15🦋

5 4 1
                                    

Halo guys!!
Apa kabar? Semoga sehat-sehat ya..
Cuss guys langsung aja kita ke ceritanya

Jangan lupa dibaca ya....
.
.
.

Saat ini Elea, Tridi, Tamara, Putri, dan Tika tengah menyantap mie ayam yang mereka pesan dari Bu Ratmi, seorang wanita paruh baya yang adalah penjaga kantin sekolah mereka.

Di sisi  lain, Algero, Abi, dan Deo sedang menyantap makanan mereka di sisi lain kantin.
Terlihat Abi dan Deo sedang bercanda ria, sedangkan Algero hanya menyimak sambil sesekali tersenyum dengan candaan Abi dan Deo yang kini telah menjadi sahabatnya juga.

" Algero ganteng banget ya. Sudahlah pintar, baik, pengertian, cool pula. Tipe gue banget" celetuk Putri sambil menopang dagu dan terus memandang Algero.

Tridi mengeryitkan alisnya, sedikit risih dengan tingkat laku Putri, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Putri adalah sahabatnya.
Andai saja ada kesempatan, ingin sekali rasanya Tridi menyentil lambung Putri dengan peniti.

" apaan sih Mput, mata Lo dipelihara dikit napa" ujar Tridi sambil mengusap wajah Putri kasar.

" Ih apa sih, Lo. Tanga Lo tuh bau jigong" ujar Putri kesal.

" Hah? Sejak kapan bau khas mulut pindah ke tangan?" Tanya Tika.

" Sejak manusia satu ini menyentuh wajah cantik gue. Udah tau bedak gue mahal, pake di sentuh lagi sama dia" kesal Putri yang menatap Tridi tajam.

" Serah lo deh Mput. Lagi mode males berantem sama Lo" ketus Tridi.

" Udah deh, berantem Mulu kayak anak TK. Kasian tuh makanannya kecipratan ludah Lo berdua" ujar Tamara.

" Ih, iyuuuhh. Jangan bilang makanan gue juga ikut jadi korban ya, ini tuh mie ayam limited edition" kata Tika.

" Enak aja Lo. Ludah gue tertib ya. Gak pernah nyiprat sembarang. Orang mulut gue dan segala isinya gue sekolahin" celoteh Tridi tak terima.

" Iya tuh disekolahin. Mie Lo tuh kuahnya nambah" pungkas Tika.

" Yaudah sih dimakan aja. Kecipratan ludah sendiri juga" kata Elea mencampuri.

" Iya ih Elea suka bener. Kalo kita jijik sama ludah sendiri, itu artinya kita juga jijik sama diri sendiri. Ludah kan dihasilkan dari mulut kita, kalo kita jijik berarti kita gak nerima diri apa adanya, kan dosa ya begitu?" Ujar Putri dengan ilmu yang entah dari mana ia dapatkan.

" Ya, gak lo artiin gitu juga dong bego" kata Tika sambil menyentil kening Putri.

" Sorry Mput, gue angkat tangan sama isi pikiran Lo" ujar Tridi lalu mereka kembali menyantap mie ayam masing-masing.

Jam istirahat akan berakhir 7 menit lagi, dan Elea bersama teman-temannya sudah selesai dengan seporsi mie ayam mereka.

" Mau langsung ke kelas ata di sini dulu?" Tanya Tamara.

" Di sini dulu aja, istirahat masih lumayan lama. Gue gak mau cepet masuk kelas, entar yang ada malah makin suntuk otak gue" kata Tridi yang diangguki oleh teman-temannya.

" Eh, El Lo gimana sama Algero?" Tanya Tika.

" Gimana apanya? Orang baik-baik aja kok" ujar Elea.

" Iya emang baik-baik aja, tapi kalian berdua gimana?"

" Gimana apanya sih Tik, kan baik-baik aja" ujar Elea lagi

" Maksud Tika, gimana hubungan Lo sama Algero sejauh ini, lebih tepatnya perasaan kalian gimana" terang Tamara.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang