~Happy Reading~
[Maaf author lupa kalau hari ini hari Sabtu. Updatenya telat ya😔🙏]
"Oeekkk!! Oekkk!"
Mendengar suara tangisan bayi, Haruto bernafas begitu lega. Mulutnya terus mengucapkan terima kasih untuk Junkyu dan mencium secara bertubi-tubi pada punggung tangan yang selalu ia genggam sepanjang persalinan.
Suara tangisan putranya begitu nyaring, keduanya menunggu bayi mereka dibersihkan terlebih dahulu.
"Kau hebat, sayang." Haruto menyeka keringat dan bercampur air mata di wajah Junkyu, "aku menyayangimu."
"Dia seorang laki-laki." Bayi yang telah terbungkus oleh kain, diletakkan di atas dada Junkyu. Keduanya sangat terharu dengan kedatangan malaikat kecil mereka yang berhasil menemui dunia.
"Wajahnya sangat mirip seperti mu." Kata Junkyu. Wajah mungil itu bila ditelisik kembali memang sangat mirip seperti ayahnya. Terutama pada bagian mata, hidung, dan mulut. Sedangkan pipi persis seperti Junkyu, gembul.
Haruto mengangguk karena ada benarnya, "selamat datang ke dunia, Junghwan."
"Junghwan?"
"Aku sudah memilihkan nama untuknya. 'Watanabe Junghwan,' bagaimana?"
"Tidak buruk." Junkyu mengecup bibir sang suami, "aku menyukainya."
Jeongwoo yang menemani kedua kawannya di luar ruangan, ikut bahagia meskipun dia hanya sebatas mengintip lewat jendela. Dada Jeongwoo berdenyut hangat, tidak menyangka teman sepergelutannya telah menjadi ayah, padahal sebelumnya Haruto kekeuh tidak akan pernah menikah sampai tua.
Jeongwoo tersenyum simpul, "kau memang miliknya, Junkyu." Gumaman Jeongwoo menyampaikan isi hatinya yang pernah menaruh rasa lebih dari teman kepada Junkyu yang notabenenya sudah memiliki pasangan hidup.
Jeongwoo tahu ini kesalahan terbesar.
Mencintai pasangan sahabatnya sendiri.
Dua daun pintu pun dibuka dari dalam. Tabib dan beberapa asistennya membawa putra yang baru dilahirkan untuk ditindaklanjuti. Mereka membungkukkan badan kepada Jeongwoo.
Jeongwoo memasang senyumnya dan membalas bungkukkan sopan itu sebelum dia masuk ke dalam.
"Hai kawan~" Jeongwoo datang dengan riangnya, "selamat atas datangnya pelengkap keluarga kalian!"
Menutup rasa sebenarnya dengan sifat periangnya adalah topeng yang selalu Jeongwoo pakai.
Bug!
Haruto menepuk punggung Jeongwoo, "kupikir kau tidak datang."
"Eii, aku selalu datang. Terutama hari yang paling membahagiakan ini."
"Kau sungguh teman terbaik."
"Tentu. Omong-omong ku tinggalkan kado dariku di kamar kalian."
Junkyu mengangguk, "eum ya, aku atau Haruto akan mengeceknya nanti. Junghwan pasti menyukai kado darimu."
"Jungwan(?) pasti menyukainya."
"Junghwan bukan Jungwan." Haruto mengoreksi nama putranya yang terpeleset di lidah Jeongwoo.
"O-oh pengucapan ku salah ya?"
•
•
•Satu jam kemudian, Junkyu makan begitu lahap dalam suapan Haruto. Dia sudah dipindahkan ke dalam kamarnya.
"Kau sudah kehilangan banyak tenaga." Haruto terkekeh sambil mengacak-acak gemas pada rambut Junkyu.
"Demi Junghwan. Haru, aaaaa~" Junkyu membuka mulutnya, meminta satu suapan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece Of Darkness {HaruKyu}✓
Fantezie[Season 2-The Last King Of Darkness] [END] Semua belum usai setelah kembalinya kekuasaan The Opaque dari Opacity. Hilangnya Junkyu seakan ditelan semesta dan Opacity yang tertimpa karma, mendapat balasan dari perilaku rakus mereka sendiri di tahun...