Happy Reading guys..
Jangan lupa untuk vote and comen 😘
.
.
.' Tidak selamanya pemeran antagonis itu berlaku jahat, terkadang protagonis-lah yang membuat masalah semakin hebat.'
~PrisoniaReysta.
.
.
.
__________
"ALPA! GUE PULANG, SAMBUT KEDATANGAN PANGERAN GANTENG INI DONG!"Alvatar yang sedang bermain game di ponselnya terkejut bukan main, mendengar teriakan cempreng dari luar, saking terkejutnya ponselnya terjatuh dari tangannya, untung saja ponsel kesayangannya tidak apa-apa, kalau rusak mungkin Alvatar akan membunuh orang itu sekarang juga.
"HAY, ADEK KU TERSAYANG. KANGEN GUE NGGAK? KANGEN LAH MASA NGGAK!" lalu cowok itu ikut bergabung dengan Alvatar yang duduk di sofa ruang tamu.
Alvatar memutar bola matanya jengah. "Ngapain lo kesini?" Tanya Alvatar sambil menendang betis cowok itu dengan keras, membuat sang empu meringis kesakitan.
"ANJIR LO, BUKANNYA GUE DIPELUK, EH MALAH DITENDANG. DASAR ADEK DURHAKA LO!"
"Mending lo pulang sono Res, rusak suasana aja,"
Alvares Biltama Abraham, satu-satunya sepupu yang dimiliki oleh Alvatar, namun sikapnya yang pencicilan seperti Varen membuat Alvatar jengah setengah mati.
Alvares seorang mahasiswa semester pertama di salah satu universitas swasta di Bandung, sekarang dia sedang libur semester dan dia berkunjung ke Jakarta.
"Gue tinggal disini, noh liat koper gue!" Ujar Alvares menunjuk dua koper miliknya.
"Gue nggak nerima gelandangan," jawab Alvatar singkat, padat dan jelas menyakitkan.
Alvares melebarkan bola matanya, apa Alvatar bilang, gelandangan? Mana mungkin ada gelandangan yang seganteng dan sekeren dirinya coba? Dasar Alvatar pemilik mulut boncabe.
"Tante sama om, mana, Al?" Tanya Alvares yang belum melihat kehadiran orang tua Alvatar.
Alvatar menatap Alvares dengan curiga, "Ngapain lo nanya orang tua gue? Mau minta sedekah lo?"
Alvares kesal setengah mati mendengarnya, jika dia tidak ingin menumpang di rumah Alvatar, mungkin dia telah menonjok wajah sok ganteng milik Alvatar itu.
"Gue mau nyuruh orang tua lo untuk bunuh anak resek-nya," ujar Alvares gemas.
"Oh."
Oh? Jika Alvatar bukan sepupunya, mungkin Alvares sudah membuang Alvatar ke dasar jurang. Eh, nggak jadi, palingan dia yang dicincang Alvatar untuk menjadi santapan buaya kelaparan.
Dari dulu Alvatar dan Alvares tidak pernah akur sama sekali, Alvatar yang mudah terpancing emosi dan Alvares yang banyak ulah, kepribadian yang sangat cocok untuk disatukan bukan?
Iya, mereka sangat cocok bila disatukan, sampai-sampai dunia bisa menjadi pecah berantakan.
Tapi walaupun mereka seperti anjing dan kucing, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mereka hanya gengsi untuk mengakuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlDira
Ficțiune adolescențiAlvatar Naufal Abraham sosok iblis berwajah dewa, berparas sangat tampan serta leader sebuah geng motor yang bernama AGGERS yang terkenal di jakarta pada masa itu.Anak pemilik sekolah yang semua orang patuh dan segan kepadanya. Nadira Glenca gadis...