Bab. 7 PRIA ANEH

5K 374 33
                                    

******†††††*******

.
.
.
.
.

Setelah mengetahui jika di ruangannya tidak terdengar suara setan lagi. Marsella memutuskan untuk bangun sambil melakukan peregangan.

"Akhirnya...tuh mahluk-mahluk pengikut setan pada pulang juga. Kan gini enak! Nggak berisik." Ucapnya dengan perasaan mulai lebih tenang dari sebelumnya.

"Hwaaa......badan gue rasanya mau remuk semua.

kreakk.....krakk.....

"Rasanya kaya udah lama banget gue nggak bangun". Ucapnya sambil melakukan peregangan pada tangan dan tubuhnya.

"Kan, Lo emang tidurnya lama, kira-kira sih sudah 1 Minggu lamanya." Sahut seseorang tepat dibelakang Marsella.

"Hah....apa nih? Suara siapa nih? Jangan-jangan yang ngomong penunggu nih kamar rumah sakit. Hiiihhhh.....ampun Mbah, jangan ganggu saya mbahh. " Ucapnya sambil sesekali bergidik ngeri karena mendengar suara serak-serak basah dan terdengar seksi namun tidak ada wujudnya.

"Mbahhh.....jangan ganggu sella!! Sella janji bakalan jadi anak yang baik hati, ramah, cantik, rajin, dan tidak suka menabung." Ucapnya lagi dengan tangan yang menengadah keatas.

Pletakkk.....

"Aduhhh.....Mbah kok kepala saya digeplak sih mbah."ucap Marsella, karena masih tidak sadar dengan seseorang yang sejak tadi mengawasi setiap gerak geriknya, karena dia tidak ikut pulang.

"Mbah...Mbah...mbahmu. gue bukan hantu ataupun penunggu nih kamar yah. Gue Maxs sepupunya Dimas tunangan Lo." Ucap laki-laki yang mengaku bernama Maxs tersebut dengan wajah datarnya.

Gila tuh wajah apa tembok kok bisa datar bener, ketika Marsella tersadar ternyata laki-laki yang ada didepannya saat ini adalah dia yang sepat mengusap kepalanya tadi tanpa ijin, sembarangan emang. "Aishh!! Lo-lo ngapain disini.

"Bukannya Lo udah keluar bareng tuh setan yang lain? Kok malah masih disini."ucap Marsella sedikit tidak suka akan keberadaan laki-laki didepannya saat ini karena masih mengingat tentang kejadian beberapa jam yang lalu.

"Gue ingetin sama Lo!! Jangan pernah Lo sebut nama dia didepan gue lagi, Paham Lo." Tekan Marsella disetiap kalimatnya dengan mata sedikit melotot.

"Lo, ngancem gue? Lagian bukannya Lo cinta banget yah sama si dim...."kalimat Maxs terpotong kala wanita didepannya saat ini dengan lancangnya membekap mulutnya dengan tangannya.

"Husss.....shuttt....shuttt....udah dibilangin jangan sebut tuh nama setan bikin gue Gedeg aja Lo. Gue akui kalau gue dulu sempat bodoh karena tergila-gila sama tuh mahluk gila Dimasjing sepupu lo. Tapi sorry, gue yang sekarang sudah mendapat hidayah dari Dewi purtuna dan nggak akan pernah ngejar tuh setan, kaya orang gila.

"Berasa nggak berharga banget gitu kesannya gue sampai harus ngejar dia selamanya. Mental gue juga ada batasnya kali." Ucap Marsella dengan santainya terlebih matanya yang tajam dan pipinya yang sedikit memerah jika sedang marah membuat Maxs sedikit.mengulum senyum tanpa sepengetahuan Marsella.

"Bagusss.....gitu dong!! Kenapa baru sekarang sih sadarnya?. Kenapa nggak dari dulu. Kan gue seneng denger Lo yang kayak gini. Semoga Lo bisa bahagia yah, meskipun bukan sama Dimas lagi. gue yakin Lo pasti bisa lupain dia."ucap Maxs panjang lebar namun terdapat ketulusan saat mengatakan itu"

"Heh...maxsimus Lo kok jadi kayak gini sih??? Bukannya Lo itu pendiam, cuek, nggak suka banyak bacot, yah sebelas duabelas lah sama tuh Dimasnjing. Kok sekarang malah bacot mulu tuh mulut, kek nggak ada remnya ngomong Mulu. Lo nggak kerasukan hantu penunggu rumah sakit ini kan." ucap Marsella setengah bingung dengan siakp Maxs Yangs sekarang. Karena seingatnya waktu baca novel sikap Maxs ke Marsella nggak kayak gini njirr.

Pletakk.....

Aishhh.....

"Kok Lo hobi banget sih mukul kepala gue." Adu Marsella karena laki-laki didepannya ini sangat suka menjitak kepalanya.

"Salah Lo sendiri, dari tadi ngatain gue setan lah! Kerasukan lah! Gue juga manusia kali. Gue punya mulut, ya wajar lah gue ngomong." Ucap maxs sedikit kesal dengan sikap Marsella yang sekarang.

"Ya-iya juga sih.!! Yaudah sana pulang loh. Ntar Lo dicariin sama dimasnjing ntar gue lagi yang disalahin." Kesal Marsella karena tidak suka dengan laki-laki yang ada didepannya ini.

"Cieee.....yang khawatir". Ejek Maxs. Astaga kenapa gue jadi kayak gini yah. Kenapa rasanya ngomong sama sella yang sekarang justru sangat menyenangkan. Kemana perginya sikap cuek dan dingin gue selama ini. Kenapa pas gue ngomong sama nih cewek gue ngerasa lebih hidup.

"Ihhh, Apaan sih sumpah Maxs demi apapun Lo ngeselin. Pulang sana loh ke kutub Utara, tempat tinggal loh kalau bisa jangan balik lagi." Kesal Marsella dengan wajah yang sedikit memerah.

"Tega banget lo sella, sama gue." Manyun si Maxs yang dihadiahi pelototan oleh Marsella.

"Habisnya lo ngeselin kayak Mak-Mak komplek yang lagi arisan." Jujur sella.

"Iya....iya gue pulang! Lo juga jaga diri yah. Semoga cepat sembuh biar bisa sekolah lagi. Kasian sahabat-sahabat lo pada kangen."jelas Maxs karena sejak wanita ini dinyatakan koma, sahabat-sahabat nya selalu ngomongin dia, kapanpun dan dimanapun.

"Ihhh....udah sana loh pulang." Manyun sella sambil mendorong tubuh besar Maxs, sekuat tenaga.

"Tapi yah sella, jujur gue suka sama sikap Lo yang sekarang. Kaya lebih berwarna gitu. Semoga gue bisa liat Lo terus kayak gini yah. Gue pengen liat loh bahagia sell."ungkap Maxs dengan tulus terlebih wajahnya yang perlahan melembut membuat wajah Marsella sedikit bersemu. Ingat hanya sedikit.

"Iya...iya bahagia kan. Yaudah pulang sana loh. Besok juga gue balik lagi. Jadi Lo harus pulang dan jangan kesini lagi gue pusing liat lohh."

"Ta-tapi sell gue..."

"Husss....shuttt.....shuttt....diam. pulang loh."

Brakkk......

Akhirnya setelah perjuangan yang begitu melelahkan bagi kaum Mageran kayak Marsella. Akhirnya dia berhasil mengusir tuh maxsimus, keluar dari kamarnya dengan susah payah.

"Oke, saatnya istirahat!! Biar bisa pulang besok. Bubayyy....rumah sakit." Ucap Marsella dengan semangat karena mengetahui jika dia besok sudah bisa pulang dan karena dia cukup kelelahan jadi tidak perlu waktu lama bagi Marsella untuk tertidur.

********

When Kasella Becomes Marsella The Bullying Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang