Hoseok dan namjoon sudah selesai dengan acara memilih bahan makanan yang dibutuhkan, mereka memilih dengan damai, tidak ada perdebatan seperti adik kembar nya.
Mereka berdua berjalan menuju kasir. Dari kejauhan terlihat kedua adik nya sedang menunggu tidak jauh dari kasir dengan masing-masing memegang troli. Mata hoseok memancing ketika melihat troli yang di pegang taehyung.
"Aishh benar-benar kurang ajar" umpat hoseok yang terdengar namjoon.
"Ada apa Hyung?" Tanya namjoon.
"Lihat lah troli yang di pegang taehyung"
Namjoon menajamkan penglihatan nya, ia di buat takjub dengan troli yang di pegang taehyung "Wahh.. itu semua cemilan?" Tanya nya pada hoseok.
"Kau kira apa lagi hah? Lihat troli Jimin, itu semua kebutuhan untuk rumah dan troli taehyung sudah pasti isi nya cemilan dan minuman. Lihat saja akan aku beri pelajaran" ucap nya kesal.
Hoseok berjalan cepat meninggalkan namjoon yang masih diam memperhatikan troli taehyung. Saat melihat punggung hoseok di depan mata nya, ia sadar dan langsung mengejar.
"Hyung tunggu aku" panggil namjoon sedikit berteriak.
"Cepatlah" jawab hoseok tanpa melihat kebelakang.
Namjoon melangkah dengan lebar dan cepat untuk menyusul hyung nya.
"Itu hobi hyung" ucap jimin yang melihat hoseok mendekat dengan mendorong troli, ia melihat muka hoseok yang menahan kesal.
"Mati kau Tae" bisik Jimin.
Belum sempat taehyung menjawab, hoseok sudah sampai di depan kedua nya.
"Yakkk Kim Taehyung! kau isi apa saja troli itu hah?!" Tanya hoseok kesal.
"Anu.. ini..Hyung.." ucap Taehyung gugup. Ia menunduk, menghindari tatapan tajam dari Hyung nya.
"Anu anuu apa hah?, Aku mengizinkan mu membeli secukupnya saja, kenapa kau malah membeli sebanyak itu hah?"
Taehyung meremas ujung baju nya, ia takut. Mata nya sudah terdapat genangan air yang sudah tidak bisa ditampung lagi. Tanpa seizin nya air mata itu keluar begitu saja mengenai sepatu nya.
Jimin yang melihat itu menenangkan taehyung dengan mengusap punggungnya.
"Tananglah Tae" bisik Jimin.Taehyung mengangguk, ia mengangkat kepala nya menatap hyung nya dengan mata yang penuh air mata "mianhae hyung" ucap nya pelan.
Hoseok yang melihat taehyung menangis terkejut, ia merasa bersalah telah memarahi adiknya, padahal ia pasti yakin taehyung membeli sebanyak itu bukan untuk sendiri melainkan untuk semua nya.
Hoseok mendekat, ia menghela nafas kasar. "Maafkan hyung taehyungiee, tidak seharusnya aku memarahi mu disini" ucap nya menghapus air mata taehyung yang terus keluar dari mata nya.
"Tidak hyung hiks hikss ini salah ku, hikss seharusnya hikss aku tidak hikss membeli sebanyak itu hiks " ucap nya terbata bata.
"Aigoo kau ini umur berapa Tae? Lihat lah kau seperti anak kecil berumur lima tahun" ucap hoseok tersenyum melihat tingkah adiknya yang satu ini.
"Maafkan aku Hyung" pinta taehyung.
"Tak apa taehyungiee, apa cemilan nya mau di kembalikan atau mau di bawa pulang hmm?" Tanya hoseok.
"Bawa pulang" jawab taehyung pelan.
Hoseok terkekeh pelan mendengar jawaban taehyung "baiklah ayo kita bayar" ajak nya.
Taehyung menghapus air mata nya kasar mendengar jawaban hoseok. "Tak apa Hyung? Hyung tidak marah?" Tanya nya dengan mata bulat.
"Nee tak apa, tapi kau harus di beri pelajaran Tae"
KAMU SEDANG MEMBACA
JINNIE
FanfictionBagaimana kehidupan keenam pria tampan yang kaya raya mengasuh seorang bayi yang di temukan di depan rumahnya. Apakah mereka sanggup untuk merawat nya? Atau kah di serahkan kepada pihak berwajib dan berakhir di panti asuhan? "Aku cayang yung cemua"...