By : Dee_banna
Chapter 1 : 1.5K===========================
'Put your head on my shoulder
Hold me in your arms, baby'Terdengar nada alarm dari ponsel yang terletak tak jauh dari nakas sebuah ruangan kamar menguar bak lagu mars wajib di pagi hari.
'Squeeze me oh so tight
Show me that you love me too'Tak juga terlihat pergerakan dari sang pemilik benda pipih itu.
Seorang paruh baya terlihat membuka pintu kamar lalu menyisiri setiap penjuru kamar untuk mencari sumber suara yang menyanyikan lagu era 50-an itu.
“Ck. Berapa usiamu hingga kau mendengarkan lagu-lagu seperti ini,” gumamnya sambil menyentuh touchscreen pada ponsel untuk menghentikan alunan lagu dari seorang penyanyi legendaris berkebangsaan Kanada, Paul Anka.
Setelah lagu dengan judul Put your head on my shoulder itu berhenti berputar, kemudian ia meletakkan kembali ponsel itu di tempatnya semula.
“Hmmmmh.”
Sang pemilik setengah menyadari jika lagu ‘mars'-nya berhenti berkumandang, namun masih juga enggan untuk membuka mata.
Selimut tersibak, mulailah hawa dingin menyusup melalui kulit. Namun bukannya terbangun, tubuh itu malah semakin meringkuk dan sang ibu yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala.
“Bangun Perth,” ujarnya sambil menghela napas panjang.
“Sebentar lagi Mom.” Perth menjawab dengan suara berat khas bangun tidurnya sambil tangannya bergerak-gerak dengan mata tertutup seperti mencari-cari sesuatu dan ya, setelah mendapatkan ujung selimut yang sebelumnya telah tersibak ia pun kembali meringkuk di bawah selimutnya.
Namun sayang sekali hal itu membuat sang ibu yang melihatnya menaikkan alis matanya dan berkacak pinggang.
“Baiklah jika kau masih ingin tidur kembali, Mommy akan menyuruh Saint untuk pulang saja.” Ucap sang ibu dan menutup pintu dengan sedikit kencang.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Bagai aliran listrik yang dihantarkan oleh jaringan dendrit menuju sel saraf pada otak, seketika Perth membuka mata dan terduduk.
“Mommy... Mommy, Perth sudah bangun. Perth akan segera turun menemui My Babby Saint.” Perth berteriak sekencang-kencangnya sambil bergerak secepat mungkin mencapai kamar mandi kemudian melakukan ritual paginya.
---
“Maaf membuatmu menunggu lama, Saint. Perth tetap saja seperti anak-anak, sulit untuk membangunkannya dipagi hari. Harus dengan ancaman baru dia akan menurut,” keluh ibu Perth kepada tunangan anak semata wayangnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valentine/WhiteDay with Perthsaint
FanficBerisi cerita 2shoot gabungan dari beberapa Author Perthsaint. setiap akun menyumbangkan 1 cerita dengan isi 2 chapter. Genre Romance yang bisa di mix dengan genre apapun. penasaran, tunggu 13-14 maret 2022.