16 - Bertemu kembali

336 46 0
                                    

Apakah masih ada yang menunggu cerita ini?


Jungkook pergi ke loket pembelian, namun saat itu seorang pria yang terlihat dingin dengan pakaian serba hitamnya, menggantikan orang yang bertugas dan mengatakan padanya untuk mengikutinya.

"Kau keturunan setengah dewa dan iblis, Jeon Jungkook?"

Jungkook mengangguk, "Hm... Ya"

 Jungkook dapat melihat warna kulit pria itu yang terlampau pucat. Ia bahkan mengira pria itu adalah seorang vampire jika saja pria itu tidak mengatakan bahwa ia bukanlah seorang vampire. Mengabaikan pikiran itu ia bertanya akan kemanakah mereka.

"Aku Yoongi, istri Brian. Kau bukan tamu yang biasa kami jumpai disini"

Jungkook dengan kikuk mengatakan, "Aku memiliki dua anggota keluarga seorang vampire, mereka memintaku kemari"

"Aku hanya seorang iblis rendahan yang beruntung menikah dengan seorang bangsawan, tiadk perlu berbicara begitu formal denganku." ucap Yoongi sambil tertawa, ia melihat Jungkook dengan gemas karena sedari tadi pria itu berbicara dengannya menggunakan bahasa formal seperti seekor kelinci kecil yang ketakutan. 

Sepanjang perjalanan, pria itu tersu bercerita dan Jungkook hanya menanggapi beberapa kali. 

"Jarang sekali seseorang sepertimu mengunjungi tempat ini, terlalu banyak iblis konyol yang datang kemari hingga aku terkadang merasa muak dengan kelakuan mereka. Cih! kau pasti akan mengira bangsawan iblis merupakan sosok yang anggun, sopan, berkepribadian baik. Ternyata mereka semua hanya sekumpulan iblis yang memiliki nafsu sebesar alam semesta."

Jungkook, "Ya, aku juga pernah mendengar hal seperti itu, semakin tinggi kedudukannya, nafsu mereka pada hal hal negatif semakin tinggi"

Pria itu menggelengkan kepala, "Iya dan tidak. Ya hal itu benar pada sebagian dan tidak pada sebagian lainnya. Contohnya Kim Taehyung, kau harus berhati-hati jika bertemu dengannya."

Jungkook tertawa dengan canggung. Mungkin Yoongi mengenalnya sebagai keturunan setengah dewa dan iblis sehingga ia mengajaknya kemari. Ia hampir berpikir bahwa Yoongi mengetahuinya karena Taehyung.

Yoongi membawa Jungkook naik ke lantai dua, disana ia dapat melihat sebuah pintu, satu-satunya dan paling besar di lantai itu. Pria itu membuka pintu dengan mudah, ia mempersilahkan Jungkook masuk. Didalam seorang gadis dan dua orang pria tengah berbicara di ruang tengah. "Jimin, aku membawakanmu seorang tamu yang spesial" ucap Yoongi dengan bangga.

Tatanan ruangan ini sungguh mempesona Jungkook hingga ia tidak sadar seseorang yang tengah berbicara menatap ke arahnya. Ia mengikuti yoongi dan duduk di kursi dimana ia dipersilahkan untuk duduk.

"Wah, Aku tidak tahu alasan apa yang membawa kalian berdua datang kemari bersamaan" 

Itu Brian, ia menarik Yoongi, yang tadi mengantar Jungkook, ke pangkuannya. "Maaf, apa Yoongi, istriku, membuatmu ketakutan?" tanya Brian atau lebih akrab dengan namanya Jimin.

Jungkook menggelengkan kepala, saat itu ia baru menyadari kehadiran Taehyung yang duduk dengan menyilangkan kedua kakinya di sebelah Jungkook. Menanggapi Jimin, Jungkook berkata: "Tidak, ia sangat ramah dan menceritakan banyak hal padaku"

Jimin melihat Yoongi dengan tatapan jahilnya, "Oho! jarang sekali kau bersikap seperti itu pada seorang tamu. kau bahkan menendang bokong Taehyung saat kalian pertama kali bertemu"

Yoongi menggelengkan kepala, menepuk pundak Jimin dan berdiri. Pria itu mengajak Rose pergi, membiarkan ketiga pria lainnya berbicara. 

"Jadi, ada keperluan apa kemari, Jeon Jungkook?" ucap Jimin.

Taehyung menghela nafas jengah melihat Jimin memanggil nama Jungkook sambil menatapnya.

Jungkook mengangkat kedua bahunya, "Aku hanya ingin membeli beberapa kantong darah"

.

Taehyung membantu Jungkook membawakan sekotak kardus berisi kantong darah setelah Jimin memaksanya sambil mengatakan 'Cobalah cari tau tentang perasaanmu padanya'. Meski ia sudah bersikeras mengatakan bahwa ia tidak mungkin memiliki perasaan kepada seseorang.

Jimin menjawab, 'Lihatlah, bahkan aku jatuh cinta pada Yoongi'.

Jungkook mengetuk kaca mobilnya, dari kursi kemudi Krystal membuka kaca. "Lama Sekali" ucapnya. 

"Ck, Buka bagasinya"

Sambil mengerucutkan bibirnya, krystal membuka tombol bagasi. Ia menurunkan kaca mata hitamnya, menatap taehyung dari atas hingga bawah, matanya tertuju pada kotak yang dibawa Taehyung. Ia kemudian melihat ekspresi Jungkook yang kaku. Segera krystal turun dari mobil, mengambil kotak besar berisi kantong darah dari Taehyung.

"Terima Kasih sudah membawakan" ucapnya dengan begitu manis. "Kalian berdua berbicaralah, biar aku yang meletakkan ini di dalam" lanjutnya lalu pergi meletakkan kotak di bagasi."

Taehyung melihat Jungkook, sedari tadi ia sedikit terusik dengan sikap Jungkook yang sangat tenang. Keduanya terdiam, menunggu Krystal kembali untuk memecahkan kecanggungan ini. 

Pada awalnya, mereka adalah dua orang asing dengan sifat yang berbeda yang disatukan karena keinginan masing-masing. Jungkook adalah satu diantara banyak orang yang menarik perhatian Taehyung, dan Taehyung adalah satu dari sekian banyak keturunan Iblis maupun dewa yang membuat Jungkook merasa tak ingin melepasnya.

Krystal dengan sengaja meletakkan kotak ke bagasi sedikit lebih lama, namun ia merasa hal itu sia-sia karena Taehyung maupun Jungkook tidak berbicara sedikitpun. Ia menghela nafas, rasanya ia ingin menggenggam sebuah palu besar dan memecahkan tembok yang Jungkook bangun disekitar dirinya. Ia pun juga merasa kesal pada Taehyung yang hanya melihat Jungkook dengan kedua tangannya di saku celana. "Apa-apaan ini?"

Gražuolė | Taekook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang