9 - Mangsa

434 51 0
                                    

Yeonjun dan Taehyung tiba di kamar Jungkook, sementara pemilik kamar entah berapa di mana.

"Kau, kembalilah. Ini urusan orang dewasa" ucap Taehyung pada Yeonjun.

Yeonjun, "Aku juga sudah dewasa" gumamnya.

Taehyung, "Hm sudah dewasa, lalu kau bisa pergi berkencan dengan bocah keturunan dewa itu?"

Yeonjun menatap ayahnya horor, "dari mana ayah tahu?"

Tentu saja Taehyung tahu, setiap hari Yeonjun akan pergi membawa makanan buatannya ke sebuah rumah sakit jiwa di perbatasan  kota Ixon-A dan Ixon-B. "Sana pergi, jangan ganggu ayah"

"Aku akan tetap menemui Soobin meski ayah melarang" ucap Yeonjun kukuh pada pendiriannya.

"Terlalu drama, pergi sana"

Yeonjun baru akan beranjak pergi saat Taehyung hendak menendang perutnya. Oh jangan salah, ketiga anak Taehyung semuanya terlatih bela diri. Hanya dengan tendangan kesal sang ayah saja mereka pasti bisa menghindarinya.

Jungkook melipat kedua tangannya, ia baru saja keluar dari kamar mandi, mendapati Taehyung tengah berbicara dengan seorang bocah.

Taehyung tertawa saat melihat tingkah bocah itu, entah kenapa Jungkook yang baru saja mendinginkan kepalanya itu kembali merasa cemburu.

"Siapa dia?" Tanya Jungkook, ia berjalan mendekati Taehyung, berhenti diantara kedua kaki pria itu.

Rambut Jungkook yang masih basah karena air dan tetesannya yang jatuh mengenai pakaian Taehyung, sungguh hal itu sangat disengaja.

Taehyung membiarkan tetes demi tetes air dari rambut Jungkook membasahi pakaiannya. "Kau membuat pakaianku basah"

Jungkook sepertinya tidak peduli, ia dengan sengaja mengibaskan rambutnya, membuat tetesan air itu mengenai wajah Taehyung.

Wajah Jungkook yang terlihat datar, bagi Taehyung terlihat seperti seseorang yang sedang merajuk. "Apa kau cemburu padanya?"

Jungkook mendorong tubuh Taehyung, membuat pria itu terlentang di bawahnya. "Apa aku terlihat sedang cemburu dengan seorang bocah?"

Mata Jungkook menunjukkan kilatan warna merah, seperti jiwa iblisnya sedang menguasai raganya.

Bisa dikatakan Taehyung menyukai seks, sebuah dosa yang dilakukan manusia, sekaligus sebuah kesuksesannya dalam meruntuhkan iman manusia.

Tentu saja sebagai seorang iblis, ia suka melihat mangsanya yang suci melakukan perbuatan yang buruk.

Jungkook yang dikuasai jiwa iblisnya, bukanlah kesukaan Taehyung.

Bahkan ketika Jungkook mulai mencium bibirnya, ia tak membalas sedikitpun.

Tentunya hal itu membuat Jungkook kesal. Ia mencengkram pipi Taehyung, memaksa pria itu membuka mulut untuknya.

"Kau tidak berpikir aku mudah untuk kau kendalikan, bukan?" ucapan Taehyung sedikitnya menyulut amarah Jungkook.

Jungkook meredakan amarahnya, menatap Taehyung sinis, ia menyeringai. "Pelit sekali, aku hanya minta sedikit"

Taehyung membalas Jungkook, ia menjambak rambut belakang Jungkook cukup keras, menariknya hingga leher jenjang Jungkook serta urat-urat nadinya terlihat. "Aku bisa memberikannya secara gratis"

"Oh?"

Taehyung menarik kepala Jungkook kearah selangkangannya, "Hisap itu hingga aku puas"

Jungkook menyeringai, ia membuka resleting celana Taehyung dengan giginya, matanya tak lepas dari tatapan mata Taehyung yang memperhatikan segala gerak-geriknya.

"Jangan gunakan gigimu"

"Aku tahu"

Jungkook mengeluarkan penis Taehyung dari celana, menciuminya dari ujung kepala hingga pangkalnya. Ia mulai menjilati penis Taehyung seperti sebatang lollipop.

"Bukankah aku memintamu untuk menghisapnya?" Tanya Taehyung.

"Hm, tapi ku lihat kau lebih menyukai ini" Jungkook dengan sengaja melahap dua bola Taehyung, menghisapnya secara bergantian.

Nafas Taehyung mulai memburu, ia menjambak rambut Jungkook, memasukkan penisnya kedalam rongga mulut Jungkook.

"Oh sial! Jung, mulutmu begitu nikmat"

Taehyung mendorong penisnya hingga terasa sampai ke tenggorokan Jungkook, "Ughk!"

Air mata Jungkook mengalir begitu saja, merasakan sakit akibat gerakan Taehyung yang semakin brutal.

"Sial! Hah! Aku akan keluar, Jung!"

Taehyung mengeluarkan air maninya di dalam mulut Jungkook, mengatur nafasnya yang berantakan, ia tersenyum remeh.

Rongga mulut Jungkook dipenuhi cairan putih milik Taehyung, matanya berair, wajahnya kemerahan karena kesulitan bernafas. Taehyung dengan sengaja membersihkan sisa air mani yang menempel pada penisnya ke seluruh wajah Jungkook.

"Lihat, bagaimana bisa keturunan seorang dewa, menengadahkan wajahnya yang penuh air mani di hadapan seorang iblis? Begitu erotik"

Jungkook menepis tangan Taehyung yang menjambak rambutnya, hendak memuntahkan air mani dalam mulutnya, namun Taehyung menutup mulutnya. "Bukankah kau ingin energi iblisku? Telan! Jangan sisakan sedikitpun"

Mimik muka Jungkook, yang kini secara terpaksa harus menelan air mani Taehyung dalam mulutnya, terlihat begitu emosi. Bukan karena cemburu, karena merasa begitu terhina dengan posisinya saat ini.

Dalam pikiram sadarnya, hal seperti ini sangat memalukan bagi harga dirinya, ia seharusnya menjadi seorang perayu, bukan seorang lelaki yang dipermainkan, ia harusnya yang mempermainkan Taehyung, karena Taehyung mangsanya.

Namun saat menjadikan Taehyung sebagai mangsanya, ia tidak sadar jima dirinya juga menjadi mangsa bagi Taehyung.

Gražuolė | Taekook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang