_H A P P Y R E A D I N G_
.
.
.
."D-el-vin" Ucap Adel dengan nada gemetar sambil menahan tangis..
Mendengar suara Adel menyebut nama Delvin dengan nada yang gemetar, Senja, Nara, Samudra,dan Gevan bergegas mendekat kearah Adel delvin, Mereka ber 4 juga kaget saat melihat Delvin karna keadaaan cowok itu tidak baik baik saja, Ada beberapa lebam dibagian wajahnya, beberapa luka sayatan di lengan dengan darah yang sudah mengering, Mata yang memerah seperti habis menangis dan juga kantung mata yang hitam tanda dia tidak tidur.
Gevan duduk disebelah kiri Delvin, cowok itu menyentuh bahu Delvin lalu bertanya padanya. "Lo kenapa, Kalo ada masalah ngomong sama kita kita, kita pasti bakal bantui lo" Ucap Gevan sambil menggoyangkan bahu Delvin.
"Mending kita bawa Delvin ke kasur, lalu ganti baju Delvin baru di obatin" Ucap Senja,
"Gue aja yang ngobatin Delvin Ja" Kata Adel menunjuk dirinya untuk mengobati Delvin.
"Lo yakin del?," Tanya Nara memastikan,
"Iya" jawab Adel.
"Samudra bantu Gevan bawa Delvin naik ke kasur, Kita bakal keluar dulu untuk beresin ruang depan yang berantakan. Nanti kalo sudah, kalian keluar panggil Adel" Suruh Senja diangguki Samudra. Setelah membawa Delvin di kasur, Ketiga cewek keluar dari kamar Delvin sembari membereskan barang yang berserakan dilantai.
Beberpa menit berlalu, Samudra dan Gevan keluar dari kamar, Gevan lalu menyuruh Adel untuk masuk untuk mengobati Delvin. "Del, lo bisa masuk sekarang, Gue sama Samudra bakal bantu Senja sama Nara disini" Ucap Gevan pada Adel.
"Dan iya, Kotak obat ada dilaci paling atas" Ujar Gevan Sebelum Adel menutup pintu.
Setelah menutup pintu, Adel lalu melangkah kearah lemari kecil disamping tempat tidur untuk mengambil obat, Lalu dia duduk di sisi ranjang kemudian menatap Delvin dengan sorot mata Sedih. Adel membuka kotak obat dan segera mengobati luka di wajah Delvin.
"Kenapa lo jadi gini Vin?, Mana Delvin yang gue kenal selalu ribut sama gue" Ucap Adel sambil mengobati Delvin. Delvin mengalihkan tatapanya pada gadis yang sedang mengobati dirinya.
"Gue nggak tahan sama orang tua gue yang selalu ribut Del, Gue pengen hidup gue itu tenang, Punya keluarga yang harmonis bukan keluarga yang egois dan mentingi diri sendiri" Keluh Delvin dengan sorot mata penuh kesedihan.
"Tapi lo nggak usah nyakitin diri lo sendiri, Lo bisa bagi rasa sakit lo sama gue. Buat apa gue yang udah jadi sahabat lo sejak kecil tapi nggak tau tentang kehidupan lo yang kaya gini dan lo gak kasih tau gue sama sekali!!" Ujar Adel dengan sorot kecewa pada Delvin.
"Gue nggak mau ngerepotin lo, Atau yang lainnya," Lirih Delvin.
"Lo nggak pernah ngerepotin gue Vin tapi gue yang ngerepotin lo, Lo selalu ada saat gue butuh tapi gue.." Delvin yang melihat Adel menagis, Langsung mengangkat tanganya pada kedua pipi Adel untuk menghapus air mata gadis itu sesekali mengusapnya walau terasa nyeri pada tanganya tapi dia bisa menahan.
"Udah gak usah nangis gue gak papa, Ini udah biasa buat gue" Ujar Delvin dengan senyum lalu menarik Adel kedalam pelukanya.
Di luar kamar Senja, Samudra, Nara dan Gevan sudah selesai membereskan ruangan yang tadi berantakan kini sudah rapi. Mereka ber 4 beristirahat sejenak, Lalu Nara memanggil nama Senja. "Senja!" Senja yang sedang duduk disamping Samudra sambil menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Samudra langsung menoleh ke Nara.
"Apa?" Tanya Senja.
"Gue mau ngomong sesuatu tapi gak disini" Ucap Nara.
"Eh, Gue mau ngambil minum dulu sama Senja di dapur"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA UNTUK SAMUDRA
Teen FictionJangan coba2 memplagiat cerita ini!! Sebelum membaca usahakan untuk follow dulu y. Siapa yang tidak sakit ketika melihat kekasih kita berduaan dikamar dengan cowok lain pada malam hari?, sakit bukan? Itu yang dirasakan Samudra ketika mendapati kekas...