Samudra Alterio 5

3.4K 136 0
                                    

Happy Reading

.
.
.

kringg!!

Kini bel berbunyi menandakan istirahat tiba Adel mengajak nara dan senja untuk pergi ke kantin.

"Kantin gak?, Gue dah laper nih " ucap Adel

Nara menatap Senja yang juga menatapnya kemudian mengangguk mengiyakan ajakan Adel, kemudian mereka bertiga berjalan bersama menuju kantin.

Samudra kini sedang membolos di rooftop bersama kedua sahabatnya siapa lagi kalo bukan Gevan dan Delvin.

"Kita ke kantin ngga nih ?" tanya Delvin

"Hem" Samudra membalas dengan deheman kemudian beranjak dari duduk dan segera pergi menuju kantin di susuk Gevan yang sedari tadi diam.

Melihat dirinya yang di tinggal Delvin langsung
langsung mengejar kedua sahabatnya.

Kantin yang tadinya sepi kini menjadi ramai saat kedatangan Samudra dan kedua temannya, samudra dkk menghampiri meja Senja dan duduk di sana.

Samudra ganteng banget

Gevan ilapyu

Delvin pacaran yuk

rahim dedek anget

eh kok mereka duduk di meja senja

Samudra beneran yak ada hubungan sama senja

Couple gue tuh sekarang

"Hai boleh duduk sini gak bebeb Adel?," tanya delvin dengan mengedipkan matanya.

"Ngapain lo kesini!!, Jauh jauh lo" jawab adel ngegas dengan muka garang.

"Ya mau makanlah masa berak aneh lo!!," ngegas Delvin

"Gak usah urusin mereka berdua, kita boleh duduk disini? " tanya Gevan.

"Duduk aja" jawab Nara.

"Ra kok gitu sih!"

"Udah gpp mereka duduk disini, Meja kanti juga udah penuh kecuali disini, " Bisik Nara pada Senja.

"Makasih," Gevan dan Samudra lalu duduk dengan Gevan yang didepan nara dan Samudra didepan senja, sedangkan Adel dan Delvin kini sudah berhenti ribut.

"Vin pesen makan," suruh Gevan.

"Ngapa gue sih!, pesen apa lo berdua mana mana uangnya," Walaupun nolak Gevan tetap melakukan perintah Gevan walau dengan muka kesal.

"Nih, samain aja," Ucap Samudra memberikan 1 lembar uang merah.

Kemudian Delvin pergi untuk memesan makanan sedangkan di meja hanya Gevan dan nara yang berbicara sedangkan adel dan senja menikmati makannya.

Samudra kini menatap Senja yang sedang makan, meneliti setiap lekukan wajah senja yang mulu, pipi yang agak temen, alis sedikit tebal dan bibir pink yang sekarang menjadi candu setelah kejadian kemarin di ruang pribadinya.

SENJA UNTUK SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang