🍁HAPPY READING 🍁
SEBELUM BACA LEBIH BAIK VOTE DULU YA, UNTUK MENGHARGAI🤗
||
Jam sudah menunjukkan waktu siang. Kedua kaka beradik ini sedang berada di ruang tv dengan si kecil di sofa dan sang Kaka di bawah.
"Ung" panggil jinnie yang bersandar pada pundak namjoon. Ia sedang memperhatikan tablet yang di pegang namjoon untuk bekerja.
Walaupun hari ini namjoon tidak ke kantor tetapi ia tetap bekerja.
"Kenapa Saeng? Apa jinnie mau makan atau minum susu" Tanya namjoon tanpa mengalihkan pandangan nya dari tablet.
"Giee ung" ucap jinnie pelan.
"Apa jinnie ingin bertemu yoongi hyung" tanya namjoon mengelus pipi jinnie.
"Eum.. mu gie ung" jawab jinnie lesu.
"Baiklah kita ke kantor yoongi hyung, jonnie hyung juga harus ke kantor untuk mengambil berkas" namjoon membalikan badan nya dengan satu tangan nya menahan kepala jinnie agar tidak jatuh.
"Tapi sebelum pergi jinnie makan dulu ya" ucap namjoon lembut menatap wajah polos jinnie.
"Nie kan" cicit jinnie membuat namjoon tersenyum.
"Pintar. Sebentar biar di siapkan dulu oleh bibi" ucap namjoon mengelus pipi jinnie.
"Bibi jung" panggil namjoon.
Bibi jung yang berada di dapur langsung menghampiri namjoon.
Bibi jung adalah pelayan yang sudah sangat lama bekerja di keluarga kim, dan mereka sangat percaya dengan bibi jung. Mereka juga sudah menganggap bibi jung seperti keluarga nya sendiri hingga mereka tidak mau jika bibi jung memanggilnya dengan embel-embel tuan.
"Nee namjoon~ahh" ucap bibi jung saat sampai di hadapan namjoon.
"Bibi.. bisa tolong siapkan makan siang untuk jinnie, yoongi hyung bilang dia sudah membuatkan nya dan menyimpan nya di lemari makanan, bisa bibi panaskan lagi?" Tanya namjoon.
"Tentu saja bisa namjoon~ahh, biar bibi siapkan dulu"
"Terimakasih bibi"
"Tidak perlu mengucapkan terimakasih, ini sudah pekerjaan bibi. Kalo begitu bibi permisi dulu" pamit bibi jung. Bibi jung langsung pergi menyiapkan makan siang untuk anak bungsu keluarga Kim yang sudah dia anggap seperti anak nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINNIE
FanfictionBagaimana kehidupan keenam pria tampan yang kaya raya mengasuh seorang bayi yang di temukan di depan rumahnya. Apakah mereka sanggup untuk merawat nya? Atau kah di serahkan kepada pihak berwajib dan berakhir di panti asuhan? "Aku cayang yung cemua"...