Saat matahari mulai terbit, cahayanya masuk melalui celah tirai kamar Jungkook. Menyinari dua pria yang tengah tertidur dalam satu selimut, saling berpelukan.
Taehyung yang membelakangi jendela kamar sama sekali tidak terusik akan sinar matahari yang masuk, lain dengan Jungkook yang mengerjapkan matanya. Namun ia merasa enggan untuk sepenuhnya bangun, terlalu nyaman dengan posisinya saat ini.
Jungkook mendongakkan kepalanya, mendapati Taehyung yang masih tertidur dengan sisa aroma alkohol yang begitu kuat, tidak masalah baginya. Senyuman di bibirnya mengembang, matanya belum sepenuhnya terbuka ia tutup kembali, dengan lembut agar tidak membangunkan Taehyung, Jungkook kembali mencari posisi nyamannya dalam pelukan Taehyung.
Sejenak, Jungkook enggan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, hanya berharap waktu akan berhenti disini. "Ku harap waktu akan berhenti pagi ini, disini" Bisik Jungkook pada dirinya sendiri.
.
Jessica mendengar bisikan Jungkook dari dalam kamar, ia hendak mengetuk pintu, membangunkan Jungkook.
Jungkook tidak terbiasa bangun di pagi hari, jadi Jessica datang bersama secangkir kopi untuk membuat Jungkook terbangun. Tentu saja bukan kopi semalam yang mereka gunakan sebagai pengharum suasana balkon di malam hari. Jessica telah membuat yang baru, tidak terlalu pahit dan tidak terlalu manis, pas.
Vampir memiliki indra penciuman dan pendengaran yang tajam, hanya dengan berada di depan kamar Jungkook ia dapat mengetahui seseorang lain yang juga berada di kamar itu. Aroma yang familiar baginya.
Krystal, "Kenapa tidak masuk?"
Gadis itu naik ke lantas atas, melihat Jessica yang berdiri diam di depan kamar Jungkook.
"Kita turun saja, jangan ganggu mereka" Ucap Jessica, ia menarik tangan Krystal yang terlihat tidak mau untuk turun kembali ke lantai satu, gadis itu bahkan melawan saat hendak diseret ke bawah.
"Aku baru saja naik"
"Ya, tapi kau akan mengganggu mereka"
"Siapa? Jungkook tidak akan terganggu meski aku bernyanyi sampai urat nadiku keluar"
Jessica menepuk kepala Krystal, tidak terlalu keras tapi dapat membuat gadis itu mengaduh kesakitan. "Berhenti berlagak bahwa itu sakit, bahkan jika aku menusukmu drngan pisau kau tetap akan kembali utuh"
"Wah, kakak, candaanmu sungguh menakutkan" ucap Krystal.
"Kim Taehyung ada di dalam, lebih baik kita tidak mengganggu Jungkook." Jelas Jessica, melihat adiknya yang membuka mulut dan mengangguk paham, mereka berdua akhirnya turun tanpa drama tarik menarik lagi.
.
Saat matahari hampir di ujung kepala, Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia menyadari jika Jungkook juga terlelap disisinya. Pria itu tetap meringkuk, namun kali ini tangan Jungkook melingkar di tubuhnya.
Taehyung melepaskan diri dari pelukan Jungkook, berusaha selembut mungkin agar tidak mengusik tidur pria itu. Jungkook benar-benar tertidur seperti orang mati, bahkan pergerakan Taehyung tak sedikitpun mengusiknya.
Pria itu mencium aroma di tubuhnya yang, bau alkohol. Taehyung melepaskan pakaiannya dan pergi untuk mandi, ia melakukan semua itu seolah kamar ini adalah miliknya sendiri.
"Ah! Sial!"
Jungkook bukanlah tidur seperti orang mati yang Taehyung kira, ia hanya menutup matanya dan berpura tetap tertidur. Padahal saat Taehyung mulai bergerak melepaskan diri darinya, ia sudah terbangun.
Melihat pakaian Taehyung yang tercecer begitu saja di samping kasurnya, sebuah kalimat terlintas di benak Jungkook 'Bukankah kita terlihat seperti pasangan, seolah ia sudah mengenal kamar ini dengan baik.'
Suara tetesan air dari kamar mandi, suara erangan yang terdengar samar agaknya membuat Jungkook tertarik untuk datang. "Kim Taehyung?" Panggil Jungkook.
Sementara Taehyung, yang berada di dalam kamar mandi, mengepalkan tangannya ke dinding. Beberapa umpatan ia keluarkan tanpa suara. Hanya dengan Jungkook memanggil namanya, ia berhasil menuntaskan hasratnya di pagi hari.
"Taehyung, kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook. Ia khawatir Taehyung merasa tidak enak badan karena meminum terlalu banyak alkohol di malam hari. Jadi ia membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci.
Kamar mandi Jungkook terbagi menjadi dua, bagian kering dan bagian basah. Taehyung berada di bilik berlapis kaca, tempat untuk mandi. Embun di kaca membuat pandangan Jungkook pada Taehyung samar. Namun ia dapat melihat pria itu berdiri memunggunginya.
"Aku baik" Jawan Taehyung dengan suara seraknya. Betapa malunya ia jika Jungkook mengetahui ia tengah bermasturbasi sambil memikirkan dirinya. Ia tidak pernah sekalipun melakukan hal seperti ini di hidupnya untuk orang lain.
Taehyung selalu menyalurkan nafsunya disaat ia merasa ingin saat itu juga, namun akhir-akhir ini ia bahkan tidak dapat menemukan seseorang yang dapat membuatnya bergairah seperti Jungkook. Ia bisa saja menarik Jungkook saat ini juga untuk bercinta dengannya di kamar mandi. Tapi tidak, satu sisi hatinya mengatakan bahwa ia tidak bisa memperlakukan Jungkook sama seperti teman mainnya yang lain.
Dilain sisi, Jungkook tidak yakin dengan jawaban dari Taehyung. Ia kembali bertanya, "Apa kau merasa mual? Yeonjun bilang kau menghabiskan banyak alkohol sendirian.... Apa kau ingin aku membeli obat pereda mabuk?"
Taehyung, "Tidak, tidak perlu. Aku akan baik-baik saja setelah mandi air hangat"
Jungkook mengangguk, meski ia tahu Taehyung tak dapat melihatnya. Ia tersenyum sambil mengeluarkan suara 'hn' dari mulutnya.
Setelah memastikan Taehyung baik, ia mengambil sikat gigi, menggosok giginya dan mencuci wajahnya. Saat ia membasuh wajahnya, Taehyung keluar dari bilik, mengambil handuk dan melilitkannya di tubuh bagian bawahnya.
"Apa kau akan pulang?" Tanya Jungkook, ia memperhatikan Taehyung dari pantulan kaca. Pria itu tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Hm.... Entahlah"
"Apa kau mau makan terlebih dahulu? Apa kau menyukai daging atau ada sesuatu yang tidak kau suka?"
"Apa saja, jika kau yang membuatkannya itu tidak masalah bagiku" Ucap Taehyung, kali ini ia mengatakannya sambil menatap mata Jungkook dengan senyuman di bibirnya.
.Jessica dan Krystal melipat kedua tangan mereka di dada, memperhatikan Jungkook yang tengah memasak dan Taehyung yang berada di meja makan dari jauh. "Wah, bukankah ia jarang memasak? kenapa sekarang tiba-tiba ia berada di dapur dan membuat makanan untuk pria itu?"
"Krystal, kau harus mencari laki-laki yang bisa mengubahmu seperti itu"
Krystal, "Ha?! Kenapa? Bukankah aku sudah menjadi gadis yang baik?"
"Aish, kau terlalu banyak berkencan"
"Apa salahnya berkencan? Lalu bagaimana denganmu? Aih wanita lajang, menyedihkan"
Taehyung tertawa mendengar percakapan kedua wanita itu, ia berbicara pada Jungkooik: "Kedua anak asuhmu sangat lucu"
Jungkook mengabaikan Taehyung, kedua tangannya dengan telaten melumuri potongan daging sapi dengan bumbu dapur. Ia meletakkan dua potong daging itu pada sebuah pan yang telah ia panaskan. Kedua potongan daging itu ia siram dengan butter yang sudah mencair dan dua tangkai rosemary untuk masing-masingnya.
"Aku menyukainya setengah matang" ucap Taehyung, ia berjalan mendekati Jungkook, mengamati apa yang dilakukan pria itu. Alih-alih mencium aroma daging yang setengah matang, Taehyung mencium aroma parfum dari perpotongan leher Jungkook. "Kau menggunakan parfum?"
"Hm, sedikit"
Jungkook bukan seseorang yang akan menggunakan parfum di dalam rumah, Taehyung tahu karena setiap ia datang menemui Jungkook hanya wangi dari sabun mandi yang dapat ia cium dari tubuh pria itu. Taehyung tidak ingin berpikir bahwa Jungkook sedang menarik perhatiannya saat ini, namun ia juga tidak sanggup menahan dirinya untuk tidak mencium leher Jungkook. Aroma manis dari jeruk, bunga dan biji coklat yang bercampur menjadi satu*.
*Bvlgari Omnia Paraiba (Chia tidak pernah mencium langsung aroma dari parfum itu, hanya membaca reviewnya di web)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gražuolė | Taekook ✔️
Fanfiction[Completed] Begitu Taehyung menyentuh Jungkook, ia mengetahui terdapat dua jiwa dalam diri Jungkook yang sedang bertarung memperebutkan raganya. Satu jiwa seorang demon dan yang lainnya jiwa milik seorang dewa, yang mana keduanya selalu bertentangan...