21 - 635

351 43 1
                                    

Yoongi menuangkan segelas wine untuk Jimin untuk yang kesekian kalinya dengan terpaksa, ia sudah mengatakan bahwa pria itu perlu mengurangi obsesinya pada wine. Semalam Taehyung membawakannya banyak wine mahal dan mereka menghabiskan semuanya bersama sebelum Yoongi dapat menghentikannya.

Jimin tertawa melihat wajak kesal Yoongi, ia menarik pria itu untuk duduk disampingnya. "Taehyung itu, sudah jatuh terlalu dalam tapi berlagak seolah itu hanyalah angin lalu"

"Kenapa kau beranggapan seperti itu?"

"Dia hanya membicarakan Jungkook, Jungkook, dan Jungkook" ucap Jimin.

.

Hanya ada Jungkook saat ini dipikiran Taehyung, dalam genggaman kedua tangannya. Taehyung membawa Jungkook dalam sebuah ciuman panas. Jungkook khawatir ini tak akan berakhir dengan mudah.

Taehyung terus memanggil dan membisikkan nama Jungkook tanpa henti, membuat Jungkook merasa ia merupakan seseorang yang sangat didambakan oleh Taehyung. Namun ia tidak bisa menerima Taehyung begitu saja, setidak tidak di dapur dengan Jessica dan Krystal yang menonton.

"T-taehyung, th-tunggu" Kata Jungkook, ia melepaskan dirinya dari Taehyung. Bukannya melepaskan diri, Jungkook mulai mengeluarkan suara keenakan karena tangan pria itu bermain di sekitar puting Jungkook.

Ia melihat Jessica dan Krystal yang melihatnya dan Taehyung begitu antusias. Semburat warna merah mulai terlihat di wajah Jungkook, pertama karena Taehyung dan yang lain karena malu.

Jungkook menenggelamkan kepalanya di dada Taehyung dan berbisik. "Mereka melihatnya."

Taehyung berhenti sejenak, hanya untuk menatap Jungkook dan membelai pipi pria itu. "Bukankah ini terlihat menantang?"

Krystal, mendengar ucapan Taehyung menutup mulutnya tidak percaya. "Pria ini benar-benar gila"

Merasa bosan, ia berkata suara lantang: "Silahkan lalukan sesuka kalian, tapi jangan lupa mematikan kompor. Dah" Lalu kemudian pergi dengan Jessica melalui pintu depan entah kemana.

Taehyung mengambil inisiatif untuk mematikan kompor, "Katakan, jika kau ingin melanjutkannya atau tidak?"

Jungkook mengatur nafasnya, ia menatap ke arah Taehyung yang juga melihatnya. Mata itu, yang berwarna hitam kemerahan, dipenuhi dengan tatapan lapar sekor harimau yang akan menerkam mangsanya.

Menunggu jawaban Jungkook yang ragu-ragu bukanlah tipikal Kim Taehyung, kedua tangannya aktif bermain di titik-titik sensitif Jungkook.

Bulu kuduknya berdiri, Jungkook tak lagi sanggup menahan desahannya saat tangan Kim Taehyung memasuki celananya, memainkan kejantanannya. Kulit tangan Taehyung yang dingin bersentuhan dengan miliknya yang sudah berdiri tegak sejak ciumannya dengan pria itu.

Taehyung tertawa, menggoda Jungkook disaat pria itu kesal memang menyenangkan. Tapi menggoda Jungkook yang pasrah dalam genggamannya, ternyata lebih dari menyenangkan baginya. Terlebih ia begitu menyukai tubuh Jungkook, entah bagaimana itu menjadi candu baginya.

"Bukankah seharusnya kau mengatakan 'ya' sekarang? Kejantananmu berdiri tegak bahkan mengeluarkan sedikit cairan mani disini" Kata Taehyung.

"L-lakukan sesukamu" Kata Jungkook. Ia tidak memiliki pilihan lain saat tangan Taehyung memberikan kejantanannya pijatan-pijatan yang membuat pikirannya melayang ke udara.

Taehyung menyeringai, ia mengeluarkan tangannya dari celana Jungkook, melepas celana Jungkook dalam satu hentakan. Ia pun melepas celana miliknya, mengocok kejantanannya yang sudah tegang bersama dengan milik Jungkook.

"Bantu aku" Kata Taehyung.

Jungkook tidaklah polos, ia mengerti, sehingga ia membawa salah satu tangannya untuk membantu Taehyung mengocok kejantanan keduanya. Milik Taehyung yang besar dan panas, menambah sensasi yang belum pernah dirasakan Jungkook pada kejantanannya.

Terasa asing, namun membuatnya semakin bergairah. Terlebih dengan kata-kata kotor yang keluar dari mulut Kim Taehyung, terdengar seksi dengan desahan bernada rendah miliknya.

.

Taehyung membawa Jungkook ke kamar pria itu, meletakkan pria itu di tengah ranjang. Ia sendiri merangkak di atas Jungkook, membantu pria itu melepas pakaiannya hingga tak sehelai benangpun menutupinya.

Ini yang ia cari, tubuh milik Jungkook yang penuh keringat. Tatapan matanya yang sayu, dadanya yang naik turun mengatur nafas setelah keduanya mencapai klimaks bersamaan.

Air mani milik Taehyung bercampur milik Jungkook di perut milik pria manis itu hingga ke sela dua bongkahan seperti buah peach milik Jungkook.

Taehyung melepas pakaiannya, ia mengecup bibir Jungkook. "Aku tidak bisa melupakan seks kita, aku menjadi sedikit gila karena tidak menemukan seseorang yang bisa menggantikanmu. Aku bisa saja tidak melakukan seks dengan orang lain, tapi bisakah kau menjadi milikku seutuhnya, Jeon Jungkook?"

Gražuolė | Taekook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang