Chapter 21-Ke Jalan Pulang

573 129 5
                                    

~Happy Reading~

Sudut bibir Junkyu naik, deretan gigi rapinya hingga nampak. Keajaiban tidak pelit untuk hadir. Datang keajaiban yang lain menciptakan pergerakan dari jemari Jeongwoo yang mulanya dinyatakan tewas. 

Junkyu melompat turun dari kepala abadi dengan cepat. Sambil memungut Cylia ke-2 yang tergeletak di bawah. Ia titipkan dua bilah pedang itu kepada suaminya. Junkyu hanya tunjukkan wajah bahagianya ketika Haruto dan Jaehyuk bertanya 'ada apa?

"Jeongwoo hidup." Junkyu berlari keluar dari dalam gua. Meninggalkan dua lelaki yang masih mencerna kalimat singkat Junkyu. 

Mulut Junkyu melantangkan nama Jeongwoo di saat lelaki itu duduk tanpa meminta bantuan dan bernapas seperti biasanya. Junkyu memberikan pelukan singkat, tetap menjaga perasaan suaminya, meski di waktu bahagia seperti ini. 

"A-aku..." Jeongwoo menggerakkan seluruh jari tangannya dan mengecek detak jantungnya. Memastikan bahwa ia benar-benar hidup. 

Sementara Haruto berdiri mematung di dekat Jeongwoo dengan rahangnya yang melorot. Masih tidak percaya akan keajaiban ini. 

Jeongwoo mengangguk, seperti memberi tanda bila sekarang ia sedang baik-baik saja. Jeongwoo merentangkan kedua tangannya, "Aku kembali, kawan."

Haruto berhambur memeluk sahabatnya itu sangat erat. Enggan untuk melepaskannya. Junkyu menambahi pelukan tanpa meminta Haruto untuk menyingkir. Netra Junkyu mendapati Jaehyuk yang terlihat ragu untuk bergabung, tanpa permisi Junkyu langsung menarik lengan Jaehyuk agar bergabung dalam pelukan ini.

"Syukurlah kau kembali. Tentang sekarat tadi kau tidak mungkin berakting, bukan?" Ucap Haruto yang menimbulkan kekehan dari si empu. 

"Untuk apa aku repot-repot menahan napas sangat panjang agar kalian tertipu?"



Para manusia ini beramai-ramai berjalan pulang. Kekuatan Junkyu kembali, buktinya dia sekarang berjalan bersama suku Theus dengan kedua tangan yang membawa dua Cylia sekaligus. Sebelum pulang ke Opacity, mereka akan mengantarkan suku Theus kembali ke desa. 

Sampai di ambang gerbang masuk milik desa kecil suku Theus. Sang kepala suku mengoceh kepada Jaehyuk, seperti biasanya ia menerjemahkannya.

"Mereka sangat berterima kasih dengan makanan yang diberikan dari Opacity. Mereka membalas hutang budi dengan memberikan kita transportasi untuk pulang."

Tak lama empat ekor kuda yang lengkap dengan pelana, diberikan secara gratis.

"Kita hanya butuh tiga." Sahut Junkyu sambil menunjukkan dua pedang yang dia bawa, "aku akan bersama Haruto. Tangan ku penuh, hehehe."

"Baiklah. Huh-eh uh-heh, huh, huh-heh!"

Mereka mengurangi satu ekor agar pas menjadi tiga. Ketiganya mengucapkan salam perpisahan menggunakan bahasa khas suku Theus, dibantu oleh Jaehyuk. Mereka yang merasa bahasanya dipelajari, akhirnya dibalas dengan senyuman cerah dan bersorak ria.

Tiga kuda ini melesat pergi. Tujuan akhir mereka adalah Opacity. Pulang ke rumah setelah semua misi komplit.

Haruto sedikit mendongak ke atas, menatap langit yang lebih cerah dari biasanya. Kegelapan? Kata itu tidak bisa ditampik. Dunia bawah masih sama gelapnya, tetapi tak segelap Klan Aenon menguasai.

"Suhu semakin menghangat, bukan?" Tanyanya kepada Junkyu yang duduk di depannya.

"Hangat karena kita berkuda sambil berpelukan seperti ini."

Haruto berdecak, "aku ingin jawaban jujur mu, Watanabe Junkyuuu~"

Junkyu mendengus, "aku sudah menjawab jujur, Watanabe Harutoo~"

A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang