Chapter 1-Datang Dianggap Parasit

1.5K 197 31
                                    

~Happy Reading~

[Chapter 1 sepanjang 2700+ kata! Karena kalian sudah sabar bgt buat nunggu, aku kasih chapter yg panjang. Hope u like it🤗]
•••

Perpustakaan, tempat bergerumbul nya para buku, juga terkenal akan ketenangannya. Tetapi tidak untuk saat ini. Ketenangan dalam perpustakaan di kastil ini sudah tak ada lagi harga dirinya semenjak kedatangan dua lelaki yang bersahabat sejak lama. Buku-buku berceceran, suara menggelegar keduanya saling bersahutan.

Sang pangeran duduk di lantai yang sudah dipenuhi oleh para buku. Sehabis ia baca, lalu menurutnya tak penting, dan dibuang seenaknya. Sementara kawan dekatnya yang dahulu si rakyat jelata, kini telah menyandang status sebagai asisten pribadi pangeran tengah sibuk mengambil banyak buku untuk sang pangeran.

Sudah berjam-jam berkelana meratakan seisi perpustakaan demi mencari sebuah petunjuk.

Bruk

"Hah ..., buku sejarah terakhir yang kutemukan." Ucap sang asisten setelah meletakkan lima tumpuk buku di samping atasannya.

"Kemari dan..." Lengan kurusnya ditarik, otomatis dia mendudukkan diri.

"...bantu aku, Jeongwoo."

Dengan nama Park Jeongwoo pun terpaksa mengikuti kemauan sang pangeran. Meluangkan beberapa menit untuk membaca.

"Haruto-"

"Tidak usah bercanda pekerjaan kita masih banyak." Selanya.

"Aku menemukannya, kawan!" Tatapan Jeongwoo penuh binar kepada Haruto. Menunjukkan buku yang ia baca barusan sebagai bukti.

Haruto selaku pangeran segera menyahutnya, membaca setiap huruf yang tercetak. Perlahan kedua sudut bibirnya terangkat.

Benar, buku ini yang kucari! Terima kasih Jeongwoo, kau memang teman baik aku.

Jeongwoo pasrah ketika bahu samudra nya diremas oleh Haruto yang dipenuhi rasa bahagia, "mari kita mulai sekarang!"

"S-sekarang?!" Jeongwoo hampir saja terjungkal karena Haruto yang mendorongnya tanpa peringatan. Si pelaku tanpa bersalah berlari kabur keluar dari perpustakaan begitu saja.

"TIDAK, SATU ABAD LAGI!" Pemuda jangkung itu mengeraskan suaranya ketika sosoknya mulai pudar dari pandangan sohibnya yang kini memijat pelan pada pangkal hidung.

Jeongwoo menghela nafas kasar. Baginya berat juga bekerja menjadi asisten pribadi pangeran. Jeongwoo rasa ingin mengambil cuti saja.

"Panggil pelayan yang lain dan rapikan tempat ini. Kau takkan sanggup membereskannya sendirian." Jeongwoo memerintah pada salah satu kepala pelayan yang cukup terkejut akan kondisi perpustakaan kerajaan.



"Kau sungguh akan melakukannya?" Jeongwoo membuntuti si pangeran yang terus melangkah keluar kastil penuh keriangan.

Haruto menoleh dengan wajah berseri-seri, "tentu, kenapa tidak? Aku sudah sangat-ahh." Entah senyuman apa itu, Jeongwoo tak mengerti.

Jantungnya berdegup kencang, "a-aku sangat gugup, Jeongwoo." Kebahagiaan datang begitu memuncak.

Beginilah sosok Haruto yang penuh wibawa, namun kewibawaannya putus setelah bergaul bersama Jeongwoo atau ketika jauh dari publik ataupun acara-acara formalitas.

Hubungan dua lelaki ini tak hanya sebatas rekan kerja. Sangat dekat, sedekat hidung dan ingus yang mengering di dalamnya; upil.

"Aku hanya bisa ucapkan 'Semoga berhasil' saja untukmu."

A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang