Happy reading guys....Jangan lupa untuk vote and comen 😘..
_____________
' seperti hal nya hujan yang tidak pernah mengeluh meski dijatuhkan berkali-kali.'
~Alvatar Naufal Abraham.
____________
Lima belas menit sebelum bel masuk berbunyi Reynand menyeret tangan Varen dengan paksa menuju lapangan sekolah yang sangat ramai, karena apa? Ya, karena Varen harus mendapatkan hukuman karena taruhan tadi, sedangkan teman-temannya hanya mengikuti keduanya dengan geleng-geleng kepala.
Setelah selesai di tepi lapangan sekolah, Reynand langsung menyuruh Varen untuk melepas bajunya sedangkan Varen hanya menampilkan wajah masam pada Reynand.
"Cepat lepas baju lo, nying!" Perintah Reynand tak sabaran membuat Varen berdecak malas.
"Lo ngapain nyuruh gue buka baju,suka lo ya?" Tanya Varen tak masuk akal.
"Sianjing." Balas Reynand dengan umpatan.
"Nggak mau gie ih, ganti taruhan aja njir, gue traktir sebulan deh gantinya."
"Nggak gue nggak mau, pokoknya sesuai perjanjian awal kita." Ujar Reynand sekukuh.
"Udah jalanin aja Ren." Ujar Raka terkekeh pelan.
"Lo enak, sedangkan gue? Mau diletakin dimana wajah ganteng gue ini?" Ucap Varen frustasi.
"Cepatan! Udah mau bel." Ujar Alvatar membuat Varen langsung membuka seragam sekolahnya.
' Kak Varen ganteng banget ya tuhan'
'Kak Varen perutnya indah banget'
'Rahim gue menghangat'
'Demi apa, Varen buat gue pingsan'
'keringatnya seksi banget woyyy'
'kak Varen aku padamu sayang'
Varen menutup wajahnya dengan tangan, merasa malu mendengar teriakkan para kaum hawa yang menatap kagum pada tubuhnya, sungguh ini semua salah Reynand.
"MASIH 3 PUTURAN REN." teriak Reynand dari tepi lapangan membuat Varen kesal, jika Reynand bukan temannya mungkin sudah dibuangnya kedalam got ditepi jalan raya.
Sedangkan Reynand dan Raka tertawa melihat Varen yang terus berlari sekeliling lapangan, sungguhan pemandangan yang sangat menyenangkan saat melihat Varen yang menderita. Dasar teman kurang ajar.
"Puas banget gue liatnya." Ucap Reynand tertawa terbahak-bahak.
"Asik sih, tapi kasian juga gue liatnya." Imbuh Raka.
Alvatar menatap sekeliling lapangan sekolahnya hingga tatapannya berhenti pada satu titik yaitu Nadira yang berjalan menuju kantin bersama Fikry sang ketua OSIS SMA Bina Bangsa, sungguh Alvatar merasakan panas ditempat.
"Kenapa Lo?" Tanya Kevin sambil menaikkan sebelah alisnya pada Alvatar.
"Nggak ada." Jawab Alvatar singkat.
"Bego." Ucap Kevin sambil tersenyum miring membuat Alvatar menatapnya tajam , namun Kevin hanya menampilkan wajah datarnya.
Varen berjalan menuju teman-temannya, badannya dipenuhi dengan keringat, wajahnya sudah merah padam karena kepanasan.
"Anjir, panas banget gue." Ujarnya sambil memakai kembali seragam sekolahnya.
Terlihat seorang cewek yang berjalan menuju tepi lapangan sambil membawa sebotol aqua dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlDira
Teen FictionAlvatar Naufal Abraham sosok iblis berwajah dewa, berparas sangat tampan serta leader sebuah geng motor yang bernama AGGERS yang terkenal di jakarta pada masa itu.Anak pemilik sekolah yang semua orang patuh dan segan kepadanya. Nadira Glenca gadis...