8. first time berboncengan

19 13 2
                                    

Jalanan siang hari sangat padat dan ramai. Kemacetan terjadi dimana-mana. Panasnya matahari bercampur udara berpolusi membuat sebagian besar pengguna jalan merasa tak nyaman dan ingin segera sampai pada tempat tujuan. Namun hal berbeda dirasakan Algero. Dia justru menikmati perjalanan dengan situasi yang padat itu dengan bahagia. Bagaimana tidak, gadis yang ia kagumi sedang berboncengan dengannya, dekat; sedekat itu tanpa ada jarak.

Algero menatap spion motornya, menampakkan wajah lelah Elea yang tak pernah membosankan untuk ditatap.

"Fokus Al, fokus. Jangan ngelirik Mulu. Udah tau macet juga" seru Abi yang berada di samping mereka.

Elea tidak mendengar ocehan Abi karena ia menggunakan helm ditambah lagi dengan suara riuh jalan yang padat itu.

Algero hanya membalas perkataan Abi dengan wajah sinis. Menandakan jika Abi hanyalah nyamuk pengganggu moment mereka.

Beberapa meter setelah itu, mereka berhasil membagi dan menjauhkan diri dari kemacetan itu. Mereka mengambil jalan lain yang cukup tenggang, lalu sekitar 10 meter setelahnya, sampailah mereka pada sebuah lampu merah yang mempertemukan Elea dan Algero pertama kalinya.
Lampu jalanan itu memancarkan warna merah. Abi dan Algero menghentikan laju motornya.

Untuk kesekian kalinya Algero memandang wajah Elea melalui spion motornya. Senyuman terukir indah di sudut bibir Algero, mengingat kenangan disaat ia menjumpai Elea.

Setelah 30 menit lamanya, akhirnya Algero, Elea, dan Abi sampai di rumah Elea.
Sebenarnya jarak rumah Elea dan Sekolah tidak begitu jauh dan memakan waktu, namun kondisi jalanannya yang memakan waktu.

"Bundaa.. Elea pulang" sahut Elea di depan pintu rumah.

"El, kamu udah pulang sayang?" Sahut Sera menjemput putrinya.
"Ini, siganteng berdua siapa El? Oh iya ayo silahkan masuk nak" ujar Mirna lagi, mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Ayo duduk dulu" kata Mirna

" Ini teman-teman El yang El ceritain itu Bun. Oh ya. Al, Bi kenalin ini bunda gue"

"Halo Tante aku Algero, temennya Elea"
"Halo tante aku Abi, temen Elea juga" kata mereka sambil mengulurkan tangan.

"Oh jadi ini mereka orangnya? Tante terimakasih banget ya, kalian berdua udah mau jagain Elea di sekolah"

" Gakpp kok tante, kita juga seneng bisa ngejagain Elea. Apalagi Al, behh seneng banget dia tu Tan" cerocos Abi.

"Apaan sih loh. Iya Tante santai aja, kita bakalan jagain Elea terus di sekolah. Tante tenang aja" sambung Algero.

"Makasih banyak ya nak Algero, nak Abi. Tante seneng deh El bisa kenal kalian. Tante jadi tenang  rasanya. Oh iya kalian ngobrol dulu ya, Tante buatin minum dulu"

"Eh Tante, gak usah repot-repot" kata Algero.
"Apaan sih lo Al. Emang leher Lo gak kering tadi panas-panasan di jalan?" Kata Abi.

Algero menatap Abi tajam. Elea dan Mirna yang melihat pertengkaran keduanya pun ikut tertawa.

"Udah gakpp nak Algero, gak ngerepotin kok. Yaudah Tante tinggal bentar ya"
" Bun, biar El aja"

" Gakpp, kamu ngobrol aja dulu" bantah Mirna.

Sepeninggalan Mirna; Algero, Elea, dan Abi asik bercengkrama tentang berbagai hal.

"Ini minumnya" kata Mirna.
"Wah makasih Tante, kelihatannya enak nih" kata Abi girang.
"Sorry Tante. Emang agak katrok anaknya" kata Algero disambut tawaan kecil dari Mirna.

"Oh ya Bun, yang lain pada kemana?" Tanya Elea.
"Papa di kantor, abang-abang kamu lagi di bengkel katanya, si Kenli tidur tapi bentar lagi bangun sih kayaknya" kata Mirna.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang