Chapter 2-Tak Dapat Pulang

1K 195 27
                                    

~Happy Reading~

"K-kenapa tidak tembus?!"

Haruto yang hampir saja menangis, air matanya seakan naik kembali. Lelaki ini ikut dilanda kepanikan.

"Apa?!" Haruto mendelik kaget dan ikut menyentuh dinding transparan tersebut seperti Junkyu.

"Bagaimana ini?"

"Kalian berdua!" Panggil Jeongwoo sambil berlarian, yang dipanggil menoleh. Napasnya terengah ketika berhenti dengan kedua tangan bertumpu pada lututnya, "hah ..., hah .... Masa berlakunya habis!"

"Junkyu?" Ayah Haruto tiba-tiba muncul dari belakang Jeongwoo.

"Oh!" Jeongwoo tersentak ke samping,  "maaf, Yang Mulia."

Haruto mulai was-was terhadap pergerakan ayahnya itu yang perlahan mendekat ke arahnya. Raja itu memasang wajah datar, Haruto tentu menarik Junkyu ke belakang.

Pria menyandang gelar raja ini hanya mendesah pelan. Perlakuan Haruto kepada pasangannya itu sangat protektif jika ayahnya ini datang.

"Ayah tidak ada niatan untuk menyakiti Junkyu. Ayah hanya ingin menyampaikan pesan yang dikirimkan dari ayah Junkyu."

"Ayah!" Tanpa ragu Junkyu berlari mendekat ke arah raja, "sungguh ayah mengirimi ku pesan?"

Sang raja mengangguk, mengukir senyum samar, "kemarilah, akan ayah tunjukkan pesan ayah mu."

Bisa bertukar pesan antar dunia? Luar biasa! Ternyata ayah masih berkomunikasi dengan ayah mertua ku.



Dipersilahkan masuk ke dalam ruangan pribadi raja. Kali pertama Haruto masuk pada ruang pribadi ayahnya, dari kecil sampai dewasa ia tak pernah diperkenankan untuk masuk entah apa alasannya. Hari ini ia dapatkan kesempatan dari Junkyu.

Digiring di depan meja bundar dengan selembar kertas kosong berwarna keemasan.

"Duduk lah dan lihat kertasnya."

Junkyu menarik salah satu kursi yang hendak ia duduki. Menatap kertas kosong itu. Sontak kebingungan timbul dalam kepala Junkyu, darimana tulisan itu datang?

"Tulisan tangan ayah." jemarinya mengusap pada kertas yang semula kosong, bak sihir memunculkan tulisan tangan rapi khas ayahnya.

'Tidak usah mengelak, Kim Junkyu. Ayah sudah tahu. Jujur, ayah sangat kecewa padamu.

Apa karena pangeran dari Cefrost sampai kau berani kabur ke dunia bawah? Kau nekat sekali, Junkyu.

Ayah akan mengizinkan mu berada di tempat itu. Tetapi, jangan harap untuk pulang, jangan harap kau bisa menginjakkan kaki kotor mu lagi di rumah.

Ini pesan terakhir ayah, kau bebas. Bebas dari pantauan ayah. Lakukan apa saja yang kau inginkan, ayah tidak peduli. Nikmati waktu mu disana.'

Junkyu merasa terpukul membaca pesan panjang tersebut, ayahnya tak akan lagi memantaunya, atau mengatur-aturnya. Bahasa kasarnya adalah diumbar.

Sementara Haruto sebagai pelaku membawa Junkyu ke tempat ini juga merasakan hal yang sama, sangat bersalah dan menyesal.

"Tinggallah disini sementara, nak." ayah mertuanya mengusap sayang pada surai lembut Junkyu sebelum meninggalkan ruangannya.

"Ini salah ku, maafkan aku." Haruto mendapat gelengan kecil dari lelaki yang duduk di hadapannya.

Junkyu tersenyum seolah semua itu bukanlah masalah, namun Haruto tahu bahwa Junkyu menyembunyikan banyak luka dari senyuman itu. Luka yang hanya bisa disembuhkan bila pintu gerbang kesempatan terbuka untuk Junkyu agar dapat pulang.

A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang