Dunia itu kejam bagi orang yang tidak memiliki uang.
Oh itu yang dipikirkan beberapa manusia di brian's place. Di salah satu ruangan terpisah, mereka bisa mendapatkan uang dengan mendonorkan darahnya.
Taehyun bekerja disana di hari-hari tertentu. Ia mengambil sample darah calon pendonor. Sample darah itu kemudian akan digolongkan sesuai dengan kualitasnya.
Malam ini Taehyun harus bekerja di Brian's Place. Shift-nya di Rumah sakit telah berakhit siang tadi.
Beomgyu, kekasih Taehyun, memaksa untuk menjemput Taehyun di Rumah Sakit.
Taehyun mencari mobil Beomgyu di tempat parkir. Ia menemukan sebuah mobil sport berwarna hitam. Taehyung mengetuk kaca kemudi, sekali, dua kali.
Melihat tidak ada respon, Taehyun mengintip dari kaca mobil yang sedikit terbuka dan menggunakan kekuatannya untuk menggerakkan kunci pintu mobil agar terbuka.
"Taehyun!" Teriak Beomgyu terkejut.
Dari luar jendela, Taehyun hanya tersenyum. Ia berjalan memutar untuk duduk di kursi penumpang.
Hal ini sudah biasa terjadi akibat, ekhem, kebodohan Beomgyu. Ia selalu datang lebih awal dan berakhir tertidur di dalam mobil.
Oh tenang, Beomgyu tidak cukup bodoh untuk tidak membuka sedikit jendala untuk memberikan sirkulasi udara meskipun, ya, itu tidak terlalu perlu.
"Kenapa tidak menelpon?" Tanya Beomgyu.
"Kenapa menunggu di mobil?" Tanya Taehyun balik.
Beomgyu tersenyum hingga terlihat gigi-giginya yang rapi.
"Terlalu malas untuk bergerak? Tapi mau menjemputku?" Tanya Taehyun. Tapi ini lebih seperti sebuah pernyataan. Lontaran sebuah fakta.
Beomgyu memalingkan wajahnya ke arah Taehyun. Tangan kanannya menarik tengkuk Taehyun mendekat. Beomgyu menatap mata Taehyun yang berbinar menatapnya. "Taehyun, kau tidak merasa bahwa kau terlalu berisik akhir-akhir ini?"
Taehyun tersenyum, "Hm, cepat tarik kembali motor milikmu"
Beomgyu mendesah malas dan mencium Taehyun. Bibirnya bergerak dengan agresif melumat kedua belah bibir milik Taehyun.
Taehyun membiarkan Beomgyu mendominasi ciuman mereka. Ia lebih fokus dengan memindahkan tubuh Beomgyu ke pangkuannya. Bukan hal yang sulit dengan kekuatan miliknya.
Beomgyu yang mendominasi, tapi ia juga yang mendesah terlebih dahulu. "Ah Taehyun! Hentikan....nhh!"
Taehyun menatap mata Beomgyu dengan jahil. Tangannya berada di kedua puting Beomgyu, mencubitnya sebelum menariknya bersamaan.
"Hm? Sakit?" Tanya Taehyun. Ia mengelus kedua puting Beomgyu dengan irama yang sama.
Beomgyu tidak bisa menggeleng ataupun mengangguk untuk pertanyaan Taehyun. Ia sendiri merasakan geli, sakit, dan nikmat secara bersamaan. Oh, sebuah nikmat dunia yang tidak bisa Beomgyu tolak. Terlebih yang melakukanya adalah seorang lelaki tampan yang kau cintai.
"Ahh Taehyun..."
Taehyun mendekatkan kepalanya pada dada Beomgyu. Hembusan nafas Taehyun pada kulit Beomgyu membuat nafas Beomgyu semakin bergerak cepat. Terlalu semangat hingga dadanya naik turun begitu cepat.
Bukannya segera memanjakan kedua puting Beomgyu dengan mulutnya yang panas, Taehyun tertawa melihat reaksi Beomgyu.
"Taehyun!" Protes Beomgyu, tangannya meremas otot lengan Taehyun menandakan kesabarannya yang hampir habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gražuolė | Taekook ✔️
Fiksi Penggemar[Completed] Begitu Taehyung menyentuh Jungkook, ia mengetahui terdapat dua jiwa dalam diri Jungkook yang sedang bertarung memperebutkan raganya. Satu jiwa seorang demon dan yang lainnya jiwa milik seorang dewa, yang mana keduanya selalu bertentangan...