24. TERLAMBAT

3.2K 233 40
                                    

*****††††*****
.
.
.
.
.

Happy Reading
🤳💜

Tiada hari tanpa bahan pembicaraan, tiada hari tanpa pikiran buruk orang-orang dan tiada hari tanpa masalah yang kulalui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiada hari tanpa bahan pembicaraan, tiada hari tanpa pikiran buruk orang-orang dan tiada hari tanpa masalah yang kulalui. Semenjak jiwaku berpidah kedalam tubuh seorang Marsella yang dikenal dengan sebutan Queen Bulliying. Seperti saat ini aku tengah berhadapan dengan tiang bendera yang terlihat tengah berdiri kokoh dengan gagahnya mengibarkan bendera tecinta merah putih yang tertiup angin seakan menari dibawah terik sinar matahari yang seakan siap untuk membakar kulit.

Tanpa terasa tubuhku dibanjiri keringat kala mentari semakin terik tepat berada diatas kepalaku, dengan perasaan sedikit kesal Marsella merutuki nasibnya bagaimana tidak jika saja dia tidak bangun kesiangan dan berakhir ditinggal kedua kakak dakjalnya mungkin saat ini wanita cantik yang mendapat gelar sebagai seorang Queen Bulliying tidak akan berada ditengah lapangan sambil menghormat tiang bendera dengan keringat seperti hujan.

"Sial! Kalau bukan karena tuh dua kakak siluman nih pemilik tubuh, yang tanpa perasaan ninggalin dan nggak ngebangunin gue, gue nggak bakalan telat kaya gini. Awas aja gue bakalan beli motor sendiri dan sampai matipun gue nggak akan pernah mau satu mobil bareng kalian lagi." Ucapku dengan emosi yang bergejolak sambil sesekali mengusap keringat yang sesekali membasahi wajah cantik sella.

"Sumpah demi apapun gue benci berada didunia ini. Percuma kaya kalau nggak ada yang perhatian and sayang sama nih pemilik tubuh." Rutuk sella sambil sesekali menendang-nedang angina guna melampiaskan emosinya. "Tapi tunggu kok gue nggak ngerasa lemes yah padahal nih cuaca bisa dibilang panas, bisa lah ngebuat jemuran-..."ucapku terpotong kala mendengar suara bel berbunyi.

Kringgg....kringgg...kriringgg....

Bunyi bel yang keras seakan menggema diseluruh penjuru lorong dan sekitar lapangan yang luas diikuti dengan banyaknya siswa-siswi yang berhamburan menuju kantin terlebih tiga siswi cantik nan modis sepertinya tengah berjalan kearah sella dengan perasaan kasihan sambil membawa sebotol minuman dingin.

"SELLAA!! kok kamu bisa sampai dihukum kayak gini sih? Nggak biasanya deh?". Ucap caca dengan sedikit berlari menghampiri sella.

"Nih minum dulu sama lap tuh keringat lo yang kayak air macur itu". Ucap stevy dengan wajah datarnya namun tanpa disadari dibalik wajahnya yang datar tersimpan rasa kekhawatiran dan kasihan melihat sahabatnya yang tengah dihukum.

"Lo pasti ditinggalin kedua kakak lo lagi yahh?". Ucap sherly sambil memberikan tisu agar sella bisa mengelap keringatnya.

"Bener-bener yah kedua kakak lo, percuma ganteng kalau sama adik aja jahatnya minta ampun. Gue nggak habis pikir kok ada manusia kayak mereka. Sell, lo tenang aja kalau lo udah nggak kuat lagi lo bisa tinggal dirumah gue sekalian ntar gue mita orang tua gue buat adosi lo." Cerocos caca dengan mulutnya yang kembang-kempis mengomel.

When Kasella Becomes Marsella The Bullying Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang