20. SAHABAT ITU TIDAK ADA.

20 3 1
                                    

Happy Reading guys...

Jangan lupa untuk vote and comen 😘

_________

'Jangan terlalu memaksa agar dia selalu ada, Ingat! Jika dia benar-benar cinta dia akan ada tanpa diminta.'

~PrisoniaReysta.

_________

"PANGGILAN KEPADA NADIRA GLENCHA DAN SASANDRA AGAR MENGHADAP KE RUANG KEPALA SEKOLAH SEKARANG!."

Bunyi pengumuman terdengar nyaring di seluruh penjuru sekolah, semua murid bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Jika Nadira mereka sudah tidak heran, karena hampir setiap bulan dia mendapat panggilan dari kepala sekolah. Tapi yang anehnya Sasandra walaupun dia sering membuly para sisiwi yang lemah, dia tidak pernah mendapat panggilan,karena bagaimanapun ulahnya, tidak akan ada yang berani untuk melaporkannya.

Sasandra Laurent, murid mana yang tidak kenal dengannya, sang primadona SMA Bina Bangsa yang memiliki kehidupan yang sempurna, karena dengan kesempurnaannya itu dia menjadi anak yang sombong dan tinggi hati.

Nadira yang mendengar panggilan itu menghela nafasnya kasar, seharusnya sekarang dia sekarang bisa menikmati jam kosong dengan tidur di kelas, bukan malah menjenguk ruang kepala sekolah yang sangat menyenangkan itu. Iya sangat menyenangkan sekali.

"Lo buat masalah lagi, Ra?" Tanya Fani pada Nadira yang sedang asik bermain ponsel.

"Biasa lah." Jawab Nadira santai.

"Lo berubah."

Ucapan itu membuat Nadira mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara "maksud lo apaan Rel?"

"Iya, lo udah jarang sama kita sekarang."

Nadira tertawa terbahak-bahak "kan lo sekarang sibuk latihan musik dan Fani sibuk ngurusin OSIS, gimana mau sama kalian coba."

Sebenarnya Nadira merasa kesepian belakangan ini, tapi dia tidak mau egois, karena dia mengerti bahwa sahabatnya juga memiliki kesibukan masing-masing.

"Bukan kita yang sibuk Ra, Lo yang menjauh dari kita." Ujar Aurel mulai emosi.

"Menjauh apa an dah?"

"Iya lo berbeda, sekarang lo tambah banyak ulah, gue nggak larang lo nakal Ra tapi jangan berlebihan kayak gini."

"Maksud lo berlebihan kayak gimana?" Nadira berusaha tidak emosi.

Aurel yang awalnya duduk, berdiri dari kursinya dan berdiri tepat dihadapan meja Nadira, tatapannya mengarah pada Nadira yang masih duduk enteng di kursinya.

"Lo nggak pernah mikir Ra, gimana orang tua lo, jika anaknya bandel kayak gini, mikir Ra." Ujar Aurel sok tahu dengan kehidupan Nadira.

Nadira terkekeh pelan "kalau Lo nggak tau dengan kehidupan gue, lebih baik Lo diam aja Rel."

Seisi kelas yang tadinya ribut menjadi diam melihat interaksi Nadira dan Aurel, tidak biasanya mereka bertengkar seperti ini, karena dari dulu mereka belum pernah bertikai pendapat, mereka paling dekat dan persahabatan mereka sangat awet. Jadi masalah apa yang terjadi? Pikir mereka.

AlDiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang