5-day one SMA (MOS *2)

20 19 2
                                    

"kita mau kemana sih kak? Kan lapangannya di sana" Elea menunjuk pada arah lapangan yang cukup jauh disebalah kanan mereka.

"Udah kamu ikut aja, kakak gak mau kamu kenapa-kenapa kalau kita udah ke kampus nanti.
Pokoknya kamu aman sama dia" ujar Kelvin pada Elea.

Langkah kaki mereka terhenti saat berpapasan dengan segerombolan orang dengan wajah sangar dan terlihat lebih senior. Mereka menggunakan pakaian yang lebih berwibawa dibandingkan dengan murid-murid lain disana. Terlihat pada lehernya mereka menggunakan kalungan dengan tanda pengenal bertuliskan "OSIS"

Mereka semua menatap Elea dan kakak-kakaknya itu dengan pandangan kagum.
Namun Elea menelan salivarnya kasar saat melihat wajah-wajah orang di depannya ini, apalagi saat memandang wajah seorang wanita yang juga memakai perlengkapan senada, yang berarti dia juga adalah OSIS.

Wajahnya nampak sinis dan memandang Elea tak suka namun harus terpaksa besikap ramah karena di situ ada dua orang cowok tampan yang sedang menjaga Elea.

"Hai Ga,. Apa kabar Lo?" Tanya Kelvin pada laki-laki yang memimpin gerombolan itu.

" Hai bang Kenzo, bang Kelvin. Gue baik aja. Kalian apa kabar? Tanya pria itu ramah.

" Baik juga" jawab Kenzo datar.
" Oh iya teman-teman, kenalin ini bang Kenzo dan bang Kelvin. Mereka alumni sini juga. Mereka juga murid yang paling terkenal di sekolah ini pada masanya" ucap pria itu memperkenalkan pada teman-temannya.
" Oh iya bang, ini anggota OSIS yang baru disini" lanjutnya.

" Halo bang"
"halo ganteng"
" Halo bang kenalin adeknya dong"
" Hai bang Kenzo"
" Haloo sayang Kelvin"
Kira-kira seperti itulah kata-kata yang terdengar dari mulut Anggota OSIS itu. Cowok yang memimpin gerombolan itu lalu berdehem, mengisyaratkan agar teman-temannya bisa diam.

" Oh ya, kenalin Ga ini adek gue Elea. El kenalin ini raga". Kata Kelvin lagi memperkenalkan.

"Raga Atmaja. Panggil aja Raga. Gue ketua OSIS di SMA Jaya Bangsa" ucap Raga ramah sambil mengulurkan tangannya.

" Eleana Leodra. Panggil aja Elea" jawab Elea ramah juga sambil membalas uluran tangan Raga.

Raga terus menatap Elea dan tak melepaskan tangannya dari tangan Elea.
" Udah lepasin tangan adek gue. Modus aja Lo" Kenzo melepaskan tangan Raga dari Elea.

" Gue Rinjani Sukma. Panggil aja Rinjani. Gue wakil ketua OSIS paling cantik dan disegani di sekolah ini" ucap Rinjani sombong sambil sambil menghempas tangan Raga dari Elea.
Kakak-kakak Elea menatap Rinjani tajam membuat nyali wanita itu menciut.

"Hai kenalin gue Gea yang paling baik di OSIS ini",
"gue bunga. sesuai nama gue, gue adalah yang paling cantik kedua setelah Rinjani di sini",
" gue Nana, gue yang paling lemot tapi paling pintar disini" ucap Nana sambil menatap sekelilingnya,
"gue Hanna, tenang aja gue bukan geng mereka ber-4 jadi gak perlu taku sama gue. Gue bendahara OSIS" kata Hanna tenang.

"Dan gue Budi, gue wakil 2 OSIS" kata Budi dan temannya sambil mengulurkan tangan pada Elea dengan tulus ingin berkenalan kecuali Rinjani.

" Yang lain gak usah kenalan, bakal lama. Lambat Laun juga semua bakal tau" ucap Rinjani tak mau tersaingi oleh Elea.

"Ya udah gue titip Elea sama Lo semua ya. Jangan sampai ada yang celakahin adek gue, terutama Lo" ucap Kenzo yang sedari tadi hanya diam sambil menunjuk Rinjani.

Rinjani tertunduk " ah sial baru aja gue punya niat singkirin ni cewek kok udah ketahuan aja. Ya udah gakpp, Rinjani kali ini Lo tahan dulu inget masih ada 3 cowok ganteng di depan Lo yang harus Lo ambil hatinya" batin Rinjani.

"Enggak kok kak, saya bakal jaga Elea sama seperti adik saya sendiri" kata Rinjani dengan nada sangat keberatan.

"Ih Rinjani kok kamu gitu sih nadanya. Kasian Elea tau. Kamu jagainnya gak ikhlas. Yaudah Elea mending kamu sama aku aja ya" ucap Hanna setengah polos setengah begok.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang