Bagian 30.

3.3K 95 4
                                    

Gita sedang menunggu Bara pulang untuk membelikannya bakso dan juga camilan untuknya. Beberapa melihat pada jam di atas dinding, sudah hampir setengah jam Bara belum juga pulang. Ingin meneleponnya untuk cepat pulang, namun Bara tidak membawa ponselnya. Sepertinya Bara memang sengaja tak membawa ponselnya saat pergi tadi.

Bara mencondongkan wajahnya dan memilih kue yang berasa cokelat.

"Ini ya, kak?"

"Iya, itu mba. Bisa di kasih tulisan di atasnya, mba?" Tanya Bara.

"Bisa mau di kasih apa?"

"Happy anniversary ke dua tahun BaraGita Bara Gita-nya gak pake spasi mba,"

"Iya, kak."

Kini Bara sudah berada di apartemennya,
Gita menghampiri Bara di depan pintu, Bara menabrak bahu Gita yang menghalangi jalannya.

"Ambil piring," kata Bara cepat.

"Buat apa?" Tanya Gita.

"Gak usah banyak tanya kenapa, sih?"

"Oke." Gita membalikkan badannya, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil piring dan juga sendok. Gita membuka lemari piring dan mengambil dua piring dan juga sendok.

Bara menaruh lilin di atas kue cokelat yang baru saja ia beli, Bara menghidupkan korek untuk menyalakan lilinnya. Gita berjalan menuju ruang tamu dengan piring yang berada di tangannya.

"Bar, ini piringnya." Gita membeku saat melihat kue di atas meja dengan lilin di atasnya, Gita berjalan maju selangkah. Ia bisa melihat dengan jelas tulisan di atas kue yang bertuliskan Happy Anniversary dua tahun BaraGita. Gita menaruh piring di atas meja, lantas menghamburkan ke pelukan Bara.

"Makasih banyak, Bar. Gue suka," ucap Gita sambil mengetatkan pelukannya, Bara mendorong bahu Gita. Ia menarik tangan Gita untuk duduk di atas sofa dengannya.

Gita menatap punggung tegak Bara yang kini sedang menaruh kue di tangannya, Bara duduk berhadapan dengan Gita serta kue di depan mereka.

"Sebelum lilin ini kita tiup, kita berdoa dulu," ujar Bara, Gita menganggukkan kepalanya. Mereka mulai menutup matanya lalu berdoa masing-masing dan meniup lilin secara bersamaan.

Seperti biasa, sebelum memakan kue ini, Gita mengabadikan momen ini di akun sosial medianya. Gita menaruh kembali ponselnya di atas sofa dan menunggu Bara menyuapkan kue kepadanya.

Gita membuka mulutnya dan menerima suapan dari Bara, "thank you for today, Bara." Kata Gita sambil membersihkan mulutnya dari sisa cokelat yang belepotan.

"You're welcome," kata Bara sembari mengecup bibir Gita dan membawa Gita kepelukannya.

...

Hari berlalu semakin cepat, hubungan Gita dan Bara sudah berjalan dengan normal, seperti yang Gita inginkan selama ini.

Seperti saat ini, sebelum bel masukkan berbunyi Bara dengan setianya duduk di atas meja Gita dengan di temani oleh Julio dan juga Daffa. Mereka bertiga seperti tak akan terpisahkan.

Gita kini sedang asik menggunting kuku Bara yang sudah panjang melebihi kukunya, Gita mengumpulkan kuku-kuku Bara di tisu yang sudah ia siapkan.

"Ginikan, enak di lihatnya," kata Gita sembari memasukkan gunting kuku di dalam tasnya.

"Gi, gue juga mau dong di guntingin kukunya," ucap Julio sembari menyodorkan jarinya kepada Gita. Baru hendak menaruh tangannya pangkuan Gita, Bara sudah memukul tangan Julio dan menyingkirkan tangan Julio dari pangkuan Gita.

Bara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang