Malam itu, Jessica benar menerima beberapa kantong darah untuknya dan Krystal. Menariknya, bukan Brian atau pegawainya yang mengantar, tapi seorang model yang pernah bekerja sama dengan Jungkook pada suatu project sebagai pasangannya.
Mengingat hal itu membuat Jessica berpikir, mereka memang cocok dipasangkan.
Jessica bergegas menyimpan beberapa di dalam sebuah ruangan khusus, mengambil satu kantong untuknya malam ini.
Satu bulan, satu purnama. Sebuah siklus yang terus terjadi di tiap bulannya, mungkin seminggu atau paling cepat dua hari lamanya, Jungkook akan mengalami masa dimana kedua jiwanya akan memperebutkan satu raga.
Tidak ada catatan mengenai ini, tidak ada yang tahu karena sangat jarang terjadi.
Jungkook terbangun dengan tubuh yang terasa ringan, anehnya, seharusnya ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Apa mungkin sebuah sex bisa membuat tubuhnya seringan ini, bahkkan hanya dalam satu malam ia merasa kedua jiwanya tenang.
Atau mungkin tidak, karena salah satunya memiliki energi yang lebih besar sehingga menekan yang lain.
"Sudah bangun?" tanya suara pria di sambingnya, terdengar rendah dan sedikit serak.
Jungkook hanya mengangguk, ia beranjak dari ranjang, menuju kamar mandi. Tubuh telanjangnya yang penuh hiasan cinta semalan serta sisa air mani yang mengering. Sungguh sebuah tontonan di pagi hari yang mengairahkan untuk Taehyung. Terlebih mengingat sesi bercinta mereka semalam, bagaimana Jungkook mendesah dan meneriakkan namanya.
"Kau terlihat seksi seperti itu" goda Taehyung.
Jungkook yang hendak menutup pintu kamar mandi menatapnya menggoda, "Ronde kedua?"
.
Jessica dapat mendengar suara desahan Jungkook dari dapur apartement mereka, "Astaga mereka melakukannya lagi" ucapnya. Ia mencari earpods-nya, memasangnya, memutar sebuah lagu, dan menyetel volumenya keras-keras.
Jam menunjukkan pukul 12 siang, Jessica bahkan telah menghangatkan makan siang untuk tuannya dua kali. Entah apakah rasanya masih sama, sebab sudah lama ia tak bisa merasakan sedapnya makanan manusia.
Selama ini hanya Jungkook yang dapat memakan makanan manusia, ia juga ragu apakah Taehyung memakan makanan manusia. Mungkin sebaiknya ia meletakkan segelas wine untuk kedua orang itu.
Karena ia belum pernah bertemu seorang demon murni, ia tak tahu harus menghidangkan apa untuk tamu dari tuannya.
Saat keduanya turun untuk makan, Jessica berpura-pura seolah tidak mengetahui apa yang terjadi, hanya duduk di kursinya dan meminum segelas darah makan siangnya. "Aku tidak tahu apakah Taehyung-ssi menyukai steak daging."
Taehyung duduk di berhadapan dengan Jessica, sementara Jungkook duduk di kursi kepala keluarga. "Aku pemakan segala hal" ucapnya.
Jessica mengangguk, membuka buku notes-nya. "Seminggu ini, aku sudah mengosongkan jadwalmu. Kau bebas!"
"Terima kasih" ucap Jungkook, ia memakan steaknya dengan lahap, bahkan meminta sebagian milik Taehyung yang sengaja diberikan lelaki yang lebih tua kepadanya.
"Makanlah perlahan, aku tidak akan mengambil milikmu" ucap Taehyung, sesekali ia akan menyuapkan daging ke mulutnya meski tatapannya tak terlepas dari betapa rakusnya Jungkook saat ini.
"Ini karena aku butuh energi"
"Aku bisa memberikanmu energi," Taehyung menunjuk bibirnya, "asal kau mau menciumku"
Jungkook memberikan tatapan mematikan kepada Taehyung, meski mulutnya masih asik mengunyah. "Tidak, terima kasih"
Tidak ada alasan khusus Taehyung sedari awal tertarik pada Jungkook kecuali kedua jiwa Jungkook yang saling bertentangan satu sama lain. Datang kemari pada bulan purnama pun karena ia ingin secara langsung mengantarkan pesanan Jungkook ke apartmentnya, namun malah mendapatkan sebuah hadiah utama dapat tidur bersama pemilik apartment ini di kamarnya.
Keduanya sudah lama menyadari keberadaan masing-masing, Jungkook yang menyadari jati asli Taehyung dan sebaliknya, seperti sebuah magnet yang menarik perhatian masing-masing. Taehyung bahkan tidak berusaha menyembunyikan jati dirinya pada Jungkook, karena ia lebih dulu mengetahui energi aneh dalam diri Jungkook.
Mendekatinya terlebih dulu, ternyata tidak sesulit itu. Dibantu dengan adanya Jessica yang seorang vampire dan Jimin, temannya, si penjual darah vampire. Mungkin, membujuk seseorang dengan sedikit bumbu kalimat 'aku mengenal brian, akubisa membantumu mendapatkan berkantung-kantung darah dengan mudah'.
Sungguh keberuntungan bagi Taehyung, karena Jungkook memang sedang sangat membutuhkan hal itu untuk Jessica dan Krystal karena dalam seminggu kedepan ia kemungkinan akan menghadapi bulannya.
Memang benar terjadi, namun tidak dalam seminggu karena kehadiran Taehyung.
*Jangan lupa tinggalkan jejak, terima kasih sudah mau membaca karya Chia
KAMU SEDANG MEMBACA
Gražuolė | Taekook ✔️
Fanfic[Completed] Begitu Taehyung menyentuh Jungkook, ia mengetahui terdapat dua jiwa dalam diri Jungkook yang sedang bertarung memperebutkan raganya. Satu jiwa seorang demon dan yang lainnya jiwa milik seorang dewa, yang mana keduanya selalu bertentangan...