12.PELUKAN PENENANG

24 3 0
                                    


Happy Reading guys....

Jangan lupa vote,comen,and follow..

Call me Anya...

_______________

'aku pernah menawar pinta untuk kembali bermimpi,meraih harap untuk menanti kembali, namun secara perlahan semua mati ditelan bumi.'

~Nadira Glencha.

______________

Ceklek

Nadira membuka gudang belakang rumahnya, melangkahkan kaki jenjangnya menyusuri setiap sisi gudang sambil meneliti semua yang ada disana, hampir setiap sisinya sudah banyak sarang laba-laba.

Nadira tersenyum kecut melihat sebuah motor ninja hitam yang masih berdiri disana, jari-jari lentiknya menyentuh bagian depan motor yang sudah berdebu.

Nadira terhenyak, matanya memanas saat kenangan itu kembali menyeruak di kepalanya, tiba-tiba dunianya kembali terasa hancur. Sepahit inikah kisah hidupnya?

"Udah lama banget ya."ujarnya sambil menghapus kasar air matanya yang mengalir. Lalu ia membawa motor itu keluar lewat gerbang belakang takut ketauan orang tuanya.

"Yuk kita jalan-jalan lagi."Nadira mengendarai motor itu.

Nadira tersenyum paksa menikmati dinginnya malam ini kulit putihnya terasa dikenai oleh es , cuaca malam ini sangat dingin sekali,bahkan ia lupa memakai jaket ,ia hanya memakai celana jeans panjang dengan baju kaos hitam selengan.

Nadira membelokkan motornya kearah pemakamannya yang sangat sepi,lalu ia turun melepaskan helmnya, berjalan menuju sebuah makam yang sudah ditumbuhi rumput rumput kecil.

Pemakaman sangat sepi karena sudah larut malam ,yang terdengar hanya bunyi jangkrik dan burung hantu dyang bersembunyi dari balik pohon-pohon besar yang berada di tepi pemakaman.

"Lo apa kabar?"Nadira berjongkok sambil mengelus-elus batu nisan yang dingin.

"Udah lama banget gue nggak kesini,Lo marah ya sama gue?"ujarnya kembali,air matanya mengalir sangat deras.

"Lo tau nggak semenjak Lo pergi,gue nggak punya semangat hidup lagi bang,semua orang benci gue termasuk diri gue sendiri."Nadira meremas dadanya yang terasa sesak.

"Gue benci diri gue sendiri.guebenci." Nadira menangis histeris.

"Maaf ya,saat lo pergi gue nggak ada di samping lo.gue minta maaf banget."Nadira menghapus kasar air matanya yang terus mengalir.

"Dulu Lo janji akan selalu ada untuk gue, tapi mengapa Lo pergi sendiri tanpa ngajak-ngajak gue?.kenapa hah? Kenapa?"Nadira memukul gundukan tanah yang mulai menghitam itu.

"Gue benci,hiks.gue benci semuanya,gue benci hidup,gue benci diri gue dan gue benci dunia gue." Dunianya terasa hancur lebur. "Dan gue lebih benci saat Lo pergi dan gue nggak bisa melihat Lo untuk terakhir kalinya."

Nadira menangis histeris sambil memukul-mukul dadanya yang bertambah sesak bahkan sekarang dia merasa benci hidupnya.

"Gue kangen lo"Nadira memeluk gundukan tanah itu sambil menangis "kapan Lo jemput gue?"

"Gue udah nggak sanggup bang menanggung semuanya yang bahkan gue sendiri nggak tau dimana letak kesalahan gue."

Setelah selesai mengeluarkan semua unek-unek dihatinya, pikirannya sedikit tenang, beban nya terasa sedikit terkurangi.

"Gue balik dulu ya? Kapan-kapan gue akan datang lagi."lalu dia berdiri sambil merapikan pakaiannya.

"Jangan lupa datang dimimpi gue ya,soalnya gue kangen meluk lo lagi walau pun hanya dalam mimpi."lalu Nadira berjalan keluar dari pemakaman untuk kembali pulang.

AlDiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang