Bagian 33.

2.9K 106 28
                                    

Sex before married bukan pembuktian tanda cinta, tapi melainkan bukti tanda kebodohan yang mengatasnamakan cinta.

-Aprillia Dewi

...

Pagi-pagi sekali, Bara sudah datang bertamu ke rumah Gita. Bara di sambut hangat oleh ke dua orang tua Gita dan menyuruhnya untuk membangunkan Gita di kamarnya. Bara membuka perlahan pintu kamar Gita, Bara masih diam di tempat saat melihat wajah cantik Gita yang masih terlelap dengan memeluk boneka yang ia berikan untuk Gita.

Bara berjalan masuk ke kamar Gita, duduk di tepian ranjang dengan tangan yang mengulurkan ke wajah Gita untuk menyingkirkan rambut yang menghalanginya untuk menatap lekat wajah Gita.

Bara mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, Bara tersenyum saat mendapatkan satu foto Gita saat tertidur dengan pulas. Sepertinya foto ini akan di jadikan wallpaper di ponsel dan juga di laptopnya. Bara memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya, ia mencondongkan wajahnya ke depan dan mendaratkan bibirnya di pipi putih milik Gita. Bara membelakangi rambut Gita ke daun telinganya dan mendekatkan wajahnya ke telinga Gita.

"Bangun!" Teriak Bara membuat Gita mendorong dada Bara yang berteriak di telinganya. Gita mengucek matanya, ia merubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar.

"Ngapain lu ke sini?!" Ketus Gita, menatap jengah kepada Bara yang seharian menghilangkan bak di telan oleh Bumi dan sekarang ia justru menganggu paginya dengan datang kemari serta membawa keributan di pagi-pagi begini.

"Banguni elu, bego!"

"Lu gak liat apa ini jam berapa?" Seru Gita sembari mengacak rambutnya kesal.

"Anak gadis jam segini masih tidur aja," omel Bara bak persis seperti tante Lala yang sedang fyp di Tik toknya.

"Kok elu yang sewot,"

"Iyalah. Lu harus simulasi jadi istri yang baik buat gue,"

"Sayangnya gue gak ter.ta.rik!" Eja Gita pada Bara.

"Oh. Mau memang," Bara menyeret kaki Gita dan menggelitik perutnya hingga Gita tertawa terbahak-bahak karena tak kuat menahan geli di perutnya.

"Hahah, geli," tawa Gita.

"Ampun, gak?"

"Iya, ampun. Gue mau simulasi jadi istri lu," Kata Gita dengan napas yang terengah-engah karena terlalu banyak tertawa.

"Tapi boong." Ucap Gita, lantas berlari ke kamar mandi dan mengunci pintunya.

Bara hanya menggelengkan kepalanya, lantas ia beranjak dari kasur untuk melipat selimut dan juga merapikan seprei Gita. Bara berkacak pinggang saat melihat kamar Gita sudah kembali rapi, Bara mengambil ponselnya saat terdapat panggilan dari Tiara. Bara mereject panggilan Tiara dan blok nomornya sampai ia kembali ke apartemennya.

Tiara membanting ponselnya saat Bara memblokir nomornya. Sudah Tiara duga pasti Bara sedang bersama Gita dan memilih untuk memblokir nomornya agar tak mengganggu mereka yang sedang berpacaran.

"Gita sialan!" Maki Tiara akan membuat perhitungan pada Gita.

Ayu tertawa kecil saat Bara memerintahkan Gita untuk mengepel lantai, anak remaja ini benar-benar membuatnya terhibur dengan tingkah mereka yang kocak.

Bara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang