BAB. 13 DRAMA MAKAN MALAM PT. 1

4K 317 18
                                    

*****†††††******
.
.
.
.

Langit malam terlihat begitu indah, banyaknya bintang menghiasi kekosongan langit dan indahnya rembulan dimalam hari yang memancarkan sinarnya yang indah menerangi gelapnya malam, sella melihat pantulan cahaya dari balik jendela kamarnya yang memp...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam terlihat begitu indah, banyaknya bintang menghiasi kekosongan langit dan indahnya rembulan dimalam hari yang memancarkan sinarnya yang indah menerangi gelapnya malam, sella melihat pantulan cahaya dari balik jendela kamarnya yang memperlihatkan sebuah cahaya yang terang membuat fokusnya teralihkan dari layar handphonenya sambil berjalan menuju kearah balkon yang ada dikamarnya. Sella nampak terkejut kala melihat keindahan langit malam ini, hatinya seakan menghangat seketika, namun sebuah memori asing kembali menghampirinya membuat sang empu merasakan sakit yang teramat sakit pada kepalanya.

Kilasan-kilasan memori sella yang asli memaksa masuk seperti sebuah kaset kusut.

Arghh...

Brukkk.....

"Sa-sakittt....arghhh."ringis sella sambil sesekali memukul kepalanya hingga keseimbangannya oleng dan menubruk meja belajarnya membaut buku-buku berhamburan.

Arghhhh.....

"Lo itu cuman anak nggak tau diuntung, masih baik kita berdua masih mau semobil bareng anak sialan kayak elo."

"Gue benci elo sella."

"Elo yang udah buat bunda pergi untuk selamanya."

"Bahkan langit menjadi saksi perbuatan Lo yang udah melenyapkan bunda."

"Gue benci Lo MARSELLA."

"Lo itu jala*g yang tolol gue nggak pernah Sudi jadi tunangan elo kalau bukan karena terpaksa."

"Ranti gue kecewa sama semuanya. Gue kecewa sama Lo. "

Begitulah kira-kira beberapa kilasan memori yang mamasuki kepala sella. Perlahan kepalanya kembali seperti semula. Rasa sakit yang dirasakannya perlahan menghilang begitu juga beberapa memori yang perlahan mulai berhenti masuk kekepalanya.

"Aishh....hahh....hah...hah...." Ringis sella sambil terngah-engah mengatur pernafasannya yang tidak teratur.

"Hah...kenapa?? Ingatan Marsella asli kah?? Kenapa hati gue ngerasa sakit kala memori Marsella asli memasuki kepala gue. Maksud gue kenapa mereka bisa Setega itu sama Lo dan kenapa diakhir ingatan yang elo kasih Lo malah terlihat sedih sambil menatap wajah Ranti seakan kecewa. Sebenarnya apa hubungan kalian dimasa lalu." Ucapku sambil sesekali menormalkan pernafasannya.

"Mereka dengan tidak tau dirinya menuduh gue sebagai pembunuh bunda, eh salah maksud gue elo. Tanpa mereka sadari kalau itu dapat melukai hati sella yang asli. Padahal itu bukan kesalahan sella melainkan karena dia. Iya dia yang membuat bunda pergi dan menyalahkan semua itu kepada sella asli."

"Ingat ini nyonya aku akan membalasmu, karena anda sella asli harus menanggung penderitaan yang seharusnya tidak ditujukan padanya". Ucap kasella yang saat ini menempati tubuh marsella sambil menatap nyalang kearah cermin dengan wajah yang sangat keras.

When Kasella Becomes Marsella The Bullying Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang