M - 10

1K 131 11
                                    

Kabar putusnya Prilly dan Farzan membuat publik heboh, banyak yang menyayangkan hubungan mereka harus kandas, namun lebih banyak yang senang mereka putus dengan alasannya yang bilang tidak cocok dan beda jauh usia keduanya.

Para APL tentu saja senang, apalagi mereka sempat di bilang ngehalu lah, di bully segala macem namun hal yang mereka sebarkan adalah fakta, dan fans Prilly Farzan malah semakin meradang membully APL, tapi APL mah bodo amat.

Prilly juga sudah melihat segala tingkah fans couple nya dengan farzan yang menurutnya sangat tidak sopan dan tidak mempunyai attitude. Bahkan ada beberapa dari mereka mengirim pesan yang sangat-sangat tidak sopan dan termasuk bully.

Prilly memilih untuk tidak meladeni, ia sibuk dengan terus memantau Ali. Ya hubungan keduanya lumayan ada kemajuan, walaupun sejak Prilly tak menjawab perasaan Ali, laki-laki itu seperti menjaga jarak dengannya.

Hari ini Prilly berniat mengunjungi Ali ke rumahnya. Ia akan pergi setelah selesai meeting bersama Pak Manoj. Keduanya akan membicarakan project series yang berasal dari buku puisi pertama Prilly, berjudul 5 Detik dan Rasa Rindu.

Prilly ditemani Siti ke kantor MD entertainment. Namun hanya Prilly yang masuk ke ruang rapat, sedangkan Siti menunggunya di kantin.

"Selamat Pagi Pak."

"Pagi Prilly, ayo duduk."

Prilly duduk di kursi yang tersedia. Disana tak hanya ada Pak Manoj melainkan ada juga Monty Tiwa yang lagi lagi dipercaya sebagai sutradara.

"Jadi gimana Pril setuju ga sama pemain yang saya pilih?"

"Saya boleh request?"

"Boleh dong, kamu mau siapa?"

"Saya mau Aliando yang jadi Gana."

"Aliando?" Tanya Manoj, diujung sana
Monty menahan senyumnya.

"Iya Pak."

"Bukannya dia lagi istirahat dikarenakan ocd?"

"Iya sih Pak, cuma ya coba aja soalnya saya dapet kabar kalo dia udah baikan."

"Wih dapet kabar dari mana nih Pril?" Goda Monty.

"Apa sih Pak Mon, ini aku dapet dari kakaknya."

"Yaudah nanti coba saya hubungi manajernya."

"Baik Pak."

"Yaudah berarti yang lainnya udah setuju ya?" Tanya Manoj memastikan lagi.

"Sudah Pak."

Tak hanya itu mereka kini berdiskusi untuk menentukan lokasi. Beberapa kru sudah mensurvei tempat yang tak banyak orang, pandemi masih ada tentu saja pihak produksi memilih mencari aman.

"Daerah sini sih saya denger ga terlalu padat penduduknya Pak, jadi kemungkinan bisa lebih leluasa." Ujar Monty.

"Yaudah nanti orang saya bakal minta izin sama rt dan rw disana."

"Ada lagi?"

"Ini juga bagus untuk tamannya."

"Oke."

Rapat berlangsung selama satu jam lamanya, hingga kini sudah selesai. Manoj menawarkan makan bersama di restoran yang ada namun Prilly dengan halus menolaknya.

"Aduh maaf ya Pak, saya ga bisa ikut karena jadwalnya masih ada setelah ini."

"Ah yaudah tak apa Prilly."

"Iya Pak, sekali lagi saya minta maaf ya. Kalo gitu saya duluan Pak."

"Iya hati hati Prilly."

Prilly menuju mobilnya yang sudah berada di depan  lobby, Siti sudah ada disana karena ia sempat mengabarinya.

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang