[M] Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook adalah sepasang sahabat. Sejak kecil, keduanya sudah dipertemukan dalam sebuah project iklan, dan sama-sama sukses di industri entertainment hingga detik ini.
Tak pernah ada kata cinta yang melesat dari katup bibir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurasa kau tidak perlu meragukan seberapa kuat persahabatan yang dirajut oleh Lisa dan Jungkook sejauh dua puluh tahun belakangan ini.
Selain dari siaran dokumentasi yang kerap dipamerkan oleh agensi maupun secara pribadi di akun youtube masing-masing, keduanya juga sama sekali tak memungkiri bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam beberapa aspek.
Seperti saat ini misalnya.
Kendati Lisa masih memiliki orang tua yang utuh serta seorang kekasih yang begitu dicintainya-Ahn Jungkook tetaplah menjadi orang pertama yang ia hubungi ketika sedang merasa merosot jatuh karena diterpa hari yang buruk.
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Rasanya memang sulit membuat para public figure terhindar dari penyakit mental berupa kecemasan dan sejenisnya.
Mereka hidup berdampingan dengan beragam komentar yang dipajang secara terang-terangan-entah hanya melalui sederet tulisan, hingga berupa ucapan yang langsung menggedor gendang telinga.
Tidak semua yang dikuapkan itu adalah fakta. Beberapa sisi merupakan kebenaran hingga pantas disebut sebagai kritik, lalu sisi lainnya merupakan kebohongan sebab sengaja diciptakan untuk menginjak-injak mental sang selebriti.
Meskipun sudah berusaha untuk mengabaikan seluruh bagian yang tak berguna, namun tentu saja hal itu tetap menghasilkan segaris goresan yang meninggalkan perih di sudut hati.
Nyaris semua selebriti memang berlagak sok kuat di hadapan masyarakat. Mereka tampak tak begitu peduli dengan seluruh komentar buruk yang mereka terima. Namun satu hal yang pasti adalah, mereka tetaplah manusia biasa yang bisa merasakan sesak tatkala melihat beberapa oknum mengumpatinya tanpa alasan yang jelas.
Terbukti sampai detik ini, Lisa belum bisa memejamkan matanya yang sembab karena terlalu lama memeras air mata. Tangan bergetarnya meraih ponsel yang sejak tadi dibiarkan mati. Kepercayadiriannya mendadak jatuh menghantam dasar saat ia membaca beberapa kalimat menusuk yang ditujukan untuknya di media sosial.
[Hmmm?] suara serak khas bangun tidur meniup rungu Lisa setelah nada dering ke tiga.
Seperti apa yang biasa terjadi, air mata Lisa justru lebih bersemangat untuk berlari keluar tatkala mendengarnya. Gadis itu semakin tergugu dalam isak, dan Jungkook bisa mengetahuinya secara pasti walau si gadis belum menjelaskannya.
[Hei ... kau mau menungguku?] intonasi Jungkook begitu lembut dan hati-hati. Pemuda itu memaksa dirinya sendiri untuk tersadar sepenuhnya dari mimpi untuk menyongsong sahabatnya yang sedang bersedih.
Lisa mengusap air mata di pipinya dengan kasar. Ia mengangguk walau Jungkook tidak bisa melihatnya. "Iya, tolong ... kemarilah, Jung ..."
[Baiklah. Tunggu, ya? Lima belas menit lagi aku sampai di apartemenmu.]
Inilah salah satu alasan mengapa Lisa begitu menyayangi Jungkook sebagai sahabatnya. Sebab di balik sisi jahilnya, Jungkook selalu memiliki cara tersendiri untuk melindungi sekaligus membuat Lisa bahagia.
