Jungkook tidak mendapati Taehyung di sampingnya saat ia bangun di malam hari. Namun ia mendapati kanarnya rapi tanpa pakaian yang berserakan, serta seprai dan selimut baru yang ia gunakan.
Entah siapa yang membersihkannya, saat ini ia hanya terfokus pada sesuatu yang mengganjal di lubang analnya. Jungkook sedikit meringis karena pinggulnya yang serasa remuk karena seks semalam penuh. Meski ia juga telah tertidur seharian ini.
"Ah! Sial!" Umpatnya, ia mendapati sebuah sesuatu seperti butt-plug. Beberapa kali ia mencoba untuk menariknya keluar namun ternyata tidak semudah itu.
Jungkook kembali mengumpat, meraih ponselnya di meja nakas dan menelpon seseorang yang ia yakini adalah pelakunya. Tentunya Kim Taehyung.
.
Sementara Jungkook tengah frustasi karena Taehyung tak kunjung mengangkat teleponnya. Pria yang dicari malah tengah asik bermain bersama anjing kesayangannya.
"Yeontan, tangan"
Anjing berbulu perpaduan coklat dan hitam itu mengangkat kaki depannya. Wajahnya yang menggemaskan dan lidahnya yang menjulur keluar khas seekor anjing membuat Taehyung gemas hingga menciuminya beberapa kali.
"Kenapa? Ayah terlihat begitu bahagia" Tanya Taehyun, ia mendapatkan shift pagi hari ini sehingga ia bisa pulang di malam hari. Bukannya disambut dengan makanan hangat di rumah, ia malah diminta Taehyung untuk memasak bersama Yeonjun.
"Hm begini..." Gumam Taehyung sambil berakting jima ia tengah berpikir keras.
Taehyun memutar bola matanya malas, "Ah sudahlah, aku tidak akan bertanya"
"Kau tidak ingin tahu?"
Yeonjun muncul dari tempat penyimpanan daging, ia datang membawa beberapa potong daging untuk dijadikan steak, menu makan malam mereka. "Ada apa? Ingin tahu apa?"
"Kekasih baru ayah" Ucap Taehyung, ia tersenyum dengan bangga pada Yeonjun.
"Heol! Jeon Jungkook?" Tanya Yeonjun yang dibalas anggukan oleh Taehyung.
"Jangan mempercayai ayah, mana mungkin ia semudah itu mendapatkan seseorang macam tembok itu dengan mudah"
Taehyung mendekati kedua anaknya, masih dengan pikiran untuk mencari kesenangan dengan menggoda keduanya. "Semalam kami bahkan melakukan seks hingga pagi, kau tidak percaya?"
Taehyun bergidik ngeri, "Aku tidak mau mendengarnya"
Berbeda dengan Yeonjun yang malah semangat dengan pembahasan kali ini, "Benarkah? Bagaimana? Apakah Jeon Jungkook begitu panas di ranjang? Oh teman-teman wanitaku begitu mendewakan Jungkook, mereka bilang dadanya begitu bidang, otot-ototnya begitu seksi. Namun sayangnya wajahnya begitu cantik. Mereka bilang, tak sanggup jika harus bersanding dengan Jeon Jungkook karena takut kalah saing"
Taehyung mengangguk setuju, "Benar, bahkan ibu kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan Jeon Jungkook"
Kali ini Taehyun dan Yeonjun menutup telinga mereka rapat-rapat. Hal yang paling tidak disukai ketiga anak Taehyung adalah saat sang ayah mulai membicarakan ibu mereka.
Bukan mereka membenci sang ibu yang berdarah manusia atau kerena ibu meraka merupakan wanita-wanita yang ditiduri taehyung dan secara tidak sengaja hamil, namun lebih karena mereka adalah darah campuran sehingga tidak dapatmewarisi posisi Taehyung sebagai seorang bangsawan bangsa iblis.
Bangsa iblis sendiri hidup layaknya manusia dengan tingkatan-tingkatannya. Ada seorang bangsawan dan ada seorang rakyat biasa. Namun akhir-akhir ini karena banyaknya bangsa iblis yang menikah dengan manusia, keturunan mereka disebut setengah iblis.
Bangsa setengah iblis, dianggap tidak murni. Biasanya mereka hanya memiliki satu keahlian, tidak seperti iblis berdarah murni seperti Taehyung.
Dering ponsel taehyung berbunyi, pria itu tak segera mengangkatnya setelah melihat siapa yang menelpon, ia lebih memilih menunjukkan layar ponselnya itu kepada kedua anaknya. "Lihat, dia bahkan menelponku sekarang"
Taehyun dan Yeonjun mulai tertarik, meski ada sedikit rasa tidak percaya jika yang menelpon sang ayah adalah Jeon Jungkook. "Loadspeaker, kami juga ingin mendengarnya"
"Dengarkan dengan resiko yang akan kalian tanggung sendiri" ucap Taehyung, ia lalu menjawab telpon dari dan menekan tombol loadspeaker agar semua dapat mendengarnya.
Taehyung, "Ada apa, Jungkook?"
Suara Jungkook yang serak di seberang sana membuat Yeonjun menutup mulutnya tidak percaya. "Kenapa kau sudah pergi?"
Taehyung tertawa, antara karena Jungkook yang terdengar seperti merajuk padanya atau karena ekspresi Yeonjun dan Taehyun yang menurutnya lucu. "Kenapa? kau merindukan hangat pelukanku di saat kau bangun setelah seks kita semalam"
"Sial! Bukan itu! Tapi kau benar-benar membuatku tidak bisa berdiri saat ini. Aish Sial! Bagaimana aku pergi untuk jadwalku besok"
Meski ucapan Jungkook terdengar seperti seseorang yang sedang marah bagi Taehyun dan Yeonjun, Taehyung menganggapnya lucu, menggemaskan, seperti seseorang yang sedang merajuk sambil menceritakan kisahnya. Mungkinkah Taehyung telah jatuh pada pesona Jeon Jungkook?
"Aku bisa menggendongmu selama kau bekerja dengan jadawlmu, bagaimana?"
Taehyun berbisik pada Yeonjun, "Dia sudah gila, sepertinya kita akan memiliki ibu baru?"
Yeonjun, "Mungkin saja, bisa saja"
Taehyung meninggalkan kedua anaknya, pergi mencari tempat yang lebih privasi dan mengubah mode loadspeakernya. Pandangan matanya kini berubah serius, "Perjanjian yang kau katakan, kita bisa membahasnya besok"
Jungkook, "Bagus, aku tunggu kabarmu"
"Hm, persiapkan juga dirimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gražuolė | Taekook ✔️
Fanfiction[Completed] Begitu Taehyung menyentuh Jungkook, ia mengetahui terdapat dua jiwa dalam diri Jungkook yang sedang bertarung memperebutkan raganya. Satu jiwa seorang demon dan yang lainnya jiwa milik seorang dewa, yang mana keduanya selalu bertentangan...