BAB. 15 MAKAN BARENG

3.9K 267 27
                                    

****††††*****
.
.
.
.

****††††*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk...

"Hah....gue nggak tau kenapa semenjak gue masuk ke tubuh ini gue ngerasa kalau hidup gue kaya nggak semangat lagi gitu, gue ngerasa kaya kehilangan arah dan tujuan gitu, kaya giman yah ngejelasinnya kayak kosong gituh." Monolog sella sambil menatap kearah cermin yang ada disamping tempat tidurnya.

"Apa jangan-jangan ini bentuk respon dari tubuh yang gue tempatin saat ini, apa tubuh ini sudah lelah dengan semua kehidupannya selama ini. Marsella, Lo bener-bener kuat." Bingung sella lagi.

"Tapi tunggu, kok gue ngeras nih alur cerita kayanya udah melenceng yah. Maksud gue seharusnya adegan diruang makan itu nggak kayak gitu. Harusnya menurut buku yang gue baca sella bakalan keeenengan karena papahnya pulang dan makan bersama dan sella bakalan bersikap manja dan cerewet bin caper yang akhirnya membuat dia dimarahi dan dibentak lagi. Tapi kenapa malah gue yang kasar ke mereka yah." Ucap sella sambil mengingat kejadian dimeja makan tadi

"Huhhh....tau ah gue pusing lama-lama mikirin kehidupan nih tubuh. Bisa-bisa gue tua sebelum waktunya. Tapi jujur yah sebenarnya papah Lo yah Marsella nggak benci sama elo, dia cuman kecewa aja sama sikap dan juga tingkah Lo. Gue jadi nggak tega deh jadinya." Sesal sella lagi.

"Tapi kenapa alur dari cerita ini nggak seperti Yang ada dicerita aslinya yah. Kayaknya tuh novel cuman ngasih inti-inyinya aja nggk ngasih tau alasan-alasan dan masa lalu sella dan juga yang lain. Tau ah mending gue tidur kan besok harus sekolah. Good night dunia tipu-tipu." Ucap ku sambil perlahan memejamkan mata menuju dunia mimpi.

***********

Keesokan paginya.

Seorang gadis cantik tengah bersiap didepan cermin, sambil menelusuri apakah ada yang kurang dari pakaiannya dan benar saja sella lupa menggunakan pita pada baju sekolahnya. Sella memutuskan untuk turun menuju meja makan karena dirasanya sudah siap tanpa harus membuat mereka yang ada dibawah menunggunya terlalu lama dan berakhir dia dibilang caper lagi.

Sella mendengar suara tawa sebuah keluarga Cemara yang tengah asik makan pagi bersama, namun semua keasikan itu mendadak sirna menjadi sunyi kala sella sudah berada dianak tangga terakhir untuk bergabung bersama mereka.

Sejujurnya sella sedikit merasa asing karena bagi kasella ini bukanlah dunianya dan mereka semua yang ada disini bukanlah keluarganya, sella merasa sedikit canggung dengan keluarga barunya yang sekarang. Terlebih kala melihat fokus mereka semua tengah menatap sella begitu intens.

"Astaga, itu beneran sella adik gue, kok jadi cantik sama imut banget sih. Ini belum kiamat kan. Kiamat masih lama kan yah". Monolog Stevan

"Lo cantik dek." Ucap vano dalam diam

"Anakku kau sangat cantik. Sam seperti almarhum ibumu." Jelas sang ayah dalam hati

Begitulah kiranya pemikiran mereka bertiga kala melihat sella yang turun dari tangga dengan penampilannya yang baru

When Kasella Becomes Marsella The Bullying Girl (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang