M - 4

954 122 3
                                    

Sudah setahun Ali menjalani psikoterapi dibantu dokter dan juga orang-orang terdekatnya, kini ia menerima tawaran sinetron dari Sinemart.

Sinetron kali ini ia akan berperan sebagai Darwin, seorang anak lelaki yang begitu patuh pada orang tuanya, namun ia harus kehilangan sang ayah dan kini hanya tinggal bersama ibu dan abangnya yang bernama Bastian.

Saat ini Ali melakukan photoshoot bersama pihak produksi, ia di temani Iam. Seorang kru membagikan momen tersebut yang tentu saja membuat publik heboh, terlebih Alicious dan juga APL.

Momen itu masih dirahasiakan apa yang Ali akan kerjakan dengan Sinemart. Walaupun sudah banyak judul yang bertebaran namun masih di ungkap siapa saja yang bermain disana.

"Ini gimana?" Tanya Ali.

"Natural aja Li, senyaman lo."

Ali mengangguk paham dan menggerakkan tubuhnya secara natural, tak lama sang photografer menyudahinya karena sudah mendapatkan hasil yang memuaskan.

"Baik Ali terimakasih buat kerjasamanya."

"Ya makasih."

Ali segera menghampiri Iam dan keduanya pergi menuju kantor Sinemart untuk reading dan juga kenalan dengan pemain lainnya.

Bukan tanpa alasan Ali menerima tawaran sinetron ini, ia ingin melakukan banyak aktivitas untuk mengurasi rasa stress dan juga tekanan, ini juga salah satu cara psikoterapi untuk mengurasi tekanan dan bisikan yang Ali terima di kepalanya.

"Li udah sampe." Ujar Iam menyadarkan Ali jika mereka sudah sampai di gedung Sinemart.

Ali masuk ke dalam diikuti Iam, disana sudah banyak pemain lainnya, namun tak ada yang Ali kenal kecuali Cut Keke karena pernah satu project bareng.

"Halo kenalin gue Ali." Ujarnya memperkenalkan diri.

"Hai Ali. Wih jadi ini Aliando, vampir nih guys." Celetuk salah satu dari mereka membuat semuanya tertawa berbeda dengan Ali tiba-tiba bayangan Prilly muncul namun ia segera mengalihkan pikirannya.

Ali segera duduk dan mengambil naskah miliknya, ia membacanya dengan teliti dan mempelajari karakter yang akan ia perankan. Setelah paham Ali mulai mendalaminya agar nanti saat mulai shooting ia sudah dapat berakting dengan baik.

Setelah semuanya selesai Ali pulang, shooting akan dimulai besok di kawasan yang sudah Ali hapal. Tentu saja, itu merupakan salah satu lokasi yang pernah ia tempati saat shooting bersama Prilly.

"Prilly." Batinnya lirih.

"Ali." Ujar Iam menyadarkan Ali agar tidak melamun, sangat bahaya jika itu terjadi.

"Kenapa am?"

"Lawan main lo siapa?"

"Sitha."

"Oh, eh tau ga sih dia tuh pacarnya Bastian."

"Bastian Steel?"

"Iya."

"Oh."

"Alurnya menarik ga Li?" Tanya Iam lagi.

"Cukup menarik sih, tapi."

"Tapi kenapa?"

"Mirip cerita gue sama Prilly. Backstreet selama tiga tahun." Lirihnya.

Mendengar itu Iam segera mengalihkan pembicaraan, "Eh iya besok gue anter lagi nih?"

"Iya am, tapi kayaknya besok Gisel ikut nemenin juga."

"Wih seru nih, bisa gue jahilin."

"Jangan dibikin nangis am."

"Enggak Li, cuma ngambek doang, tenang aja hahaha."

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang