Berisi cerita 2shoot gabungan dari beberapa Author Perthsaint. setiap akun menyumbangkan 1 cerita dengan isi 2 chapter.
Genre Romance yang bisa di mix dengan genre apapun.
penasaran, tunggu 13-14 maret 2022.
"PERTH!" Teriak suara melengking yang sudah sangat mereka hafal setiap harinya.
Senyum lebar tersungging di bibir peach alami. Raut wajah ceria dengan langkah ringan menghampiri sosok yang dia panggil 'Perth' tadi.
"Jangan lari Saint." Tegur Perth mengulurkan tangannya pada Saint.
Saint hanya nyengir dan menerima uluran tangan dari Perth. Keduanya berjalan menuju kantin dengan Saint merangkul tangan Perth posesif. Pasangan yang sudah berpacaran selama 3 tahun itu memang selalu membuat iri baik kaum hawa maupun adam di sekolahnya. Bukan karena kemesraan yang selalu mereka tunjukkan, tetapi perhatian kecil maupun kebersamaan mereka setiap harinya lah yang menjadikan rasa iri.
Seperti saat ini. Perth yang menuntun Saint duduk di meja pojok yang selalu menjadi tempat mereka duduk.
"Mau makan apa?" Perth bertanya setelah memastikan Saint duduk.
"Um, nasi goreng saja. Minumnya cola boleh?" Saint menatap Perth penuh harap.
"Jus atau air putih."
Helaan nafas terdengar dari Saint. Jangan lupakan bibirnya yang mengerucut kesal.
"Baiklah, jus semangka saja." Pasrah Saint saat tak mendapat apa yang dia inginkan.
Perth memang tak pernah mengizinkan kekasihnya itu minum soda. Bukan apa, tapi Saint selalu mengeluh perutnya kembung jika minum soda. Jadi dia berjaga-jaga saja.
"Tunggu sebentar." Tangan Perth mengusap surai kecoklatan Saint, lalu pergi memesan makanan.
"Iya."
Selama menunggu Perth membelikan makanan, Saint berselancar di akun instagramnya. Salah jika kalian berpikir dia tengah melihat beranda yang menampilkan story milik orang lain. Tapi pemuda berparas cantik itu tengah melihat-lihat Instagramnya yang penuh dengan foto dia dan sang kekasih. Banyak momen yang diabadikan dan dia posting. Niat hati sih tidak mau pamer, tetapi melihat orang-orang yang merasa iri dengannya karena bisa berpacaran dengan Perth, membuat Saint selalu terkikik senang.
"Dasar bucin." Dengus pemuda bertubuh mungil duduk di hadapan Saint.
"Apa." Saint menatap pemuda di hadapannya mengejek.
"Mentang-mentang pacarnya satu sekolah."
"Makanya, suruh pacarmu pindah sekolah Earth. Jadi kau bisa pacaran juga di sekolah."
"Gak usah sok bodoh. Kita sudah kelas 12 dan kau meminta pacarku pindah kesini." Earth menatap Saint sinis.
"Ya siapa tahu kan."
"Menyebalkan." Earth tak lagi menanggapi Saint dan memilih memakan makanannya.
"Ini." Perth memberikan satu piring nasi goreng dan jus semangka ke hadapan Saint.
