~Happy Reading~
Tujuh hari berlalu. Junkyu bergerak gusar dalam tidurnya karena tiupan angin yang menyapa kelopak matanya. Berharap lelaki ini bangun, Junkyu malah menarik selimut sampai menutupi seluruh wajahnya.
"Sayang, kau tak mau melihat hadiah mu?"
Junkyu membelakangi Haruto selaku pelaku meniup angin.
"Aku masih mengantuk." Nada bicara begitu parau.
"Satu dari dua benih itu ...,"
Selimut tebal itu disibak oleh Junkyu yang langsung terbangun mendengar penuturan Haruto. Junkyu berbalik badan ..., tidak, dia sudah duduk bersila di atas ranjangnya.
"Mata ..., ada apa dengan mata mu?" Tanya Junkyu khawatir.
Ya, pasang iris tajam itu sembab.
Haruto membalasnya dengan dua tangan yang keluar dari belakang punggungnya, menunjukkan dua tanaman yang terlihat baru dicabut oleh suaminya ini.
Junkyu sontak menutup mulutnya, terkejut bercampur bahagia.
"...,tumbuh." Haruto menyambung katanya.
Tujuh hari sebelumnya, keduanya memang sempat menanam dua benih Jelai dan Emmer. Dua benih itu merupakan metode tes kehamilan.
Dan selamat bagi Junkyu bahwa satu benih yang disiram urinnya telah tumbuh. Benih jelai.
Dia mengandung.
"Anak kita laki-laki!" Seru Haruto.
Dipercayai bila benih jelai tumbuh, maka ia sedang hamil bayi laki-laki. Begitu sebaliknya bila benih emmer tumbuh, bayi itu perempuan. Jika kedua benih tidak tumbuh, berarti dia tidak mengandung.
"Aku sangat menantikan ini!" Junkyu memeluk tubuh yang lebih tinggi.
"Sayang, kita berhasil. Terima kasih banyak, aku sangat mencintaimu."
•
•
•Pasang kaki Junkyu menuruni anak tangga menuju lobi yang di sana terdapat keramaian di bawahnya. Keluarga besar Haruto berkumpul di lobi. Beberapa orang juga bercengkrama di tengah-tengah tangga yang terkadang membuat Junkyu harus mengatakan permisi berkali-kali.
"Permisi, saya ingin lewat." Ucap Junkyu sopan kepada para gadis yang bercengkrama di tengah-tengah tangga.
Sangat tak tahu aturan.
Alih-alih memberikan jalan, mereka malah mendecih malas.
"Merusak suasana saja." Salah satunya pergi ke pinggir dan memberikan jalan.
"Terima kasih." Junkyu tersenyum simpul sebelum melanjutkan jalannya. Pandangannya terpusatkan kepada lelaki jangkung di dalam keramaian sana, "Haruto."
Junkyu semakin cepat melangkahkan kakinya. Sedangkan di belakang; gadis yang memberi jalan untuk Junkyu, mengeluarkan isyarat kepada beberapa gadis yang tadi sempat berbincang dengannya.
Mereka paham akan isyarat itu. Mereka yang terdekat pada target, mengeluarkan satu kaki jenjangnya tanpa sang target sadari.
Dug!
Junkyu tersandung karena kaki sialan yang sengaja menjatuhkan Junkyu ke bawah tangga.
Bruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓
Fantasy[Season 2-The Last King Of Darkness] [END] Semua belum usai setelah kembalinya kekuasaan The Opaque dari Opacity. Hilangnya Junkyu seakan ditelan semesta dan Opacity yang tertimpa karma, mendapat balasan dari perilaku rakus mereka sendiri di tahun...