Rasanya cukup melegakan, seakan satu beban masif pada pundak Lisa telah terangkat–menyublim dan lenyap bersama udara. Mungkin masih ada sejumput nyeri yang tertinggal di sudut hati. Namun Lisa yakin, afeksi ini tidak akan bertahan lama. Ia pasti bisa melangkah maju seperti biasanya.
Terlebih, sudah ada presensi Jungkook yang semerta-merta menambahkan sebutan lain pada daftar statusnya; sahabat, sekaligus kekasih baru untuk Lisa. Awww, ini agak mengejutkan sejujurnya. Suasana awkward juga sempat Lisa rasakan. Tapi lebih daripada itu, Lisa benar-benar yakin bahwa dirinya sungguh-sungguh bahagia.
"Aku pulang ...," kata Lisa. Ia baru saja sampai, usai melakukan syuting iklan nyaris sehari penuh.
Mendengar suara tersebut, Jungkook lantas bangkit dari sofa. Tidak ada makanan yang berserakan ataupun gelas-gelas kotor di atas meja. Sangat jelas terlihat bahwa dirinya mengurangi sebagian sisi jahil, dan menggantinya dengan ungkapan kasih sayang. Itu sebabnya ia tak banyak mencari gara-gara hanya untuk melihat Lisa menggerutu kesal, kkk.
Jungkook melangkah mendekat. Ia lalu menggamit sebuah kantung plastik yang dibawa Lisa, yang ternyata berisi dua paket makanan.
Ada chicken nugget, pasta, salad, potato wedges, serta cola. Apabila manager mereka tahu bahwa mereka mengonsumsi makanan sebanyak ini dalam satu waktu, bisa-bisa daun telinga mereka ditarik tanpa ampun, hahah! Yaa, atau paling tidak, mendapat teguran mengenai program diet sampai telinga mereka panas dan berasap.
"Dua paket?" tanya Jungkook. Pasalnya, sebelumnya ia tidak memberitahu Lisa bahwa dirinya masih berada di apartemen ini.
"Iya. Aku tahu, pacarku pasti belum pulang," balas si gadis Hwang. Ia tersenyum begitu percaya diri.
Tentu saja. Sekarang 'kan mereka berkencan. Jika dahulu biasanya Lisa dan Jungkook kerap bertandang ke apartemen kekasih masing-masing sesudah pulang bekerja, sekarang jelas mereka akan lebih sering menyambangi satu sama lain. Saling menunggu; menanti dengan sabar demi meluapkan rasa rindu yang selalu datang menggigit hati.
Diperdengarkan sebutan 'pacar' oleh Lisa, membuat bibir Jungkook tampak berkedut, menahan senyum. Namun telinganya yang berwarna merah itu sama sekali tak bisa berbohong. Pemuda itu tersipu malu.
Hah ... jika kemarin-kemarin Jungkook yang paling berani, justru kini malah pemuda tersebut yang sering malu-malu.
Lisa tertawa sesaat. "Aku akan mandi sebentar, ya. Kau boleh makan duluan kalau sudah lapar," ujarnya sembari berlalu ke kamar.
Jika dipikir-pikir, mungkin ada beberapa situasi yang berbeda, seiring dengan perubahan status hubungan mereka. Kadar kejahilan dalam diri masing-masing tentu berkurang. Lalu sama seperti pasangan kekasih pada umumnya, kini mereka tak ragu untuk menunjukkan perhatian secara terang-terangan. Ditambah lagi dengan aktifitas panas yang juga kerap mereka lakukan tanpa ragu.
Setelah Lisa selesai mandi, keduanya lantas hendak menyantap makan malam bersama. Jungkook memang menunggu Lisa sambil menyiapkan area makan mereka di ruang tengah–di atas karpet beludru dengan meja sofa yang disingkirkan ke tepi sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
celebrity | lizkook✔
Fanfic[M] Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook adalah sepasang sahabat. Sejak kecil, keduanya sudah dipertemukan dalam sebuah project iklan, dan sama-sama sukses di industri entertainment hingga detik ini. Tak pernah ada kata cinta yang melesat dari katup bibir...