14 - Bagaimana, Paman?

369 44 0
                                    

Krystal sedang mencuci motornya di garasi apartment saat Jungkook datang dengan mobilnya. "Lihatlah, pria tua itu mengemudi dengan tidak baik, ckckck" ucanya seperti seorang wanita tua yang sedang mengomel.

Jungkook menyapa Krsytal sebelum dia memasuki lift menuju apartment miliknya. Melihat wajah Jungkook yang tidak baik, Krystal meletakkan peralatannya dan mengikuti Jungkook. "Ada apa? kenapa murung begitu?"

Jungkook yang sedang tidak dalam mood berdebat dengan Krystal memakai tudung hoodienya seolah mengabaikan wanita di sampingnya. Hal itu membuat Krystal kesal, namun dalam lubuk hatinya ia khawatir. Orang luar akan menilainya sebagai seorang gadis dengan sifat yang sedingin kulkas 4 pintu, itu sebabnya ada yang mengatakan jangan menilai seseorang dari tampilan luarnya saja. 

Bagi Krystal, Jungkook adalah seorang penolongnya. meski ia suka berdebat dengan Jungkook, namun itulah salah satu caranya untuk menarik perhatian Jungkook. "Jika kau memiliki masalah, ada aku dan Jessica"

Jungkook, "Hm, aku tahu"

Sedikit kesal dengan jawaban Jungkook atas sikap tulusnya, ia berkata: "Kenapa? Kau pikir aku bercanda mengatakan itu?"

"Aish! Apa kau sedang datang bulan? sensitif sekali"

"Huh? Sulit dipercaya. Kami vampire, kami sudah mati, hanya masih bisa bergerak layaknya manusia, kami membutuhkan darah dan bukan mengeluarkan darah"

Jungkook lagi-lagi menjawab seadanya, "Hm, aku tahu." Bukan ia sedang menggoda Krystal atas semacamnya, ia hanya sedang memiliki banyak hal yang sedang ia pikirkan.

.

Rose melipat kedua tangannya, pasalnya saat ini sang ayah dan sahabat lamanya tengah duduk berdua dengan wajah yang cukup serius. Bukan ia ingin mengganggu dengan berada disana, hanya saja ibunya menyuruhnya untuk mengawasi sang ayah agar tidak melakukan hal bodoh.

"Jadi, kau bertanya padaku bagaimana rasanya hanya memiliki satu partner saja?" tanya Jimin pada Taehyung.

Taehyung mengangguk, "Hm"

TanpaJimin sadari, ia sudah tersenyum seperti orang gila sambil membayangkan Yoongi, Rose yang melihatnya langsung memukul kepala sang ayah. "Ibu bilang jangan melakukan hal bodoh"

"hey! Kau tidak tahu ayahmu ini sedang membayangkan tubuh seksi ibumu saat kami sedang melakukan~"

Taehyung melempar bantal di sofa ke arah Jimin, "Aku tidak ingin mendengar detail malam panasmu dengan Yoongi"

"Hm, Paman Taehyung. Menurutmu mengapa manusia bersama hingga mereka mati?" tanya Rose pada Taehyung.

Taehyung terdiam, ia memikirkan pertanyaan Rose. Selama ia hidup, memang banyak manusia yang hidup bersama pasangannya hingga mati. Taehyung dengar itu karena cinta, namun selama ia hidup, ia tidak pernah mengerti tentang perasaan itu. "Mungkin karena hidup mereka yang singkat"

Rose melipat kedua tangnnya di dada, "Itu bisa saja, tapi bukankah kita tidak bisa hidup hanya dengan satu orang secara acak begitu saja? Akan terasa tidak nyaman"

"Jadi kau mengatakan bahwa mereka bersama karena merasa nyaman satu sama lain sehingga memutuskan untuk hidup bersama hingga mati"

Rose mengangguk, tidak seperti Taehyung yang jarang bersosialisasi dengan manusia. Rose termasuk salah seorang keturunan bangsa iblis yang bersosialisasi dengan manusia. "Rasa nyaman, ingin memiliki, ingin menjaga, ingin menyayangi seseorang itu dengan nyawamu karena ia begitu berharga bagimu. Bagaimana, Paman? Apa kau merasakannya pada seseorang?"

"Hm? Tidak"

Gražuolė | Taekook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang