4- day one SMA (MOS)

26 24 3
                                    

Pagi ini Elea bangun pukul 05.00. Elea bangun dengan tergesa-gesa dan menimbulkan keributan di pagi hari buta ini.

Mirna, bundanya yang mendengar kekacauan itu terbangun, hendak mengecek seisi rumahnya. Iya takut ada maling yang masuk dan bermacam-macam dengan anak perempuannya.

Ia mengecek dapur, ruang tamu, dan ruang keluarga, namun tidak terlihat ada kekacauan di sana. Mirna semakin panik dan bergegas menuju kamar Elea yang berada di lantai dua. Dengan cepat Mirna berlari menaiki tangga. Dia kemudian berpikir mengapa kedua anak laki-lakinya tidak terbangun, padahal kamar mereka juga ada di lantai dua.

" Sudahlah sebentar saja baru melihat Kenzo dan Kelvin. Toh mereka kan laki-laki dan sudah besar, pasti bisa menjaga diri sendiri. Yang terpenting sekarang adalah Elea" batin Mirna hanya memikirkan Elea karena Kenli masih tidur sekamar bersama Mirna dan Fredi.

Dengan cepat ia meraih gagang pintu kamar Elea yang tak terkunci, lalu masuk ke kamar anak gadisnya itu dan mendapati Elea tidak ada di kamarnya dengan kondisi selimut, bantal, dan guling yang berserakan di lantai. Mirna semakin cemas. Ia berlari menuju balkon kamar anaknya, namun pintunya masih terkunci. Ia kembali mengintai kamar putrinya itu, namun belum berani memberi tahu kepada suami dan anaknya bahwa Elea sudah tidak di kamarnya.

Beberapa menit kemudian, saat Mirna masih termenung di dalam kamar Elea, terdengar suara aliran air dari shower kamar mandi anaknya. Dia mendekat ke pintu kamar mandi itu

"Elea. El.. Kamu di dalem nak?" Tanyanya dengan sedikit lebih tenang. Tidak ada sahutan dari kamar mandi itu.

"Elea! Kamu di dalam!?" Pekiknya lagi dengan nada yang dinaiki. Suara aliran air itu tiba-tiba terhenti.

"Iya bun Elea di sini. Elea lagi mandi, udah terlambat nih. Mending bunda turun deh cepet-cepet buatin El sarapan" jawab Elea dengan nada panik.

" Elea kamu cepet mandinya, bunda tunggu di kamar kamu. Kamu buat bunda cemas aja". Kata Mirna sedikit emosi.

" Iya bentar lagi. Emang bunda udah siapin sarapan?" Teriak Elea lagi dari dalam kamar mandi.
Mirna hanya diam menatap jam dinding di kamar Elea yang masih menunjukkan pukul 05.15, sementara sekolah dimulai pukul 07.15 nanti.

" Loh bunda ngapain masih di sini, sarapan El mana?" Tanya Elea tak sabaran.

" El kamu bisa gak pagi-pagi gak buat bunda panik? Bunda hampir kepleset di tangga loh tadi gara-gara kamu." Ucap Mirna.

"Lah, ngapain bunda yang panik? Seharusnya El yang nanya sama bunda, kenapa bunda gak bangunin El tadi pagi? Nih lihat jamnya El terlam-ba-t-ka-n-" ucap Elea terbata-bata sambil menunjuk ke arah jam yang masih menunjukkan pukul 05.20 pagi.

"Apa? Masih mau ceramahin bunda? Kamu kalo ngeliat jam yang benar dong El, astagaaa. Kamu ribut banget tadi bangunnya, pake teriak-teriak segala. Bunda aja di lantai bawah bisa kebangun gara-gara kamu.." kata Mirna menjelaskan.

" Tapi tadi kayaknya El terlambat deh Bun kok sekarang enggak yah? Tanya Elea seperti orang kesurupan "atau tadi Elea cuman mimpi?. Tapi serius Bun tadi tuh Elea bangunnya terlambat terus rumah udah sepih. Kak Kenzo sama kak Kelvin udah berangkat kuliah, ayah udah berangkat kerja, bunda nemenin Kenli sekolah. Tadi tuh Elea benar-benar kesel sama bunda"Elea menjelaskan mimpinya tadi kepada Mirna.

Mirna menghela nafas lega karena putrinya baik-baik saja. "Kamu siap-siap aja dulu sekarang, bunda mau buatin sarapan dulu. Ingat hari pertama sekolah make up-nya gak boleh menor nanti di marahin kakel loh kamu" kata Mirna mengingatkan anaknya.

" Iyaa bundanya Elea... Udah sana ah bunda bawel banget. El mau lanjut siap-siap dulu" kata Elea pada bundanya.

" Ya udah bunda kebawah dulu sekalian bangunin ayah sama kakak-kakak kamu yang kebo itu" ujar Mirna dengan penuh penekanan pada kata kebo. Elea hanya mengangguk menjawab perkataan bundanya tadi.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang