8.PAHIT.

24 4 0
                                    


Happy Reading All🖤

___________

'Saat aku mulai memejamkan mata lalu aku terbayang indahnya parasmu, apakah itu tandanya aku mulai mencintaimu?'

~Alvatar Naufal Abraham.

____________

"Gue pulang duluan." ucap Nadira bangkit dari kursinya membuat seluruh mata tertuju padanya.

Jam sudah menunjukkan jam lima sore tapi mereka masih berada di warung mang Ojang, sekarang disana hanya ada anggota inti saja dan Nadira ,sedangkan Fani dan Aurel sudah pulang dari tadi, begitu juga dengan anggota lainnya.

"Lo pulang dengan apa Ra?" tanya Reynand basa-basi.

"Ya dengan angkot lah nggak mungkin juga kan gue pulang jalan kaki."

"Ya santai juga kali Ra, nggak usah ngegas."

"Lo sih ngasih pertanyaan yang udah jelas jawabannya."

"Mana tau kan doi lo mau nganter , ya kan?" icap Reynand sambil melirik Alvatar yang dari tadi hanya diam.

"Gue nggak punya ayang." ucap Nadira dramatis berpura-pura sedih.

"Kenapa bestie?" tanya Varen meniru yang lagi viral di tiktok.

"Lemes bestie belum di semangatin ayang." jawab Reynand setelah itu mereka berdua bertos ria sambil tertawa.

"Humor lo terlalu rendah." ujar Nadira menatap keduanya sinis.

"Emangnya humor lo mahal gitu?" tanya Varen.

"Iyalah humor gue seharga berlian." sombong Nadira sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Semerdeka lo aja deh Ra umur nggak ada yang tau." ujar Varen bercanda sambil memakan mie pesanannya.

"Sembarangan lo, do'ain gue cepat mati lo ya."

"Sebenarnya nggak sih, tapi karena lo udah bilang, gue aminin deh."

"Babi lo."

"Pulang lo sana, menghabisi oksigen gratis aja lo disini." ujar Reynand.

"Oksigen emang dikasih Tuhan gratis Rey."

"Perlu gue antar nggak Ra?" tanya Raka memancing Alvatar, karena dia curiga kalau Alvatar memiliki rasa lebih pada Nadira.

Buktinya saja, hanya Nadira cewek satu-satunya yang bisa dekat dengan Alvatar tanpa ada kata caper ataupun kata lainnya, Nadira memang berbeda.

"Nggak usah, biar gue aja yang anter." ucap Alvatar tiba-tiba sambil mengambil kunci motornya dan jaket kebanggaannya membuat teman-temannya cengo. Sejak kapan Alvatar berubah menjadi baik apalagi kepada seorang cewek.

"Lo serius Al?" tanya Varen heran.

"Yuk." ucap Alvatar menarik pergelangan tangan Nadira tanpa memperdulikan teman-temannya lagi.

"Gue curiga Alpa naksir Nadira." ucap Raka sambil menatap kepergian Alvatar dan Nadira yang masih berada di parkiran.

"Curiga mulu lo Rak." Reynand terkekeh pelan sambil melemparkan kulit kacang pada Raka.

"Kok kulit kacangnya basah Rey." tanya Raka heran sambil me lap wajahnya.

"Iya lah, udah gue ludahin juga."

"Reyanjing."

Alvatar melempar jaket kebanggaan nya ke Nadira, dan dengan sigap di tangkap oleh Nadira.

AlDiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang