"tidak ada yang lebih menyakitkan daripada memaksakan diri melepaskan perasaan untuk seseorang yang masih
kamu cintai."
~~~
Satu pasang mata itu menatap ke arah luar di balik jendela rumah yang terbuka.
Gadis yang tengah duduk seorang diri tampak termenung dalam keadaan ruangan yang minim akan pencahayaan, ditemani suara-suara kecil tak mengusik yang terdengar samar dari dalam ruangan lain.Di pandangan matanya yang hampa, hembusan angin tetiba berhembus menerpa wajah mengakibatkan kedua mata pun secara otomatis menutup dengan sendirinya
Tes..
setetes air mata mengalir begitu saja.
Saat kedua mata dibuka kembali, sisa air mata itu terlihat menimbun di dalamnya
Tampak menyedihkan.
Kini satu tangan tergerak menyeka pipi yang terbasahi dengan perlahan dan tenang
Keadaan nya terlihat tidak baik-baik saja. Raut wajah gadis itu sendu dan tergambar kesedihan di dalamnya.
.
Jennie pov
diam membisu dan menatap keluar dengan pikiran yang keruh. Aku bertindak cukup keren tapi di dalam, sakit rasanya.
Layaknya dedaunan di luar yang tak terkena angin, mereka terlihat tidak bernyawa sepertiku.
"Apakah menurutmu aku bisa melewatinya?"
"Meninggalkan dan menemukan seseorang yang baru? Disaat hatiku masih dihuni olehmu (?)""Apakah dia mencintaimu seperti yang aku bisa?"
"Apakah kamu lupa semua rencana yang kamu buat dengan ku?"
"Apakah semudah itu bagimu untuk pergi meninggalkan ku?"
Batinku terus mengoceh tanda belum menerima semua ini bisa berakhir.
Ini sudah cukup lama sejak aku menyadari keretakan diantara kita
Bahwa memang sebabnya adalah aku yang tidak bisa ditinggal oleh mu
Hingga aku terus menahanmu dan memaafkan segala kesalahan. tidak peduli dengan berapa banyak masalah yang kita hadapi itu dan sesakit apa luka yang kurasakan, asalkan kau masih bersamaku aku akan menahannya
Tapi kukuh kalimat, 'lebih mudah bertahan daripada berakhir' yang dulu ku pegang itu akan ku lepas pada akhirnya..
Flashback...
Malam dimana kamu datang di saat aku tidak bisa tidur, aku duduk di sebuah atap rumah sembari melihat bulan bersinar cerah di malam ini
aku menutup mataku untuk angin. Merasakan setiap hembusan angin malam yang menerpa
Mataku berkedut seketika merasakan adanya sedikit gangguan dimana nafas hangat tiba-tiba menerpa permukaan wajah membuatku membuka kembali mata yang semula terpejam
Tanpa menoleh ke sang pelaku, aku tahu bahwa kamu baru saja tiba di sisiku berkat aroma harum tubuhmu juga hangatnya kehadiranmu yang ku kenali.
Dia memberi pakaian hangatnya kepadaku tanpa diminta serta memakaikannya pada punggungku guna menutup kain tipis shirt lengan pendek yang kupakai di suhu udara yang dingin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
FanfictionJust random short story' about JENSOO. Indonesian language. List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. LOVE WOUND - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick. - oneshot 5. Sweet stalker - 4 chapter - 6. El Di Ar...