itu yang kamu inginkan sejak lama, aku sedih bukan karena itu. Tapi, hubungan jarak jauh di antara kita nanti yang membuatku sedih"
Pijar mata Jisoo terasa begitu menyayat terlihat. Kemudian sigap Jisoo merengkuh tubuh Jennie ke dalam pelukan hangatnya.
"Aku akan menunggumu. Jangan pernah berubah, aku ingin kamu tetap kamu yang aku kenal.." lirih Jennie berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
FanfictionJust random short story' about JENSOO. Indonesian language. List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. LOVE WOUND - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick. - oneshot 5. Sweet stalker - 4 chapter - 6. El Di Ar...