~Happy Reading~
Sudah hari ke sembilan setelah ditarik paksa ke dunia bawah. Mereka perlahan kembali beradaptasi di kota lama. Kota yang sudah ditinggalkan bertahun-tahun.
"Ibu, apakah sudah lebih baik?" Jeongwoo datang dengan secangkir teh untuk wanita baya yang sudah membuatnya lahir ke dunia.
"Ibu sudah sangat baik" dia menerima cangkir teh hangat buatan putra semata wayangnya.
"Ibu akan pulih! Aku pastikan itu." kemudian Jeongwoo duduk di sisi ranjang seraya memijat salah satu kaki ibunya, "ketika sudah pulih total, lakukan apapun yang ibu suka. Aku akan menemani."
Sang ibu mengusap penuh sayang di kepala Jeongwoo, "ibu hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu."
"Ahh~ ibu--"
Tok tok
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi keduanya. Jeongwoo menghampiri arah pintu rumah yang terus diketuk.
Jeongwoo termangu selepas membuka pintu rumahnya. Beberapa prajurit Opacity berdiri tegap di depannya. Jeongwoo hanya menganga sambil memandangi mereka secara bergantian.
"Anda diminta untuk segera mendatangi kastil bersama kami."
Ada apa ini? Kurasa aku tak melakukan kesalahan. Panik Jeongwoo dalam batinnya.
"Pangeran Watanabe Haruto membutuhkan anda."
•
•
•Jeongwoo diberi izin sekaligus ditunjukkan jalan menuju kamar Haruto. Kata 'permisi' terus keluar dari belah bibir Jeongwoo untuk menerobos orang-orang bangsawan yang meramaikan depan kamar sohibnya itu.
PYAR!!
Jeongwoo tersentak mendengar suara pecahan secara tiba-tiba dari satu ruangan yang diduga adalah kamar Haruto.
"PERGI ATAU KEPALA MU TERPISAH DARI TUBUH MU!"
Itu suara berat nan serak milik Haruto.
Pintu kayu itu terbuka dan keluar beberapa tabib.
"Maaf Yang Mulia, kami tidak bisa menangani Pangeran."
Ayah Haruto juga sudah frustasi memanggil banyak tabib untuk mengontrol emosi putranya itu. Iris tajam milik raja menatap kepada Jeongwoo.
"Park Jeongwoo?"
"I-iya benar, Yang Mulia."
"Bagus kau datang kemari. Kau satu-satunya harapan ku yang bisa mengembalikan keadaan Haruto yang semakin hari semakin .... Kau bisa melihatnya sendiri."
"Tolong rayu dia. Setidaknya Haruto mau mengisi perutnya."
"Baik--"
Kedua tangan Jeongwoo digenggam oleh raja, "bila kau bisa membujuknya. Apa kau bersedia menjadi asisten Haruto?"
Jeongwoo tentu mengangguk tanpa ragu. Bayangkan gaji seorang asisten pangeran, Jeongwoo dapat menjadi kaya dalam sekejap.
"Terima kasih atas tawarannya. Saya permisi." Jeongwoo membuka satu daun pintu untuk masuk ke dalamnya.
Kamar idaman Jeongwoo adalah memiliki kamar seluas ini. Tetapi, keadaan di kamar Haruto sangatlah kacau.
Hidung bangir Jeongwoo merangkap bau busuk dari piring-piring yang berisi hidangan berbagai macam menu mewah. Semuanya sudah membusuk, terlihat tidak terjamah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓
Fantasía[Season 2-The Last King Of Darkness] [END] Semua belum usai setelah kembalinya kekuasaan The Opaque dari Opacity. Hilangnya Junkyu seakan ditelan semesta dan Opacity yang tertimpa karma, mendapat balasan dari perilaku rakus mereka sendiri di tahun...