Lisa bukannya tidak menyadari tatap mata penuh ketidaksukaan yang ditujukan Areum untuknya. Ia sudah sering menerima tatapan sejenis itu dari mantan-mantan kekasih Jungkook sebelumnya.
Hanya saja, Lisa tidak ingin ikut membenci karena ia mengerti situasinya. Apa yang dilakukan Areum masih merupakan hal yang wajar. Gadis Choi itu merasa terancam oleh presensi Lisa sebagai sahabat dari kekasihnya.
Perempuan lain juga mungkin akan melakukan hal yang sama seperti Areum. Pasti ada sepercik cemburu dan secuil rasa iri, mengetahui ada gadis lain yang lebih dekat dan lebih mengenal kekasihnya daripada dirinya sendiri.
Itu sebabnya Lisa tak begitu mempermasalahkan jenis tatapan Areum, sekalipun gadis bermarga Choi tersebut bersikap sedikit berlebihan seperti saat ini. Memeluk dan mencumbu sekitar leher Jungkook tanpa malu-malu, meski jelas Lisa masih berada di tempat ini.
"Aku akan kembali sekarang," kata Lisa setelah mengambil charger ponselnya yang tertinggal di apartemen Jungkook.
Pemuda itu sama sekali tak menghentikan kekasihnya yang masih betah mengecupi perpotongan lehernya. Seharusnya siang ini mereka berencana untuk menonton film bersama. Itu sebabnya mereka sudah menempati sofa dengan banyak camilan di atas meja.
Namun ketika Lisa datang, Areum berubah menjadi liar seperti singa betina yang kelaparan dan berusaha untuk menjaga satu-satunya makanan yang tersisa dari predator lain.
"Kau akan syuting iklan?" tanya Jungkook, mengingat hari ini mereka tidak memiliki jadwal untuk syuting drama.
Lisa tak langsung menjawab, sedang sibuk mengacak isi kulkas Jungkook dan berujung memeluk sebungkus keripik jagung. Tanpa berterima kasih, gadis itu berujar santai atas pertanyaan si pemuda, "Tidak. Aku akan pergi ke studio Jungyoon. Ia minta untuk ditemani hari ini."
"Ah ... hati-hati kalau begitu."
"Sure ..." Lisa melewati ruang tengah tanpa menoleh. Ia menyantap keripik yang berhasil ia curi sembari mengenakan sepatunya kembali. "Aku akan pergi sekarang. Bye!"
Jungkook menghela napas, mendengar suara klik yang menandakan bahwa Lisa sudah melenggang keluar dari apartemen ini. Ia mengerti betul maksud dari perbuatan Areum, sebab si gadis memang selalu melakukannya secara tiba-tiba ketika Lisa berada di sekeliling mereka. Menunjukkan kepemilikan, memamerkan kemesraan agar Lisa tetap tahu diri dan berdiri di tempat yang seharusnya.
Tapi, oh, come on!
"Percuma saja, Reum ..." Jungkook menukas pelan. Tatapannya menukik dingin. Ia menyandarkan diri sepenuhnya pada sofa ketika tangan Areum menelusup nakal ke dalam kausnya—meraba sekitar perut serta dada bidangnya. "Aksimu sia-sia. Lisa selalu paham di mana posisinya. Mustahil membuat Lisa cemburu padamu. Aku hampir bosan menjelaskan bahwa kami tak pernah saling mencintai seperti apa yang kau pikirkan."
Jungkook seolah memaksa Areum untuk mempercayainya, meski dirinya sendiri tak yakin dengan ucapan itu.
Areum menyudahi aksinya. Kalimat yang dilesatkan Jungkook seakan menghantam kepalanya dalam waktu singkat. Sebab, ya. Dirinya memang sengaja melakukannya. Ia muak dengan ikatan persahabatan sialan itu. Ia benci pada Lisa dan Jungkook, namun terlanjur mencintai pemuda ini dengan teramat. Hal tersebut yang membuatnya tak bisa menyerah begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
celebrity | lizkook✔
Fiksi Penggemar[M] Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook adalah sepasang sahabat. Sejak kecil, keduanya sudah dipertemukan dalam sebuah project iklan, dan sama-sama sukses di industri entertainment hingga detik ini. Tak pernah ada kata cinta yang melesat dari katup bibir...