18 - Obsesi

371 48 0
                                    

Ini alurnya dipercepat ya, teman.

Selamat membaca~

.

Jungkook duduk bersama Jessica dan Krystal di balkon apartment mereka, menikmati udara di malam hari dengan secangkir kopi yang tak sedikitpun disentuh. Aroma dari secangkir kopi diantara ketiganya membuat mereka merasa tenang. Langit Negara Ixon yang selalu, "Tidak ada bintang" keluh Krystal.

Jessica sambil menghela nafas berkata: "Anggap saja lampu-lampu itu sebagai bintang"

"Setidaknya ada yang bisa dilihat" Jungkook.

Ketiganya menghela nafas bersamaan. Dalam keheningan ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing. pada saat itu Jessica kemudian menyadari sesuatu. "Jungkook, apa kau masih ingat dengan kalimat itu?"

Krystal menanggapi dengan antusias, "Kalimat apa?"

"Hm, tentang keturunan dewa dan iblis yang akhirnya dapat melepaskan diri dari kutukan setelah memakan jiwa keturunan dewa atau iblis lainnya. Semisal Jungkook memakan jiwa Taehyung, kutukan sebulan sekali itu akan hilang dan Jungkook akan menjadi iblis seutuhnya" jelas Jessica.

Krystal menatap kakaknya dengan pandangan tidak percaya, ia lalu melihat ke arah Jungkook yang hanya terdiam. Ia menyadari, perasaan Jungkook kepada Taehyung entah itu cinta atau perasaan lainnya yang mana karena adanya perasaan itu, Jungkook tidak mungkin tega memakan jiwa Taehyung. "Apa tidak ada cara lain?"

"Hm, aku belum mendengarnya. Tapi kurasa kutukan itu bukan suatu masalah jika Jungkook dan Taehyung bersama" Jessica menggoda Jungkook dengan mencolek dagu pria itu. 

Jungkook menepis Tangan Jessica sedikit keras, pria itu terlihat kesal. Namun bagi Jessica dan Krystal, ekspresi kesal Jungkook adalah hiburan bagi keduanya.

"Tapi sungguh, sebenarnya apa masalahmu dengan Taehyung? Kalian tidak lagi terlihat bersama akhir-akhir ini?"

Krystal, "Apa ada masalah rumah tangga?"

"Kami berdua tidak memiliki masalah apapun, aku hanya tidak bisa jika bersama dengan orang seperti dia" ucap Jungkook. Ia tak menjelaskan permasalahan diantaranya dan taehyung lebih jelas karena baginya itu bukan sebuah permasalahan yang besar, hanya entah kenapa terkadang ia merasa sepi tanpa kehadiran Taehyung.

"Padalah aku sudah mengira bahwa kau tidak akan bisa melepaskan dirimu dari Taehyung. Setiap hari kau selalu mencari-cari Taehyung seolah dia adalah oksigenmu. Jika kau tidak mendapatkan hal yang kau inginkan tentang Taehyung, kau akan barsikap menjengkelkan seharian. 

Tapi lihat sekarang, kau bahkan bersikap seolah taehyung tidak pernah menjadi alasan kau bersikap seperti ornag yang paling menyebalkan di muka bumi"

Krystal, "Koreksi, dia terkadang sedikit menyebalkan"


Jungkook memutuskan beranjak, pergi menuju kamarnya hanya untuk mendapati Taehyung dan anaknya disana. "Apa-apaan ini?"

Yeonjun, "Ayah mengatakan akan membunuhku jika tidak mengantarkannya kemari."

Melihat Jungkook yang penuh tanda tanya, Yeonjun melanjutkan: "Sejak terakhir kali syuting acara variety show bersama kak Miyeon, ayah selalu pulang larut malam seperti orang gila, berteriak mengatakan.... ekhem.... tak ada yang dapat memberikannya kenikmatan selain tubuhmu...." dengan wajah memerah Yeonjun menambahi, "Sepertinya ia sedikit terobsesi dengan dirimu"

Jungkook menggaruk tengkuknya, pipinya terasa panas mendengar ucapan Yeonjun tentang Taehyung. Ia tak tahu harus berbuat apa sampai Taehyung yang dalam keadaan mabuk berat, tersenyum padanya, berjalan tidak seimbang kearahnya. "Jungkookie? Oh! Kau!" ia menunjuk Yeonjun. "Kau membawakanku Jungkook? hehehe pintar... pintar.... Sekarang pergilah, ini urusan ayah dengan Jungkookie"

Gražuolė | Taekook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang