_H A P P Y R E A D I N G_
.
.
.
.
.Saat ini Gevan sedang berada di jendela kamar miliknya, Gevan masih memikirkan apa yang dia dengan dari cerita Nara.
Flesback
Gevan membawa Nara ke pinggir danau. Keduanya duduk diatas rumput sambil menatap danau.
"Kalo lo mau cerita cerita aja gue bakal jadi pendengar yang baik buat lo" Ucap Gevan menoleh ke samping, menatap wajah Nara yang masih terlihat sedih.
Nara menatap Gevan lalu kembali menatap lurus.
"Gue ternyata buka anak kandung mereka. Gue cuma anak yang gak sengaja di temuin mama di depan rumah" Ucap Nara dengan air mata yang menetes,"Lo tau dari mana?" Tanya Gevan.
"Saat gue mau pamit sama nyokap bokap, Gue gak sengaja denger didepan pintu kamar yang sedikit terbuka, nyokap ngomong sambil nangis kalo gue bukan anak mereka"
"Dan gue langsung minta mereka untuk jelasin kenapa gue bisa ada sama mereka dan dimana kedua orang tua gue tpi mereka cuma ngasih tau kalo gue di temuin di depan rumah. Gue yang syok dan kecewa langsung lari keluar rumah dan saat itu gue nelpon lo untuk bawa gue untuk nenangin diri" Lanjut Nara, Gevan menarik Nara dan menaruh kepala Nara pada bahunya, Dia mengelus pelan rambut hitam Nara agar gadis itu tenang dan tidak menangis lagi.
"Mungkin yang di rahasiain sama Nyokap dan Bokap lo bikin lo kecewa Ra, Tapi itu untuk kebaikan lo. Lo tenang ya ada gue disini"Ucap Gevan yang masih mengelus rambut Nara.
drt
Ponsel milik Nara berbunyi, Nara mengambil ponselnya. Saat melihat siapa yang menelpon, Nara berniat merijek panggilan itu tapi Gevan berucap.
"Angkat aja, Mama lo pasti khawatir" Ujar gevan saat melihat nama yang tertera di ponsel Nara. Nara lalu menekan tombol hijau dan menempelkan ponsel di telinganya.
"Nara, Kamu sekarang dimana sayang?, mama khawatir banget karna kamu belum pulang sampe sekarang" Ucap Mama Nara dari sebrang telpon.
"Maaf mah, Nara pengen dulu untuk nenangin pikiran" Balas Nara.
"Mama tau kamu kecewa sama kita karna nutupin hal itu sama kamu. Mama ngelakuin itu karna gak mau lihat kamu sedih dan mama juga gak mau kehilangan kamu, Walau kamu bukan terlahir dari mama tapi kamu akan selalu tetap jadi anak Mama sama Papa sayang." Jelas Mama Nara dengan isak tangis yang terdengar oleh Nara membuat gadis itu juga ikut menagis.
"Nara emng kecewa sama kalian tapi Nara juga sayang sama kalian"
"Maafin mama sama papa sayang udah buat kamu kecewa"
"Yang seharusnya minta maaf itu Nara karna udah buat kalian khawati"
"Yaudah sekarang kamu pulang, ini udah mau malam"
"Iya, Nanti Nara pulang" Sambungan terputus, Nara kembali menaruh ponselnya pada tas selmpang miliknya. Dia menjauhkan kepalanya dari bahu Gevan.
Nara menatap Gevan dari samping."Mau balik sekarang?" Tanya Gevan yang di angguki Nara. Keduanya lalu berdiri dan melangkah kearah motor dengan Gevan yang menggandeng tangan Nara. Keduanya meninggalkan taman itu sampai tak terlihat lagi.
Flesback off
Dirinya sudah beberapa kali menghabiskan waktu bersama Nara, Apa dirinya sekarang sudah mulai ada rasa dengan gadis itu.
"Gevan" Panggil wanita paruh baya yang memakai kerudung di balik pintu. Gevan yang masih melamun tiba tiba tersadar saat sang bunda memanggil namanya dan menoleh kearah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA UNTUK SAMUDRA
Teen FictionJangan coba2 memplagiat cerita ini!! Sebelum membaca usahakan untuk follow dulu y. Siapa yang tidak sakit ketika melihat kekasih kita berduaan dikamar dengan cowok lain pada malam hari?, sakit bukan? Itu yang dirasakan Samudra ketika mendapati kekas...