part 11. Pergi atau Bertahan

4.1K 209 14
                                    

Happy reading 🥳🥳
.
.
.
"Gun panggilkan dua jalang untukku". Ucap Tay kepada gun lewat telpon. Kemudian Tay menuruni tangga ingin pergi keluar. Langkahnya terhenti ketika melihat Gun yang tidur di sofa dengan memeluk hpnya.

Dasar asisten sialan, bisa bisanya mengabaikan perintah..!!!. Geram Tay dalam hati.

Lalu untuk apa ia keluar jika jalang yang ia minta tidak ada?. ia kembali ingin ke kamar untuk menuntaskan hasratnya munkin dengan bermain solo. Ini kali pertamanya Tay bermain solo selama hidupnya.

Langkahnya terhenti ketika ingin menaiki tangga. Ia sedikit berpikir apakah ia akan ke kamarnya atau ke kamar tamu di lantai bawah. Hingga ia putuskan untuk kembali ke kamarnya, kamar yang di tempati oleh New.

Seperti Dejavu. Tay masuk ke kamarnya tidak menemukan New di atas tempat tidurnya. Tay kelimpungan setengah mati, apa pria cantiknya kabur lagi? Tapi lewat mana?.

Sampai akhirnya ia melihat pintu kamar mandi terbuka. Tay segera menunju kamar mandi, hatinya benar benar sakit, dunianya seakan runtuh, jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa detik ketika melihat pria cantiknya terbaring , mukanya pucat dengan darah yang bercucuran di pergelangannya.

Apakah New begitu membenci dirinya, sehingga ia ingin mengakhiri hidupnya?.

Tay langsung merobek bajunya lalu mengikatnya di pergelangan tangan New, kemudian Tay membopong New, menuruni tangga sambil teriak menyuruh siapapun untuk menyetir.

Tay terus merutuki dirinya sendiri, karena dirinyalah pria cantiknya seperti ini. Tay sampai menangis melihat New yang terbaring lemah di atas pangkuannya, jujur saja Tay tidak pernah merasa sekhawatir ini kepada orang.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit.

"Sus... Tolong ada pasien!!!". Teriak Tay, rumah sakit sangat sepi, Yaahh karena ini masih tengah malam. Seorang suster menunjuk arah kamar untuk New, dokter segera masuk ke ruangan itu.

"Silahkan anda menunggu di luar". Ucap dokter tersebut.

"Tidak!, Saya tidak akan keluar, saya akan menunggunya disini..!!". Bentak Tay kepada sang dokter.

"Silahkan anda tunggu di luar pak, agar kami bisa memeriksa pasien".

akhirnya Tay mengalah demi pria cantiknya. Ia menunggu dengan cemas di depan ruangan New sambil menunduk. Ia takut jika New tak terselamatkan.

Setelah dokter memeriksanya, ia menghampiri Tay untuk memberikan informasi mengenai keadaan New.

"Bapak Tawan..". Dokter itu memanggil nama Tay.

Merasa namanya di panggil, Tay mengangkat kepalanya menatap cemas sang dokter.

"Bagaimana kondisinya dok?. Apa dia baik baik saja?". Tanyanya cemas

"Pasien baik baik saja, untung anda membawanya dengan cepat kesini, sayatan pada pergelangan tangannya juga tidak mengenai nadinya. Pasien mengalami kekurangan darah banyak, tapi untungnya ada darah yang sama dengannya". Jelas dokter.

"Baik baik saja katamu?!, Lihat dia masih terbaring lemah disana, kamu masih bilang dia baik baik saja hah?!,".  Ucap Tay emosi sambil menarik kerah baju dokter.

"Anda yang tenang pak Tawan, dia baik baik saja, Ia hanya membutuhkan waktu untuk istirahat, tapi kami belum tau pasti kapan ia akan bangun, bisa hari ini besok atau lusa..". Ucap dokter sabar. Berusaha menjelaskan kepada Tay.

Tay melepaskan tangannya dari kerah baju dokter itu.

sang dokter memukul bahu Tay pelan seakan ia mengatakan kepada Tay untuk bersabar dan harus kuat. Kemudian dokter itu keluar meninggalkan ruangan itu bersama suster lainnya.

love in Bangkok (TayNew Story🔞) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang