Hospital 📍Ceklek..
Jisoo membuka pintu salah satu kamar. Bisa dirinya lihat kini.
Ada seorang wanita yang tengah terbaring lemas disana. Dengan infusan yang melekat pada tangan kanannya, dan juga perban putih yang menempel pada dahi dan juga sisi kanan sudut bibirnya guna menutupi luka yang didapatkannya dari pria berengsek,sialan itu.
Jisoo menatap pilu pada Jennie yang tengah terbaring lemas di ranjang dengan kondisinya yang begitu nahas. Ia mendekat dan duduk di kursi sebelah ranjangnya, menatap dengan lekat, seraya meraih tangan gadis itu untuk diusap dengan sentuhan lembut.
Melihat Jennie yang seperti ini, mengingatkannya kembali pada masa lalu, saat pertama kali ia bertemu dengan Jennie.
Ingatannya menerawang kembali...
-
Suatu hari, sore menjelang malam.
Gadis berusia Tujuh belas tahun pada saat itu, terlihat tengah mengendarai sepedanya seusai pulang dari sekolah.
Mengayuh sepedanya dengan pelan sembari menikmati udara sejuk dan juga pandangan matanya yang dimanjakan oleh panorama alam yang indah di setiap ia melewati jalanan tersebut.
Namun, saat terdengar suara isakan disalah satu akses jalan kecil atau yang biasa disebut, gang.
Jisoo, si gadis berusia tujuh belas tahun itu memelankan ayuhan pedalnya. Indera pendengarannya mulai mencari arah sumber suara tersebut dengan seksama, guna membantunya untuk bisa mengetahui apa yang tengah terjadi.
"Appa! aku tidak melakukannya! Ak.. aku tidak seperti yang kau kira appa~ hiks~ hiks~"
Plak!
Bugh!"Anak kurang ajar! Dasar pelacur! Kau tidak ada bedanya dengan ibumu! Cuih!"
Plak!
"Appaaaa~ hiks...."
Gadis itu dihakimi secara fisik oleh seorang pria dewasa. Dia dipukuli secara terus menerus, dan juga bahkan pria dewasa itu terlihat meludahi nya di setiap dia selesai berucap yang dimana arah ucapannya mencerca si anak gadis itu dengan kata tak pantas.
Melihat itu jisoo si gadis pemberani, memberanikan diri untuk melerainya. Karena merasa kasihan melihat anak seusianya dipukuli begitu, terlebih dia seorang wanita.
Jisoo mengambil ancang-ancang dengan menggunakan sepedanya, dan mulai mengayunkan pedalnya dengan tenaga setara dengan super hero hingga sepedanya dapat melaju dengan kencang kini.
"Semoga tepat sasaran..."
Brakk!!!..
Tepat!
Ban depan sepedanya tepat mengenai kaki si pria dewasa hingga dia jatuh tersungkur.
"Ya! Apa yang kau lakukan anak kurang ajar!?" Teriak pria dewasa itu menatap jisoo marah. Seraya berupaya untuk bangkit berdiri.
Namun jisoo tak menghiraukannya. Dan alih-alih seharusnya ia melarikan diri sekarang juga karena niatnya sudah terpenuhi, tapi berakhir malah terpakasa harus memasang badan untuk melindungi gadis itu.
Gadis yang sedang kesakitan itu tiba-tiba bersembunyi dibelakangnya. Seolah memintanya untuk menjadi tameng nya.
Rasa berani jisoo meningkat ketika gadis itu membisikan sesuatu yang membuat dirinya marah kepada pria dewasa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
Fanfiction[Jensoo's collection of short story lines] Indonesian language. Title List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. Love wound - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick - oneshot 5. Sweet sta...