_H A P P Y R E A D I N G_
.
.
.
.Sekarang waktu istirahat, Senja dkk tengah berada dikantin dan Nara yang sedang memesan makanan, Sedangkan Samudra dkk akan menghabiskan waktu istirahatnya diroftop a pesanan, Adel mengajak Senja mengobrol tapi hanya diam melamun memikirkan perkataan Jingga semalam.
"Senja!," Panggil Adel karna sedari tadi dia bicara tapi tidak ada balasan dari Senja. Nara lalu datang dan langsung dudu membawa pesanan mereka dan menaruhnya di meja.
Nara menatap Adel, Ia mengisyaratkan matanya seolah olah bertanya apa yang terjadi pada Senja, Adel yang seolah mengerti, Menggelengkan kepalannya tanda dia tidak tau.
"Senja!, Hei Senja" Panggil Nara dengan menjentikan tanganya didepan wajah Senja membuat sang empu tersadar.
"Emm kenapa Ra, Eh lo sejak kapan disini?" Tanya Senja.
"Udah dari tadi, Lo mikirin apa dari tadi gue liat lo ngelamun" Balas Nara disetujui Adel.
"Gue lagi mikirin omongan mama tadi malem" Ucap Senja sambil mengaduk ngaduk minumannya.
"Emang apa yang diomongin tante Jingga ke lo sampai sampai lo ngelamun kayak tadi" Ucap Adel.
Senja mendekatkan dan berbisik agar semua siswa di kantin tidak mendengarnya, " Ini soal hubungan suami istri, Gue belum ngasih hak itu sama Samudra, Mama juga bilang kalo dia pengen nggendong cucu" Bisik Senja.
"Jadi sekarang lo masih perawan dong?" Tanya Adel dengan ekspresi terkejut sama seperti Nara. Senja hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil mengangguk.
"Ya iyalah bego, Lo ngga denger ucapan Senja tadi kalo dia belum itu sama Samudra, Tapi wajar sih kalo tante Jingga pengen cucu dari lo"
"Ya gue kaget aja, Gue kira mereka udah itu, Mereka berdua kan udah hampir 3 bulan nikah"
"Tenyata Iman Samudra kuat juga ya, Bisa tahan padahal lo sama dia tinggal berdua doang, Gue salut sama Samudra" Lanjut Adel berdecak kagum dengan Samudra.
"Kalo emang lo belum siap juga gak papa sih ja, Mungkin lo belum sepenuhnya naruh perasaan sama Samudra dan lo masih ragu ragu sama dia" Jelas Nara.
"Iya ja, Samudra juga pasti ngerti" Ucap Adel.
"Emm" Balas Senja.
"Udah, Sekarang kita makan aja, Mie ayam kita udah mulai dingin" Ucap Nara, Lalu mereka memakan makanannya kemudian pergi dari kantin setelah selesai makan.
Tapi saat perjalanan menuju kelas, Senja dkk berpapasan dengan Manda dan kedua sahabatnya. Manda menatap Senja dengan tatapan sinisnya dan Senja menatapnya dengan wajah biasa saja.
"Hai Senja, Lo kenapa gak ngundang gue ke pesta pernikahan lo sama Samudra?, Lo pasti nikah karna udah bunting karna Samudra ya" Ucap Manda dengan Nada mengejek tidak lupa dengan kedua sahabatnya yang juga seperti itu. Ada beberpa Siswa yang mendengar perkataan Manda lalu berbisik hal yang tidak tidak tentang Senja.
Sedangkan Senja dkk kaget dengan ucapan Manda yang tau soal pernikahan Senja dan Samudra.
"Bagaimana dia bisa tau" Pikir Senja dalam hati.
Adel yang tidak terima langsung maju dan menyentak Manda, " Jaga bicara lo dan lo semua disini!!, Oh gue tau Lo ngga bisa dapetin Samudra dan kalah saing dengan Senja lalu mengarang soal hal kaya gitu" Sentak Adel dengan wajah mengejek membuat Manda menggeram.
"Lo!"
"Yang Manda ucapin itu bener, Gue denger sendiri Gevan sama Delvin ngomong soal Samudra yang udah nikah cuma mereka nggak nyebut siapa yang Samudra nikahi" Ucap Stella membenarkan perkataan Manda
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA UNTUK SAMUDRA
Novela JuvenilJangan coba2 memplagiat cerita ini!! Sebelum membaca usahakan untuk follow dulu y. Siapa yang tidak sakit ketika melihat kekasih kita berduaan dikamar dengan cowok lain pada malam hari?, sakit bukan? Itu yang dirasakan Samudra ketika mendapati kekas...